Skip to main content

Berat Badan Ideal pada Masa Kehamilan

Saat sedang hamil, setiap wanita akan terlihat gemuk. Namun bagaimana jika wanita bertubuh gemuk hamil?

Ketika sudah tidak mengalami morning sickness sehingga bisa makan dengan lancar, berat badan akan mudah melonjak. Bagaimana jika kondisi ini terus bertambah tak terkendali sehingga memengaruhi janin. Bagaimana saya menjaga kenaikan BB saat hamil agar tetap seimbang?

Menjawab kondisi tersebut, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSIA Hermina Jatinegara, dr Rino Bonti Tri Hadma Shanti, SpOG memberikan pemaparannya.

Kenaikan berat badan (BB) yang dianjurkan saat hamil bergantung dari berat badan Ibu sebelum hamil. Sayang Ibu tidak menyebutkan tinggi badan Ibu untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT).

Lewat IMT, bisa diketahui berapa kenaikan BB ideal saat hamil, yaitu dengan rumus: IMT= BB (dalam kg)/Tinggi Badan (dalam m)².

Seandainya IMT Ibu berkisar antara 25,0 – 29,9 maka Ibu termasuk dalam golongan BB berlebih. Untuk itu, total kenaikan berat badan sampai akhir kehamilan idealnya adalah 6,8 – 11,3 kg (Lihat tabel) atau kenaikan berat badan per bulan 1,2 kg saja.

Jaga pola makan


Perlu diingat bahwa anggapan bumil harus makan dua kali lipat dari porsi biasanya adalah keliru! Penambahan porsi makanan untuk bumil adalah 300 kalori dari saat tidak hamil. Misal, ibu biasanya makan sebanyak 1.800-2.000 kalori per hari. Setelah hamil menjadi 2.100-2.300 kalori. Jadi bukan dua kali lipat dari porsi biasa. Misalnya, satu gelas susu hamil mengandung 150 kalori, bila diminum dua kali sehari maka setara dengan 300 kalori.

Namun karena biasanya vitamin dari dokter sudah cukup, disarankan susu hamil –yang juga mengandung tinggi vitamin dan zat besi- cukup diminum satu kali saja. Sisa kalori tambahan dapat diperoleh dari sumber lain seperti susu UHT, es krim, atau snack yang lain.

Agar lebih jelas mengetahui jumlah dan jenis makanan sesuai kalori yang dibutuhkan, konsultasikan dengan ahli gizi.

Jaga asupan makan bumil


Agar berat badan ibu tetap terkendali, sebaiknya kurangi makanan tinggi kolesterol seperti jeroan, gorengan, kuah santan, emping dan makanan berkolesterol tinggi lainnya serta makanan yang mengandung gula tinggi. 
Pilihlah makanan seimbang yang bergizi tinggi, rendah kolesterol atau lemak. Lakukanlah pola makan yang benar sesuai anjuran dokter kandungan atau ahli gizi.

Risiko berat badan berlebih


Kenaikan berat badan saat hamil penting untuk diperhatikan. Pasalnya kenaikan BB yang sangat berlebih saat hamil bisa menimbulkan beberapa risiko antara lain: janin menjadi terlalu besar sehingga memerlukan persalinan secara cesar, timbulnya preeklampsia serta diabetes mellitus gestasional (kencing manis dalam kehamilan).

Selain itu, Kenaikan berat badan berlebih dapat menyebabkan janin lebih besar dari normal dan terdapat kecenderungan untuk menjadi anak dengan berat badan berlebih juga. Hal ini tentu tak baik bagi anak sebab memiliki risiko penyakit seperti diabetes serta jantung. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menjaga berat badan saat hamil.

Namun, bumil tidak diperbolehkan mengurangi asupan makanan dengan tujuan mengurangi berat badan. Yang diperlukan adalah mengatur kenaikan berat badannya.

Distribusi kenaikan berat badan


Kenaikan berat badan bumil tidaklah 100 persen dialokasikan pada berat badan bayi, namun didistribusikan sebagai berikut: BB bayi (3-4 kg), plasenta (ari-ari) 500-700 gr, peningkatan cairan tubuh (1–2 kg), pembesaran uterus (rahim): 1 kg, penumpukan lemak dan lain-lain (2-3 kg), pembesaran payudara (0,5-1 kg), dan air ketuban (1 kg).

Bumil, berapa kenaikan berat badan ideal Anda?


Rekomendasi terbaru untuk Berat Rata-rata dan Total Penambahan Berat Badan Selama Hamil.

Indeks Massa Tubuh (IMT)    IMT + (kg/m2)    Total Kenaikan    Kenaikan BB
Sebelum Hamil    WHO    BB Selama Hamil (kg)    Per bulan (kg)
          
BB Kurang (Underweight)    <18.5    12,7 - 18,1  2
BB Normal    18,5 - 24,9    11,3 - 15,9     2
BB Berlebih (Overweight)    25,0 - 29,9    6.8 - 11,3    1,2
Obesitas (Sangat Berlebih)  = 30,09    5 - 9,1   0,8

Sumber: Prepregnancy Body Mass Index - Institute of Medicine of the National Academies


Sumber: okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.