Skip to main content

Makan Almond Cegah Diabetes & Jantung

Rutin mengonsumsi almond ternyata bisa membantu mencegah diabetes dan penyakit jantung. Begitu menurut sebuah penelitian terbaru. Kok bisa?

Para peneliti menemukan, bahwa memasukkan kacang ke dalam makanan kita dapat membantu mengobati diabetes tipe 2, yang menyumbang 90 sampai 95 persen dari semua kasus. Serta memerangi kondisi terkait dengan obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.

Makan almond juga bisa mengatasi penyakit jantung. Demikian menurut laporan yang diterbitkan dalam Journal of American College of Nutrition, yang dikutip dari Daily Mail, Kamis (30/12/2010).

Penderita diabetes memiliki kekurangan insulin atau penurunan kemampuan untuk menggunakan hormon yang memungkinkan glukosa untuk masuk sel dan diubah menjadi energi.


Bila diabetes tidak terkontrol, glukosa dan lemak tetap dalam darah, dan dari waktu ke waktu kerusakan organ vital tak terelakkan.

Studi ini menemukan, bahwa diet kaya almond dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar kolesterol LDL dalam tubuh pengidap pra-diabetes, kondisi di mana orang memiliki kadar glukosa darah yang lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi harus diklasifikasikan sebagai diabetes.

Penelitian dilakukan di Universitas Kedokteran dan Kedokteran Gigi New Jersey yang melihat efek dari mengonsumsi diet almond dapat memperkaya 65 orang dewasa dengan kondisi pra-diabetes.

Kelompok yang diperkaya dengan diet almond menunjukkan peningkatan lebih besar dalam sensitivitas insulin dan penurunan yang signifikan pada LDL-kolesterol dibandingkan dengan kelompok bebas kacang.

Peneliti utama Dr Michelle Wien berkata, "Ini menjanjikan bagi mereka dengan faktor risiko untuk penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular bahwa perubahan diet dapat membantu untuk meningkatkan faktor-faktor yang memainkan peran potensial dalam perkembangan penyakit."

Diperkirakan 55 juta orang di Eropa telah didiagnosa dengan diabetes. Sehingga tak ada salahnya untuk mencoba cara alami ini.


Sumber: okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.