Skip to main content

Berat Badan Turun pada Masa Kehamilan

DI masa kehamilan, umumnya wanita akan mengalami penurunan berat badan. Apalagi di trimester pertama, hingga membuat bobot tubuh menyusut. Mengapa ini bisa terjadi?

Untuk mengetahui apa penyebab permasalahan tersebut, dr Yandi Jayaprana, SpOG dari RSIA Budi Kemuliaan memberikan penjelasannya.

Bisa jadi Anda mengalami hyperemesis gravidarum (HEG). HEG ditandai dengan mual dan muntah terus-menerus yang dihubungkan dengan ketosis (gangguan metabolik) dan kehilangan berat badan (kurang 5 persen berat badan sebelum hamil).

HEG bisa menyebabkan kekurangan cairan, elektrolit dan ketidakseimbangan asam basa, kekurangan gizi, bahkan kematian jika sangat parah.

Patofisiologi (gangguan fungsi tubuh) yang menjadi dasar HEG masih kontroversial. HEG muncul dari interaksi biologi kompleks, psikologis, dan faktor sosial kultur. Hyperemesis (muntah berlebihan) yang memburuk hingga dirawat di RS terjadi pada 0,3 – 2 persen kehamilan.

Di awal kehamilan pada bumil dengan penyakit-penyakit kronik juga dapat menyebabkan penyusutan tubuh, misalnya tuberculosis (TBC), penyakit imunologik yang menyerang sistem imun tubuh, seperti sindrom defisiensi imun dapatan (AIDS), rheumatoid arthritis, diabetes melitus tipe 1 dan lupus erythematosus. Bahkan adanya kanker.

Jika terus menyusut


Sepertinya cadangan gizi Anda saat hamil banyak 'dicuri' oleh janin. Agar moms tidak kekurangan nutrisi, tetaplah mengasup makanan dan minuman yang cukup baik dalam porsi maupun kandungan gizinya. Dengan demikian diharapkan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan akan baik sesuai dengan usia kehamilan.

Bumil juga sebaiknya mengetahui BMI (Body Mass Index) pada dirinya sehingga dapat di perkirakan berapa kenaikan berat badan selama hamil. Bumil yang sebelumnya kurus diperlukan penambahan berat badan lebih banyak daripada bumil yang sebelumnya berat badan cenderung obesitas.

Antenatal care


Di Indonesia, untuk kunjungan antenatal care dibuat pedoman, sampai 28 minggu 1 kali setiap bulan, 29-36 minggu kunjungan dilakukan 2 minggu sekali dan di atas 36 minggu setiap minggu sekali.

Kunjungan meliputi perawatan yang berhubungan dengan kondisi bumil secara umum dan sesuai usia kehamilannya, membantu mempersiapkan persalinan dan perawatan bayi  baru lahir. Jika ditemukan masalah yang memengaruhi keadaan kehamilan dan bayi dalam kandungan, maka jumlah kunjungan dan pemeriksaan ANC harus di tingkatkan.


Sumber: Mom&Kiddie

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.