Skip to main content

Ingin Hamil, Rajin Sikat Gigi Saja!

Anda dan suami tengah merencanakan kehamilan. Salah satu hal yang umum dilakukan ialah mengonsumsi makanan sehat dan suplemen mengandung vitamin, serta mineral. Kini, Anda dapat melakukan cara lain dengan rajin sikat gigi.

Sebuah klaim dari ahli kesuburan menyarankan bagi wanita yang ingin hamil harusnya mulai memerhatikan kesehatan gigi mereka. Ditambahkan ahli kesuburan University of Western Australia, penyakit dalam gusi secara signifikan menghambat proses kehamilan.

Dalam studi mereka, peneliti menemukan wanita yang memiliki penyakit di gusi membutuhkan waktu dua bulan lebih untuk hamil dibandingkan mereka yang memiliki gigi dan gusi yang sehat. Umumnya, dibutuhkan waktu hingga 7 bulan hingga si pemilik penyakit gusi tadi untuk hamil, sementara proses kehamilan wanita yang rajin menyikat dan membersihkan sela-sela gigi mereka hanya membutuhkan waktu lima bulan saja.

Penyakit gusi disebabkan oleh plak yang menumpuk. Penyakit yang mengakibatkan bau mulut dan gusi berdarah, jika tidak segera diatasi akan menyebabkan gigi berlubang, gusi mundur dan gigi terlepas. Gusi berdarah disebabkan kesalahan saat menyikat gigi sehingga 700 tipe bakteri dapat masuk ke dalam aliran darah. Demikian seperti dilansir Dailymail, Rabu (6/7/2011).

Kendati belum dijelaskan dengan detail mengenai kaitannya, tapi gusi yang terinfeksi dapat melepaskan kimiawi imflamasi yang mengaktifkan sistem imun tubuh dan membuat panas dinding rahim. Sehingga memengaruhi proses pembuahan pada telur yang subur.

Ditambahkan peneliti, pengaruh ini serupa dengan wanita yang kegemukan. "Untuk pertama kalinya, penyakit gusi dihubungkan dengan ketidakmampuan wanita untuk hamil. Maka wanita seharusnya memeriksakan diri mereka rutin ke dokter gigi sebelum memiliki anak. Umumnya penyakit gusi mudah disembuhkan," ucap peneliti.

Lebih dari seperempat wanita hamil memiliki penyakit gusi, dijelaskan peneliti. Buktinya terlihat dengan semakin banyaknya kasus kelahiran prematur, keguguran, dan bayi mati waktu dilahirkan.

Hasil penelitian tersebut dilakukan terhadap 4.000 wanita yang telah hamil 12 pekan dan 26 persen dari mereka mengaku memiliki penyakit gusi.


Sumber: Mom&Kiddie

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.