Skip to main content

Jenis-jenis Makanan Pemicu Kanker Usus Besar

Apakah Anda sering memperhatikan pola makan? Seberapa sering makanan instan, makanan dari dalam kaleng, hingga makanan cepat saji masuk dalam perut Anda?. Kalau Anda jarang peduli dengan komposisi diet Anda, mungkin ini saat yang tepat untuk mengubah pola makan.

Aru Sudoyo, spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan hematologi dan onkologi medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan pemicu kanker usus besar datang dari pengaruh lingkungan. ''Sebanyak 85 persen lingkungan, 15 persen keturunan,'' kata dia. Artinya, kebiasaan makan lebih memengaruhi terjadinya penyakit ini ketimbang adanya riwayat keluarga yang mengidap kanker.

Kebiasaan menyantap makanan yang dimasak dalam suhu terlalu tinggi memicu terjadinya kanker ini. Contohnya ialah kentang goreng. ''Begitu juga membakar dan merebus pada suhu tinggi,'' kata dia. Sedangkan hobi memakan daging yang tinggi lemak dapat mengakibatkan tingginya asam empedu hingga mengiritasi usus.

Pemanasan makanan secara berulang pun tidak sehat. Ahli gizi, Andang Gunawan, mengatakan makanan yang dipanaskan berkali-kali menyebabkan makanan kehilangan gizinya. ''Istilahnya makanan mati,'' kata dia.
Akibatnya tubuh harus bekerja ekstrakeras mencerna ampas makanan. Di sinilah fungsi sayur dan buah. Yaitu sebagai pelawan gangguan dalam tubuh.

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.