Skip to main content

Atasi Kanker, Stroke dan Penuaan Dini dengan Ganggang

Pernah dengar ganggang cryptomonadales? Itu adalah ganggang hasil pengembangan dua jenis ganggang unggul. Ganggang ini mengandung banyak zat berharga yang bisa mengatasi, mencegah dan juga menyembuhkan banyak penyakit. Atau juga ganggang cokelat dari Pasifik Selatan? Ganggang ini pun bisa membabat dan mencegah sejumlah penyakit, baik yang mematikan maupun tidak.

Cryptomonadales adalah ganggang (algae) berbentuk elips yang merupakan produk baru hasil penelitian dan pengembangan dari dua jenis ganggang unggul, yakni chlorella dan spirulina. "Cryptomonadales tumbuh sangat cepat, bibit yang stabil, dengan membran sel yang tipis, dan mengandung Cryptomonadales Growth Factor (CGF) yang tinggi, vitamin, dan elemen-elemen langka lainnya," jelas dr Inayah Budiasti dari Hang Lekiu Medical Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Cryptomonadales ini memerlukan energi solar untuk proses fotosintesis. Artinya, ia hanya memerlukan udara, air, dan matahari. Perkembangan ganggang ini sangat cepat. Dalam waktu 24 jam, satu sel ganggang ini bisa berkembang menjadi empat sel. "Perkembangannya cepat sekali dibandingkan dengan buah atau sayuran yang butuh empat hingga enam bulan untuk panen. Dengan populasi penduduk di dunia yang terus bertambah, ini bakal membantu karena produksinya cepat," katanya.



Regenerasi Sel

Setelah melalui serangkaian penelitian yang diketuai Prof Ih-Jen Su, PhD, lulusan Harvard Medical School, USA, Dr Chun Chian Yu dari Departemen Bioteknologi Cheng Kung University, Taiwan, akhirnya ditemukan bahwa tablet, bubuk dan ekstrak cairan ganggang yang hidup di air tawar ini sangat cepat diserap oleh tubuh.

Salah satu khasiat ganggang ini adalah mengatasi penyakit degeneratif (penuaan dini), baik kronis maupun tidak. Penyakit ini bisa diminimalisir dengan cryptomonadales. Ganggang ini memiliki kandungan nutrisi lengkap untuk membantu meregenerasi sel-sel yang telah rusak.

Atasi Stroke dan Kanker

Selain meregenerasi sel-sel kulit yang telah rusak, cryptomonadales yang kaya akan protein, phycocianin, klorofil, RNA, DNA, multivitamin dan mineral ini pun punya banyak khasiat. Beberapa khasiat yang bisa disebut, antara lain, sebagai antivirus, antioksidan, antikanker, antiradang, penghambat infeksi entovirus, pengendali metabolisme lemak, homeostatis-glucosa, detoksifikasi, antiinflamasi, antikeropos tulang, immunoregulator dan deferensiasi sel kanker.

Stroke, yang sering disebut dengan the silent killer, pun bisa diatasi dengan ganggang ini. Seperti yang sudah diketahui, stroke adalah suatu kondisi pecahnya pembuluh darah di otak dengan kematian jaringan otak karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Usia merupakan faktor risiko stroke. Semakin tua, semakin tinggi kemungkinan orang terserang stroke.

Tapi itu tak lantas berarti bahwa stroke hanya menyerang orangtua. Kaum usia produktif juga terserang penyakit ini. Orang yang senang makan makanan berlemak dan mengonsumsi Narkoba mudah terserang penyakit mematikan ini. Dan ada banyak cara yang ditempuh untuk mengatasi atau menyembuhkan penyakit ini. Salah satunya adalah mengonsumsi ganggang. Ganggang ini bisa mempercepat penyembuhan gangguan kesehatan seperti stroke, liver, paru-paru, jantung, pankreas, lambung dan usus, ginjal, organ reproduksi dan prostate.

Sekarang sudah ada suplemen yang bisa dengan mudah dikonsumsi. Nutrilife Brown Seaweed. Suplemen ini berisi ekstrak kering ganggang laut cokelat yang berasal dari dasar laut Tonga, Pasifik Selatan. Kandungan yang terdapat di dalam Nutrilife Brown Seaweed adalah ficoidan (untuk mempercepat pemulihan fungsi motorik), iodine organic (meningkatkan metabolisme tubuh, mengoptimalkan fungsi tiroid dan menigkatkan pertumbuhan sistem saraf), alginate (mengurangi kadar lemak triglierida dan kolesterol dalam darah dan mengikat logam berat seperti lead, merkuri, aluminium), laminarin (hancurkan penggumpalan darah) dan mineral.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.