Skip to main content

Cara Mudah Atasi Tenggorokan Gatal

Gatal di tenggorokan kadang bisa sampai membuat seseorang merasa stres ketika sulit sekali untuk diobati atau diatasi. Tapi ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Kondisi tenggorokan yang gatal bisa menyebabkan batuk, atau kadang kedua hal ini bisa terjadi secara bersama-sama yang disebabkan oleh berbagai penyakit atau kondisi kesehatan.
Untuk mengatasi gatal di tenggorokan, maka hal yang sangat penting adalah mengetahui apa yang menyebabkan kondisi tersebut sehingga seseorang tahu apa yang harus dilakukannya untuk meringankan gatal yang muncul.

Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya tenggorokan gatal, yaitu:
1. Alergi lingkungan
2. Batuk pilek
3. Alergi makanan
4. Asma
5. Infeksi di saluran pernapasan
6. Iritasi akibat lingkungan seperti debu atau udara kering

Jika gatal tenggorokan yang dialami disertai dengan kesulitan bernapas, ruam yang muncul bersama dengan gatal maka sebaiknya segera cari pertolongan medis karena ada kemungkinan tanda-tanda reaksi alergi anafilaksis yang bisa mengancam jiwa.

Namun jika hanya tenggorokan gatal saja, maka ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, yaitu:
1. Minum madu, diketahui madu terbukti efektif menjadi obat alami untuk sakit tenggorokan. Madu yang dikonsumsi bersama dengan teh jahe bisa lebih membantu.
2. Permen pelega tenggorokan, mengonsumsi permen bisa membantu mengeluarkan air liur sehingga mengurangi kekeringan serta gatal yang muncul di tenggorokan.
3. Berkumur dengan air garam, buatlah air hangat yang ditambahi sedikit garam lalu berkumur-kumur sebelum tidur.
4. Jika sedang musim dingin cobalah menggunakan pelembab udara, karena jika lingkungan kurang lembab bisa memicu gatal di tenggorokan.

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?