Skip to main content

Inilah Langkah Menolong Stroke

Stroke adalah penyakit gangguan pembuluh darah di otak yang bisa berakibat kematian. Jika menemui orang di sekitar Anda dengan ciri-ciri terkena serengan stroke, jalan keluarnya cuma satu, yaitu segera bawa ke rumah sakit.

"Yang paling penting kalau melihat ada gejala-gejala stroke, secepatnya dibawa ke UGD rumah sakit," tegas dr Darma Imran, SpS(K), dari Divisi Neuro Infeksi dan Imunologi, Departemen Neurologi FKUI-RSCM, saat berbincang detikHealth, Rabu (4/7/2012).

Gejala stroke biasanya ditandai dengan perubahan yang mendadak pada:

  1. Lumpuh sebelah mendadak
  2. Bicara jadi ngaco atau pelo
  3. Lupa mendadak
  4. Gangguan penglihatan mendadak
  5. Mendadak tidak sadar atau koma.


Bila mendapatkan keluarga atau orang-orang di sekitar Anda menunjukkan gejala tersebut, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit. Karena semakin lama pasien stroke mendapatkan pertolongan, semakin parah tingkat kerusakan otak dan semakin kecil peluang kesembuhan atau bisa-bisa nyawa pun melayang.

"Yang penting itu bawa ke rumah sakit tercepat, nggak bisa ditangani sendiri. Ada yang mengatakan ditusuk biar darahnya keluar tapi itu belum ada bukti ilmiahnya. Kalau mau tusuk di mobil saja saat menuju rumah sakit biar tak buang waktu. Nggak ada pilihan lain selain ke rumah sakit jangan istirahat-istirahat dulu," ujar Dr. Fritz Sumantri Usman Sr,SpS, FINS, Ahli Penyakit Saraf dan Saraf intervensi di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta, dalam artikel detikHealth.

Menurut Dr Fritz tertolong tidaknya pasien stroke tergantung dari 2 faktor utama. Pertama, seberapa cepat pasien itu mendapatkan pertolongan yang sesuai di rumah sakit. Kedua, tergantung dari seberapa luas kerusakan yang timbul akibat stroke itu.

"Bisa saja kerusakannya minimal, tapi baru di bawa ke rumah sakit 3 hari kemudian, itu ya sama saja menjadi berat. Atau ketika sampai di rumah sakit pembuluh darah yang pecah ternyata sangat luas, itu juga berat. Itu faktor yang bikin pasien banyak yang tak tertolong," ujar Dr Fritz.

Di rumah sakit, dokter bisa segera memberikan obat untuk meminimalisir kerusakan di otak, baik berupa penyumbatan atau pendarahan akibat pecahnya pembuluh darah. Operasi juga bisa dilakukan bila kerusakan yang terjadi di otak cukup parah.

Pasien stroke juga memiliki waktu emas atau golden time period, yaitu 3 jam pertama. Pada waktu emas ini, bila kerusakan yang terjadi minimal dan segera mendapatkan pertolongan, maka peluang untuk tertolong bisa lebih besar.

"Golden time period pada stroke adalah 3 jam pertama, tapi walaupun nggak di golden period stroke terus berkembang pada 1x24 jam. Saya biasanya tidak menyebutkan golden period karena takutnya malah nggak dibawa ke rumah sakit karena berpikir sudah tidak ada gunanya kalau sudah lewat waktu itu. Padahal stroke terus berkembang selama 24 jam," jelas dr Darma.

Sambil segera membawa pasien ke rumah sakit, keluarga atau petugas medis juga bisa melakukan langkah-langkah penolong, seperti membaringkan pasien dan melancarkan jalan napasnya. Namun sekali lagi, yang harus dilakukan pertama kali adalah membawa pasien ke rumah sakit.

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.