Skip to main content

Mengenali Beberapa Gangguan Kehamilan


Kehamilan adalah masa paling menyenangkan sekaligus penuh tantangan. Setelah satu gangguan hilang, muncul gangguan lainnya. Gangguan yang dirasa adalah akibat perubahan fisik, tapi gangguan psikis pun bukan tak dirasakannya.

Setelah melewati masa morning sickness, kini saatnya Anda menikmati masa-masa kehamilan. Benarkah? Nyatanya tak demikian.

Tetapi ibu hamil (bumil) jangan terlalu khawatir. Jika gangguan tersebut tidak mengarah pada kelainan yang lebih berat, nikmati saja hari demi hari kehamilan Anda. Dengan kekuatan cinta menunggu hadirnya buah hati, bumil pasti mampu melewatinya.

Berbagai gangguan selama kehamilan, berikut di antaranya:

1. Vagina rentan infeksi


Pada saat hamil, vagina lebih peka dan mudah terserang infeksi. Karenanya, kebersihan bagian ini perlu mendapatkan perhatian lebih, misalnya kebersihan air, pakaian dalam, dan alat-alat mandi yang dipergunakan.

2. Sembelit


Akibat peningkatan hormon progesteron, sistem kerja pencernaan di usus berjalan lamban sehingga makanan dan air sulit diserap. Itulah sebabnya, banyak bumil yang mengalami sembelit.

Selain itu, sembelit juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan janin yang semakin besar sehingga menekan usus dan anus. Jika hal ini dibiarkan, bukan tak mungkin menimbulkan perdarahan di anus.

Dalam kondisi ini, mengonsumsi sumber makanan atau vitamin yang mengandung zat besi, malah memperburuk keadaan. Untuk menghindarinya, sebaiknya Anda banyak minum dan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran. Hindari makanan yang bisa menyebabkan sembelit, seperti pisang atau keju, serta cobalah berolahraga secara teratur.

3. Sering buang air kecil


Selain disebabkan oleh peningkatan berat badan, pertumbahan berat janin juga menyebabkan bumil harus sering buang air kecil. Sebab, janin yang kian membesar akan menekan kandung kemih.

4. Stres


Peristiwa kehamilan selain membuat bumil gembira, juga bisa menekan perasaannya. Perasaan was-was akan kondisi janin dan berbagai perubahan tubuh seringkali membuat bumil menderita stres. Perasaan ini akan semakin kuat akibat pengaruh hormon kehamilan juga lingkungan sekitar bumil yang tidak kondusif.

Sekalipun tidak menganggu kesehatan bumil ataupun janin, keadaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Karena itu, cobalah bersikap santai, dan cari sumber stres untuk bisa segera mengatasinya. Usahakan mencari dukungan dari lingkungan sekitar, seperti suami, teman, dan keluarga.

5. Sakit pinggang


Makin tua usia kehamilan, makin melemah jaringan pengikat dan sendi-sendi panggul. Pembesaraan rahim telah mengubah titik berat tubuh sehingga Anda harus berdiri sempurna dengan pundak tertarik ke belakang. Akibatnya, pinggang terasa sakit. Apalagi bila Anda sudah beberapa kali hamil. Untuk mengurangi sakit pinggang, pakailah sepatu bertumit rendah serta perbaiki sikap tubuh, terutama sikap berdiri dan duduk.

6. Pembengkakan


Pembengkakan (oedema), terutama di bagian kaki, lazim menimpa bumil. Hal ini disebabkan meningkatnya cadangan cairan dalam tubuh pada akhir masa kehamilan.

Untuk mengurangi gangguan, angkatlah kaki dengan sudut agak tinggi saat bumil tidur. Sekalipun gangguan ini wajar, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter. Anda harus mengambil langkah cepat bila mendapati pembengkakan tiap pagi hari sebab ini merupakan salah satu gejala preeklampsia (keracunan kehamilan).

7. Lambung panas


Pertumbuhan janin akan menekan bagin perut sehingga hanya sedikit tempat untuk makanan yang masuk. Selain itu, akibat hormon yang meningkat, kerja sistem pencernaan menjadi lebih lamban hingga lambung terasa panas.

Untuk mengatasinya, konsumsilah makanan secara bertahap dan dalam porsi kecil. Kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gas (seperti kol), lemak, dan berbumbu kuat. Kemudian, berdirilah selama 15 menit setelah Anda makan besar dan saat duduk kembali, selonjorkan kaki dengan sudut sedikit lebih tinggi dari perut.

8. Sulit tidur


Ketika berat badan semakin bertambah, Anda mulai tidak nyaman berbaring. Lambung yang terasa panas dan pikiran tentang kedatangan anggota baru juga membuat Anda sulit tidur.

Untuk mengatasi hal ini, cobalah mandi dengan air hangat sebelum tidur, minum teh atau susu hangat, dan tenangkan pikiran dengan alunan lagu-lagu favorit Anda.

Perhatikan juga kenyamanan tempat tidur. Mungkin kini saatnya Anda mengganti kasur dengan busa atau kasur yang lebih sehat dan nyaman. Kemudian, mulailah latihan pernapasan dan relaksasi. Olahraga teratur juga akan membuat Anda lebih mudah tidur.


Sumber: okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.