Skip to main content

Hati-hati Alergi Bisa Berakibat Fatal!

Setiap orang pernah mengalami alergi. Baik itu alergi terhadap makanan, minuman, debu, maupun terhadap hal atau benda lainnya. Selama mudik dan merayakan lebaran, Anda harus tahu faktor pencetusnya. Jika tidak dan salah penanganan, alergi bisa berakibat fatal.

Menurut dr Edwin Djuanda SpKK, Dermatology & Cosmetic Skin Surgery, Jakarta Skin Center, alergi adalah kegagalan kekebalan tubuh, di mana tubuh menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologik terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau atopik. Alergi bisa muncul di mana saja, tergantung organ mana yang terkena. Jika terkena di kulit, bisa menimbulkan eksim, dermatitis kontak (gatal akibat memakai perhiasan anting, cincin, kalung, dan lainnya), atau biduran (urtikaria). Serangan alergi di paru-paru menjadi serangan asma, di hidung jadi pilek alergi (hidung gatal, bersin, ingus cair). Bisa juga mengenai organ mata (konjungtivitis).

Alergi disebabkan oleh dua faktor. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam tubuh seperti adanya faktor gen yang menyebabkan seseorang sesak nafas, sering bersin hingga kejang. Faktor yang lainnya adalah faktor eksternal, yaitu faktor yang datangnya dari luar. Contohnya, kontak langsung dengan bahan maupun lingkungan seperti obat, baik yang diminum maupun yang disuntikkan, debu, makanan (biasa terjadi pada makanan yang berasal dari laut) dan minuman hingga alergi terhadap cuaca seperti udara dingin. "Alergi hanya bisa dikurangi dampaknya, kita hanya bisa meminimalisir saja karena sampai saat ini belum ada obat yang telah teruji secara klinis menghilangkan alergi, baik itu alergi dari dalam tubuh maupun alergi yang terjadi karena adanya kontak langsung dari luar," ujar dr Erwin.



Alergi akan muncul jika bertemu pemicunya (alergen). Secara umum, alergen dibagi menjadi dua, yaitu alergen hidup dan alergen makanan. Yang termasuk alergen hirup di antaranya debu, tungau, tepung sari (polen), potongan rumput, bulu hewan (kelinci, anjing, burung, kucing, dan sebagainya). "Nah, alergi debu ini biasanya dialami para pemudik yang hendak pulang kampung. Untuk itu, sebaiknya menggunakan masker penutup mulut," ujarnya.

Sementara yang termasuk alergen makanan jenisnya sangat banyak. "Contohnya udang, kepiting, kacang, cokelat dan lainnya," kata dr Edwin. Bumbu penyedap, pengawet dan pewarna, obat-obatan, kosmetik, dan gigitan serangga juga bisa menjadi alergen. Selain itu, ada juga faktor pencetus yang bisa memperburuk alergi yang sudah ada, apalagi pada orang yang sudah pernah terkena alergi. Faktor pencetus itu, antara lain, cuaca, asap rokok, atau bau-bauan yang merangsang.

Yang harus diwaspadai adalah alergi ternyata juga bisa berakibat fatal. Salah satunya jika sampai terjadi larynx spasme (pita suara tercekik). "Pita suara terjepit, kejang, dan kaku. Nggak bisa ngomong, seperti dicekik. Ini bahaya dan harus segera ditolong. Oksigen pun terkadang nggak bisa masuk karena jalan napasnya tertutup. Biasanya, disuntik dengan adrenalin atau dilakukan tracheostomy (membuat lubang buatan di pita suara)," sambung dr Erwin.

Alergi memang tidak dapat disembuhkan. Tetapi kita bisa memanipulasi alergen yang akan masuk ke tubuh sehingga gejala alergi tidak timbul. Oleh karena itu, usaha-usaha untuk mencari alergen penyebab sangat penting. "Yang bisa dilakukan adalah mencegah, antara lain, dengan menghindari alergen dan faktor pencetus. Kalau sudah tahu punya alergi, ya, sebaiknya di rumah tidak dipasang karpet yang gampang berdebu. Wol sebaiknya juga dihindari. Makanan pun harus dijaga," tandas dr Edwin.

Selama ini, yang diobati hanya penyakit alerginya. "Pileknya diobati, asma diobati, gatalnya dihentikan. Memang akan mereda, tapi proses ini akan berulang lagi setiap kali bertemu alergen. Sementara kita tak bisa memotong genetiknya karena memang dari sananya sudah begitu," ujarnya.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Anonymous said…
Excellent goods from you, man. I hаvе undеrstand your ѕtuff prevіous
tο and you are just extremelу excellent. I reаlly like ωhat you've acquired here, certainly like what you are stating and the way in which you say it. You make it entertaining and you still take care of to keep it sensible. I can't ωaіt to read
muсh morе frоm you. Тhіs iѕ aсtually
a wondеrful web site.

my page :: CarbonPoker Bonus
Anonymous said…
Thank you fοr some othеr wondеrful article.

Wherе еlse may аnyone gеt that kind of info in such a perfect mаnner of wгitіng?
I have a presentation subsequеnt week, and I'm on the search for such information.

Check out my weblog; ClickRead ()
Anonymous said…
Excellent blog уοu hаve gοt here.
. Іt's hard to find quality writing like yours these days. I truly appreciate people like you! Take care!!

Take a look at my website RPMPoker Bonus

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.