Skip to main content

Step by Step!

MENGGERAKKAN kaki naik-turun ternyata sangat efektif untuk membakar lemak. Terutama tubuh bagian bawah (lower body). Apa rahasianya?

Latihan Step, mirip gerakan aerobik yang berfokus pada pembakaran lemak secara bertahap. Gerakan latihannya supersederhana, mirip orang yang sedang naik turun tangga. Kita tinggal menaikturunkan kaki ke papan khusus yang dapat disesuaikan tingginya.
Kesannya mungkin sepele, tapi manfaat Step tidaklah sepele. Latihan ini berguna untuk kardio (jantung), melatih keseimbangan otak kanan dan kiri, melatih kreativitas (dengan variasi gerakan), daya tahan (endurance), serta membakar 400 kalori sekali latihan. Rutinnya, Step harus dilatih tiga kali seminggu.

Apakah tidak bosan berkutat dengan satu alat? Tenang, variasinya banyak, melalui kelas yang terbagi dari intermediate hingga advance. Semakin tinggi kelas, gerakannya juga makin variatif. Tak hanya naik turun papan, tapi juga berputar, melompat, hingga menendang. "Jika peserta sudah terbiasa dengan gerakan basic, maka variasi koreografi seperti itu akan mudah diikuti," tandas Ahmad Gunawan, Personal Trainer Life Spa Fitness Arkadia Office Park, Jakarta Selatan.



Perbedaan gerakan tiap kelas cukup signifikan. Tahapannya sama, yakni pemanasan, inti, cooling down dan peregangan (stretching). Waktunya saja yang berbeda. Di kelas pemula, waktunya mencapai 70 menit. Terdiri atas pemanasan (10 menit), latihan inti (40 menit), cooling down (5 menit), dan peregangan (5 menit).

Kelas intermediate dan advance lebih efisien dalam waktu. Cukup 50 menit per sekali latihan. Bagian itu terbagi menjadi 10 menit pemanasan, 30-35 menit latihan inti, serta cooling down dan peregangan masing-masing lima menit. Ini karena variasi gerakan yang cukup menguras tenaga.

Menurut instruktur LifeSpa Fitness Arkadia Muhamad Pitoyo, koreografi yang digunakan Step tak berbeda dengan aerobik biasa. Baik itu latihan berdiri (standing exercise) ataupun di lantai (floor exercise). Total ada sekitar 38 gerakan. Mulai gerakan dasar seperti Basic Step, Corner knee, Repeater knee, T-Step, Overthe-Top, hingga yang sedikit sulit macam Lunges, V-Step, hingga I-Step.

Latihan Step ini juga bermanfaat untuk melatih otak kanan dan kiri. "Ada tantangan tersendiri saat berfokus melihat instruktur sekaligus melangkahkan kaki di atas dan di bawah papan Step," jelas Ahmad Gunawan, personal trainer lulusan Reebok University dan American Council on Exercise (ACE) ini. Meski intensitas latihan banyak terfokus di bagian bawah tubuh (lower body), latihan ini pun secara otomatis melibatkan otot bagian atas mulai dari bahu hingga pinggang.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.