Kulit si kecil terlihat kemerahan, membengkak, dan bersisik di sekitar pipi? Bisa jadi si kecil terkena ruam susu. Ruam ini menimbulkan rasa gatal dan memicu anak menggaruk area yang terkena ruam, membuat anak gelisah, dan rewel.
Pipi adalah area kulit bayi yang sering terkena tetesan susu atau ASI, akibatnya ketika pipi bayi mengalami ruam. Para ibu berpendapat, bahwa penyebab gangguan kulit tersebut adalah susu atau ASI.
Padahal, belum tentu merah di pipi si kecil disebabkan tumpahan ASI. Dr Desiana Nurhayati, SpA dari RS Bunda Margonda memberikan pemaparannya.
Banyak yang mengira kelainan kulit pada daerah pipi dan daerah sekitar mulut bayi diistilahkan sebagai ruam susu yang terjadi karena pemberian ASI. Sebenarnya bukan itu penyebabnya. Istilah ruam susu memang sering disebut karena ruam tersebut terdapat di daerah pipi dan di dekat daerah mulut.
Bukan Karena ASI
Istilah medis gangguan kulit ini adalah Dermatitis atopik. Sebenarnya Gangguan kulit ini tidak selalu berhubungan dengan susu atau ASI. Faktor yang berperan penting pada gangguan kulit ini adalah faktor genetik (alergi yang diturunkan) seperti ada riwayat orangtua yang memiliki riwayat alergi.
Gangguan kulit ini juga dapat dipicu oleh faktor lingkungan, seperti; debu, temperatur udara yang tinggi, dan kelembapan. Air susu yang menetes dan tidak segera dikeringkan pada pipi si kecil juga merupakan salah satu faktor yang dapat memicu timbulnya gangguan kulit tersebut. Milk eczema atau eksim susu lazim memang dialami bayi usia dua bulan sampai dua tahun.
Cara Menangani Ruam Pipi Bayi
- Hindari pemicu alergi jika ada riwayat alergi pada ibu, misalnya seperti seafood, kacang tanah, telur, susu sapi.
- Selalu menjaga kebersihan kulit bayi.
- Jangan biarkan bekas tetesan susu mengering tanpa dibersihkan.
- Mengoleskan pelembap kulit bayi bisa berupa cream untuk alergi jika penyebabnya karena alergi pada area kulit yang terinfeksi segera setelah mandi.
- Pilihlah pelembab yang tidak mengandung parfum.
- Mandikan bayi dengan sabun yang mengandung pelembap.
- Usahakan agar bayi tidak menggaruk bagian kulit tersebut, karena akan menimbulkan luka yang dapat memperburuk keadaan kulit.
- Hindari paparan sinar matahari pada kulit bayi yang mengalami ruam susu.
- Bila udara panas dan bayi berkeringat, usahakan untuk menjaga agar kulit yang mengalami gangguan tetap kering. Upayakan agar bayi tetap nyaman dan berada dalam lingkungan yang sejuk. Jika ruam meluas segera ke dokter, apalagi jika disertai demam, kulit basah, bernanah, kotor, dan rewel. Jangan pernah mencoba mengobati sendiri, juga jangan pernah sesekali berusaha mengusir rasa gatal akibat ruam susu dengan cara menggaruknya. Jika digaruk, kulit bisa lecet dan luka semakin terbuka sehingga memudahkan masuknya infeksi jamur dan bakteri.
Comments