Skip to main content

Perlukah pemberian suplemen saat fitnes untuk pembentukan tubuh?

Fitnes menjadi salah satu cara mencapai tubuh ideal. Sebenarnya perlukah pemberian suplemen saat fitnes untuk pembentukan tubuh?

Gaya hidup modern telah menyadarkan banyak orang akan penting dan mahalnya hidup sehat. Bahkan, kesehatan telah menjadi sebuah gaya hidup. Selain tubuh yang sehat, meningkatkan ketahanan tubuh serta motivasi membentuk tubuh atletis, seksi, dan ramping menjadi sebuah magnet tersendiri.

Salah satu cara untuk mewujudkan keinginan itu dengan melakukan fitnes. Berkat fitnes, penambahan otot di bagian tubuh tertentu bisa disesuaikan keinginan. Dalam latihan fitnes tersebut akan terjadi pembakaran kalori sehingga tubuh bisa dibentuk, dari otot tangan, perut, bahu, sampai kaki. Untuk mendapatkan tubuh ideal, selama mengikuti program fitnes, juga diperlukan suplemen.

"Namun, penggunaan suplemen tergantung dari tujuan fitnes yang ingin dicapai. Misalnya, untuk me-maintance (membentuk) tubuh atau agar tubuh bugar.Tentu saja intensitas dan asupan suplemen juga berbeda," ujar instruktur di Gold's Gym Jefrey Sihite.

Suplemen tidak dibutuhkan jika seseorang menginginkan tubuh sehat dan bugar. Mereka cukup menerapkan pola makan sehat. Pola makan sehat terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, mineral dengan jumlah kandungan tertentu. Kondisi berbeda dilakukan jika pola makan yang sudah diterapkan tidak mencukupi kebutuhan gizi yang sangat dibutuhkan.

"Misalnya, di tengah kesibukan pekerjaan tidak sempat mengonsumsi jenis makanan tertentu. Tentu saja asupan gizi juga akan berkurang," ujar instruktur yang menguasai bela diri body combat ini. Di sinilah peran suplemen diberikan, yaitu untuk menambah asupan gizi yang kurang.

Di sisi lain, suplemen diperlukan bagi mereka yang menginginkan bentuk tubuh tertentu. "Suplemen diberikan karena tubuh memerlukan asupan protein lebih dari sebelumnya. Protein diperlukan untuk pembentukan otot-otot tubuh," tuturnya. Sebagai contoh, suplemen otot yang berisi kandungan protein. Suplemen diberikan karena berfungsi untuk mengembalikan otot-otot yang "rusak".

Pria berdarah Batak ini melanjutkan, saat berolahraga, otot-otot dalam tubuh akan mengalami "kerusakan". Penambahan asupan protein dalam bentuk suplemen akan membantu otot-otot berkembang sehingga bisa kembali seperti semula. Proses pemulihan ini terjadi saat istirahat atau setelah berolahraga.

Senada dengan pendapat tersebut, Pendiri RAI Institute Ade Rai mengungkapkan, suplemen memang diperlukan, tapi tetap makanan utama yang lebih dipentingkan. Makanan yang diprioritaskan adalah makanan berprotein tinggi, seperti daging, ikan, telur, susu, tempe, tahu.

"Menilik dari asal kata suplemen yang berarti 'tambahan'. Suplemen akan memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk melengkapi kebutuhan gizi yang kurang lengkap," tandas pria kelahiran Jakarta, 6 Mei 1970 ini. Menurut Ade, kemudahan yang dirasakan, yakni cara penggunaan yang praktis setelah selesai berolahraga. Sebab, saat ini suplemen tersedia dalam bentuk powder (bubuk) yang bisa langsung dinikmati.

Adapun, kenyamanan karena suplemen berbentuk bubuk bersifat ringan sehingga tubuh mudah untuk mencernanya. Karena itu, tidak ada masalah apabila dikonsumsi sebelum berolahraga karena tubuh tidak akan terlalu merasa terlalu kenyang. Karena kemudahan dan kenyamanan suplemen, tidak berarti penggunaannya bisa sesuka hati. Mengonsumsi suplemen tetap memperhatikan takaran yang dianjurkan.

Konsultasikan Terlebih Dahulu

UNTUK mendapatkan hasil maksimal (pembentukan tubuh), jangan asal mengambil jalan pintas dengan langsung mengonsumsi suplemen. Sebelum mengonsumsi suplemen, perbanyak informasi mengenai produk tersebut.

"Agar tujuan fitnes tercapai, dapat dilakukan dengan tiga faktor utama, yaitu latihan olahraga teratur, istirahat teratur, dan pengaturan suplemen. Asal disiplin dilakukan, tujuan fitnes akan tercapai," ujar Ade Rai seraya menambahkan bahwa penggunaan suplemen secara tepat akan mengoptimalkan kesehatan.

Lebih jauh dia menyatakan, tersedia bermacam suplemen dengan tujuan masing-masing, seperti fitness suplemen atau suplemen pembakar lemak. Namun, alangkah baiknya jika berusaha melakukan pola latihan (olahraga) dan menerapkan pola makan yang benar sebelum akhirnya mencoba suplemen dalam bentuk apa pun.

Jefrey Sihite menambahkan, sebelum mengonsumsi suplemen tertentu sebaiknya berkonsultasi terhadap orang yang berkompeten, seperti ahli nutrisi atau trainer (pelatih). "Konsultasi ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai penggunaan suplemen dan kemungkinan efek samping yang akan dirasakan. Sebab, reaksi suplemen tiap-tiap orang berbeda-beda," paparnya.

Jika tidak cocok, tubuh seseorang akan bereaksi, seperti diare atau merasakan alergi di dalam tubuh. Namun, Ade Rai menandaskan bahwa jangan menempatkan suplemen seperti obat. Apabila mengondisikan seperti ini, akan menyebabkan ketergantungan untuk terus mengonsumsi. Padahal, fungsi suplemen tetap sebagai tambahan jika diperlukan.

Sumber: OkeZone.com

Comments

amiharto said…
dr.eva yg terhormat..saya mau bertanya 1tahun lalu saya sakit demam,meriang,bahkan rasanya tulang seperti sakit jika disentuh...lalu ada benjolan di leher saya di bawah daun telinga kanan dan kiri dan sekarang benjolan tersebut sudah hilang yang sebelah kanan tapi yang kiri masih ada meskipun kecil sekali diameternya hampir tidak terlihat...dulu saya suka diet ketat dan merokor namun saat ini saya sudah menerapkan pola hidup sehat selama 5bulan ini olahraga teratur dan makan sayuran setiap hari.......yang ingin saya tanyakan kenapa saya susah sekali untuk gemuk lagi??dan saya dulu sakit apa ya dok?sebagai referensi gula darah saya waktu bulan januari pernah tinggi yaitu 158 namun sejak saya olahraga teratur alhamdullilah gula darah saya terakhir bulan april menurun hanya 88 2jam setelah makan padahal saya test makan dengan makan yang manis2 dok......harap di balas di email saya dok ami.amald@gmail.com makasih dok

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.