Skip to main content

Penyakit Radang Tenggorokan, Gatal dan Sakit di Tenggorokan

Pasti semua orang pernah mengalami jenis penyakit ini, radang tenggorokan. Ya, ketika tenggorokan Anda meradang, tenggorokan Anda akan terasa gatal dan sakit. Namun, banyak orang yang menganggap penyakit ini sebagai hal yang biasa dan mungkin meremehkannya begitu saja. Ternyata, jika dibiarkan begitu saja, penyakit sederhana ini dapat menyebabkan komplikasi serius.

Deskripsi
Radang tenggorokan adalah suatu kondisi ketika tenggorokan terinfeksi bakteri. Kondisi ini menyebabkan tenggorokan mengalami iritasi, meradang, gatal dan terasa sakit.
Penyakit tersebut bisa dialami siapa saja, namun radang tenggorokan paling sering dialami oleh orang yang berusia 5 tahun hingga 15 tahun. Selain itu, radang tenggorokan akan merebak di akhir musim gugur dan awal musim semi.
Mungkin, jenis gangguan tenggorokan ini menjadi penyakit yang sudah biasa Anda alami, namun jenis penyakit ini harus cepat diobati. Jika tidak, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi, seperti radang ginjal dan demam rematik.

Gejala
Tanda-tanda yang umumnya muncul ketika Anda mengalami radang tenggorokan, antara lain:

  • Tenggorokan terasa sakit
  • Amandel membengkak dan berwarna merah. Terkadang ada bercak putih dan lapisan nanah pada amandel
  • Ada bintik-bintik merah kecil di bagian belakang atap mulut
  • Kesulitan menelan, bahkan air liur sekalipun
  • Kelenjar getah bening pada leher membengkak
  • Demam tinggi, biasanya lebih dari 38,3 derajat Celcius (101 derajat Fahrenheit)
  • Sakit kepala
  • Ruam
  • Badan terasa lelah
  • Nyeri atau bengkak pada sendi
  • Perut terasa sakit dan terkadang disertai dengan muntah

Namun, gejala-gejala di atas mungkin Anda alami sebagai pertanda dari penyakit lain. Oleh karena itu, untuk memastikan penyakit apa yang Anda alami, segera periksa ke dokter. Terkadang, penyakit radang tenggorokan dianggap sepele. Namun, jika tak segera diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi lebih parah.

Penyebab
Bakteri Streptococcus Pyogenes yang dikenal juga sebagai kelompok streptokokus A, merupakan penyebab umum dari penyakit radang tenggorokan. Jenis bakteri ini sangat menular dan dapat menyebar melalui udara ketika Anda batuk dan bersin. Selain itu, bakteri ini juga dapat menyebar melalui makanan, minuman, atau barang-barang yang sudah terinfeksi oleh jenis bakteri ini.

Pengobatan
Dokter akan mendiagnosa penyakit ini dengan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium. Hal itu dilakukan untuk mencari tanda-tanda dan gejala dari penyakit radang tenggorokan. Biasanya, dokter akan menggunakan alat penekan lidah supaya bisa melihat tampilan dari tenggorokan dan amandel Anda dengan lebih jelas dan akurat. Meskipun tanda-tanda yang didapatkan menunjukkan adanya infeksi pada tenggorokan Anda, hal itu tidak bisa memberikan kepastian tentang penyebabnya, apakah virus atau bakteri. Oleh karena itu, dokter akan kembali melakukan jenis pemeriksaan berikut ini, untuk dapat memeriksa jenis dan keberadaan bakteri:

Dokter akan menggosok bagian belakang tenggorokan dan amandel Anda guna mendapatkan sampel dari sekresi. Jenis pemeriksaan ini tidak menyakitkan, namun dapat menyebabkan Anda tersedak. Apabila sampel sudah didapatkan, dokter akan membawanya ke laboratorium untuk mendapatkan jenis dan keberadaan bakteri. Biasanya, hasil laboratorium bisa Anda dapatkan dua hari setelah pemeriksaan.

Tes antigen cepat
Jika Anda melakukan jenis pemeriksaan ini, bakteri dapat terdeteksi hanya dalam beberapa menit. Dokter akan mencari zat (antigen) di tenggorokan Anda. Namun, jenis pemeriksaan ini seringkali tidak mendeteksi beberapa jenis infeksi dari radang tenggorokan. Untuk alasan ini, dokter lebih memilih untuk menggunakan jenis pemeriksaan yang pertama. Sebab, hasilnya lebih akurat.
Apabila Anda positif mengalami radang tenggorokan, dokter akan memberikan resep obat antibiotik guna meringankan gejala, mencegah penyebarannya, dan mengurangi risiko komplikasi. Biasanya dokter akan meresepkan jenis obat berikut ini:


  • Penisilin: Jenis obat ini diberikan melalui suntikkan. Biasanya, dokter akan memberikan obat ini ketika Anda mengalami kesulitan menelan disertai dengan muntah.
  • Amoksisilin: Jenis obat ini hampir sama dengan penisilin. Namun, jenis obat ini lebih banyak disukai oleh orang. Sebab, obat ini berbentuk tablet kunyah.

Namun, bila Anda mengalami alergi ketika mengonsumsi jenis obat antibiotik di atas, dokter mungkin akan meresepkan jenis obat lain, seperti cephalosporin, clarithromycin (biaxin), azithromycin (zithromax, zmax), dan clindamycin.
Anda harus mengkonsumsi obat tersebut secara rutin. Bila Anda menghentikan pengobatan, penyakit ini mungkin akan kambuh kembali dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

Bakteri penyebab radang tenggorokan dapat menyebar dan menyebabkan infeksi pada bagian tubuh lain, seperti ke telinga bagian tengah. Selain itu, Anda mungkin akan mengalami penyakit demam berdarah, radang ginjal (glomerulonefritis poststreptococcal), dan demam rematik yang dapat mempengaruhi organ jantung, sendi, sistem saraf, dan kulit.

Namun, Anda juga harus mengimbangi pengobatan dengan merubah kebiasaan Anda. Kebiasaan-kebiasaan berikut ini dapat mengurangi keparahan dari penyakit radang tenggorokan:


  1. Banyak istirahat: Tidur membantu tubuh Anda melawan infeksi. Jika Anda sedang mengalami radang tenggorokan, cobalah untuk beristirahat di rumah dan meninggalkan rutinitas Anda sejenak.
  2. Minum banyak air putih: Lembabkan tenggorokan Anda dengan air putih. Selain itu, air putih juga dapat mencegah dehidrasi.
  3. Konsumsi makanan dan minuman hangat: Hindari makanan pedas dan minuman asam. Coba untuk mengkonsumsi makanan dan minuman hangat, seperti sup dan teh hangat. Mungkin rasa gatal dan sakit pada tenggorokan Anda dapat berkurang.
  4. Berkumur dengan air garam: Hal ini dapat dilakukan oleh siapa saja, baik anak-anak ataupun orang dewasa. Berkumur dengan air garam dapat meredakan sakit tenggorokan. Campurkan 1,2 mililiter (1/4 sendok teh) garam dapur dan 237 mililiter (8 ons) air hangat. Kumur dan kemudian muntahkan kembali. Jangan ditelan.
  5. Jaga kelembaban udara: Anda dapat menghirup uap dari air panas ataupun menggunakan semprotan hidung saline. Keduanya dapat membantu Anda untuk menjaga selaput lendir tetap lembab. Sehingga, tenggorokan Anda tidak terasa kering dan tidak gatal.
  6. Hindari hal-hal yang dapat mengiritasi tenggorokan: Asap menjadi salah satu hal yang dapat memperparah sakit pada tenggorokan, meningkatkan infeksi tenggorokan, seperti tonsilitis, dan menganggu fungsi paru-paru.

Selain itu, agar penyakit Anda tidak menular ke orang lain, Anda harus selalu menutup mulut ketika batuk atau bersin. Tak hanya itu saja, Anda juga harus menghentikan kebiasaan berbagi barang pribadi yang mungkin dapat terkena infeksi dari pengidapnya.

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?