Skip to main content

Pengaruh Gaya Hidup atau Lifestyle Bagi Kesehatan Tubuh dan Kulit


Memiliki kulit sehat dan indah bukan lagi impian. Kuncinya, Anda senantiasa menjaga pola hidup sehat dan menjaga kandungan air di tubuh dengan cukup.

Kulit yang sehat akan membuat orang terlihat lebih segar dan muda. Sayangnya, kebutuhan seperti itu di kota besar sudah sulit terpenuhi secara alami. Maklumlah modal dasar yang seharusnya diikuti seperti tercukupinya cairan dan gaya hidup sehat kerap terabaikan.

Pasalnya, padatnya aktivitas dan tuntutan kerja yang cukup berat kerap membuat orang stres dan lupa untuk melakukan hidup sehat dengan sempurna seperti mengasup makanan sehat secara rutin. Belum lagi, olahraga yang tak sempat dilakukan serta ancaman ruang kantor yang full AC membuat gangguan pada kulit semakin kentara. Imbasnya, keriput dan kekeringan kulit pun lebih mudah datang.

“Gaya hidup atau lifestyle orang itu sangat memengaruhi kesehatan tubuh dan kulit. Jika menginginkan kulit yang cantik, berarti asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh harus diperhatikan. Jangan mengharapkan yang lebih jika kita tidak memerhatikan yang kecilnya dulu,” terang dr Grace Judio-Kahl, Lifestyle Observer, dalam diskusi “Nivea Skinversation Class” di Pandor Cafe, Jakarta, Selasa (31/1/2012).

Sedianya, kulit sehat memang harus dimulai dari dalam tubuh yang sehat. Salah satu asupan makanan yang penting untuk diperhatikan yakni memerhatikan minuman yang menjadi faktor kesehatan tubuh tersebut.

dr Grace mengatakan, bahwa gaya hidup seperti merokok, pola makan dan minum yang kurang baik, serta paparan penyejuk udara yang berlebihan akan berdampak pada menurunnya kadar air dalam tubuh.

“Kalau gaya hidup tidak diperhatikan dan sembrono, jangan harap mendapatkan kulit yang diinginkan. Terkadang orang suka melupakan hal kecil tersebut yang dapat mengakibatkan efek yang besar ke depannya,” lanjutnya.

Hal terpenting, Anda pun perlu mengingat bahwa kelembapan kulit tidak hanya dalam hitungan jam, namun dibutuhkan perlindungan selama lebih dari 24 jam non-stop. Kemampuan kulit seiring dengan faktor bertambahnya usia akan berdampak pada kesehatan kulit. Karenanya, memberikan perlindungan sejak dini menjadi langkah yang perlu dilakukan.



Sumber: okezone.com

Comments

Anonymous said…
When someone writes an post he/she keeps the thought of a user in
his/her mind that how a user can be aware of it. Thus that's why this post is perfect. Thanks!

Look into my web site visit the next web page
senang bisa berkunjung ke blog yang memberikan manfaat bagi sipembacanya . . .!!!

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.