Payudara membesar, rasa nyeri pada perut dan mual adalah tanda-tanda kehamilan. Memang, tanda-tanda kehamilan mirip dengan tanda-tanda menstruasi. Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui tanda-tanda kehamilan agar keturunan Anda bisa terjaga dengan baik.
Sebagian orang memahami tujuan dari pernikahan adalah melanjutkan keturunan. Benar. Namun perlu diketahui bagaimana cara mendapatkan keturunan yang baik. Menurut dr Samson Chandra SpOG dari Rumah Sakit Meilia, pasangan yang baru menikah biasanya mengalami pembuahan yang subur. Masa-masa inilah yang kerap disebut usia subur. “Biasanya, di tahun pertama persentase seseorang pada kehamilan sekitar 85-05 persen,” ujarnya.
Persentase yang besar tersebut terjadi lantaran pada pembentuk sel (pria dan perempuan) terjadi semacam kolaborasi. Karena itu penting bagi setiap pasangan untuk menjaga kondisi fisik dan mentalnya agar dapat melakukan pembuahan yang baik. “Semua pihak memiliki tanggungjawab masing-masing,” katanya.
Setelah proses pembuahan berhasil muncullah tanda-tanda kehamilan. Tentunya, masa ini tidak kalah pentingnya dengan masa pembuahan. Menjaga kehamilan dengan baik akan menghasilkan keturunan yang baik pula. Namun ada kalanya pasangan suami-istri belum mengetahui secara pasti mengenai tanda-tanda kehamilan. Mereka masih bingung membedakan tanda-tanda kehamilan (pregnancy symptoms) dengan tanda akan datangnya menstruasi. Sebab, banyak tanda-tanda kehamilan yang mirip dengan tanda-tanda akan datangnya menstruasi.
Payudara Membesar
Salah satu tanda kehamilan, menurut dr Samson Chandra SpOG, payudara yang membesar. Meningkatnya produksi hormon enterogen dan progesterone merupakan penyebab membesarnya payudara. Selain itu, kondisi payudara juga akan terasa makin lembut dan lebih sensitif. Payudara akan terasa sakit atau nyeri saat dipegang. Puting susu membesar dan warnanya semakin gelap. Kadang terasa gatal. Pembuluh vena pada payudara juga akan terlihat akibat penegangan payudara. Selain itu terjadi aktifitas hormon HPL (Human Plancetal Lactogen). Hormon tersebut doproduksi oleh tubuh saat ibu mengalami kehamilan dan menyusui.
Tiada lain adalah munculnya bercak darah atau flek yang diikuti kram perut, mual, sakit kepala, sakit punggung, kram, sembelit, peningkatan temperatur tubuh, bau badan yang tidak biasa, moody, sering buang air dan lainnya. Namun perlu diingat, tanda-tanda kehamilan tersebut tidak serta-merta terjadi pada setiap perempuan yang hamil.
“Ada yang sama tanda-tandanya, ada yang berbeda, ada pula yang tidak mengalaminya,” katanya.
Dokter yang berpraktik di RS Sentra Medika ini menganjurkan untuk berkonsultasi pada dokter.
Lantas, kapan tanda-tanda tersebut muncul? Dr Samson Chandra SpOG mengatakan bahwa tanda-tanda kehamilan dapat muncul dan diketahui beberapa hari setelah pembuahan dilakukan.
“Biasanya, kemunculan yang pertama adalah flek,” ujarnya. Flek kehamilan tidak akan berbahaya. Setelah flek berhenti, tanda lain yang akan muncul adalah adanya rasa mual dan sakit seperti sembelit pada perut. Seperti flek, tanda-tanda seperti ini nantinya akan hilang dengan sendirinya. Berbagai tanda-tanda kehamilan yang biasa muncul nantinya akan hilang dengan sendiri setelah janin berusia sekitar 16-20 minggu.
“Tidak. Ibu hamil tidak akan terus menjalani hal-hal tersebut. Akan hilang dengan sendirinya kok,” terangnya. Tanda-tandanya, kehamilan bisa dirasakan dalam waktu beberapa hari setelah pembuahan.
Waspada keguguran
Ketidaktahuan mengenai hal ini menyebabkan terjadinya beberapa kasus keguguran (miscarriage).
“Inilah yang sering terjadi pada mereka yang panik dengan kehamilan pertama, “terang dr Chandra. Ketidaktahuan akan tanda-tanda kehamilan menurut dr Chandra lebih sering terjadi pada mereka yang memiliki riwayat penyakit mirip dengan tanda-tanda kehamilan.
“Contohnya mereka yang memang biasa mengalami keterlambatan haid. Biasanya kalau hamil muda, secara otomatis pula haid terlambat. Namun karena mereka anggap biasa maka kehamilan menjadi tidak diperhatikan, “terangnya. Alhasil, orang yang biasa mengalami keterlambatan haid akan melakukan berbagai sktifitas yang terkadang membuat janin yang lemah akan semakin lemah hingga berujung pada keguguran.
Contoh lain, dituturkan dr Chandra adalah rasa mual dan sakit pada perut. Sayangnya, banyak yang menganggap hal tersebut masuk angin belaka.
“Mereka pun biasanya cenderung memilih obat-obatan warung untuk mengobati sakit tersebut. Bagi yang mengerti mungkin akan melakukan pemeriksaan walau tidak sepenuhnya ke dokter praktik,” ujarnya.
Dr Chandra cenderung memilih cara mengunjungi dokter sebagai alternatif untuk mengobati atau mengatasi permasalahan berkaitan kehamilan. Alasannya, dengan mengunjungi ahli medik setidaknya akan ada sebuah penjelasan mengenai permasalahan tersebut.
Ketidaktahuan akan tanda-tanda yang sudah dianggapnya sebagai sebuah tanda, ternyata sesudah dilakukan beberapa kali tes ternyata hasilnya negatif. Bayangan dan dambaan kehamilan yang ditunggu akhirnya menjadi sirna.
Sumber: okezone.com
Comments