PERNAHKAH Anda sengaja menekan jari-jari atau pinggang saat merasa pegal hingga menimbulkan suara gemeretuk? Hati-hati. Hal itu bisa menyebabkan terjadinya pengapuran pada sendi yaitu osteoarhritis.
Pengapuran sendi pasti akan dirasakan setiap orang, terutama oleh orang yang sudah berusia lebih dari 40 tahun. Akan tetapi, hal itu dapat terjadi lebih dini. Menurut Dr Sapto Adji, osteoarhritis bisa dialami orang dewasa yang pernah mengalami kecelakaan, infeksi pada sendi, atau bisa juga pada bayi yang mengalami kelainan bawaan.
Orang-orang yang rentan dan berisiko tinggi terkena penyakit itu adalah orang yang pekerjaannya menimbulkan penekanan berulang pada sendi. "Penyakit yang timbul jika terjadi pengapuran pada sendi bisa sampai mengakibatkan berubahnya bentuk sendi," ucapnya. Untuk penyakit osteoarhritis, penyembuhan bisa dilakukan dengan operasi.
Menurut Dr Adji, operasi yang dilakukan bisa melalui operasi arthroscopy, osteotomy, arthtoplasty, dan arthrodesis. "Selain operasi, terdapat cara penyembuhan lain yaitu dengan fisioterapi, atau program latihan lain, juga dengan dukungan psikososial, atau bahkan dengan cara yang sederhana, yaitu dengan cara mengonsumsi vitamin glukosomin, atau dengan olahraga yang tepat," ujar Dr Adji.
Spesialis orthopedic Dr Lukman Shebubakar mengatakan, dengan memakai sendi yang sesuai dengan umur akan menghindari penyakit osteoarhritis. "Untuk orang yang mengalami obesitas atau kegemukan, maka makanan yang dikonsumsi harus dijaga karena orang yang obesitas cenderung terkena penyakit ini," terangnya.
Sumber: www.lifestyle.okezone.com
Berbeda dengan osteoporosis yang berarti pengapuran pada tulang, maka osteoarhritis adalah pengapuran pada sendi. Di dalam tubuh manusia terdiri atas 206 tulang dan 230 sendi. Lebih jelasnya, osteoartritis adalah suatu penyakit sendi menahun yang ditandai dengan adanya kemunduran pada tulang rawan sendi dan tulang di dekatnya, yang bisa menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan.
Pengapuran sendi pasti akan dirasakan setiap orang, terutama oleh orang yang sudah berusia lebih dari 40 tahun. Akan tetapi, hal itu dapat terjadi lebih dini. Menurut Dr Sapto Adji, osteoarhritis bisa dialami orang dewasa yang pernah mengalami kecelakaan, infeksi pada sendi, atau bisa juga pada bayi yang mengalami kelainan bawaan.
"Osteoarhritis bisa terjadi hampir pada semua sendi. Biasanya terjadi pada sendi yang biasa menahan beban berat dan juga pada sendi yang sering digunakan, misalnya lutut, pinggul, punggung atau tulang belakang, tangan, dan kaki," sebut Dr Adji. Gejala yang ditimbulkan dari osteoarhritis datang secara bertahap. Biasanya diawali dari satu sendi, adanya nyeri sendi, kesulitan naik dan turun tangga, sulit berdiri setelah lama duduk atau jongkok.
Orang-orang yang rentan dan berisiko tinggi terkena penyakit itu adalah orang yang pekerjaannya menimbulkan penekanan berulang pada sendi. "Penyakit yang timbul jika terjadi pengapuran pada sendi bisa sampai mengakibatkan berubahnya bentuk sendi," ucapnya. Untuk penyakit osteoarhritis, penyembuhan bisa dilakukan dengan operasi.
Menurut Dr Adji, operasi yang dilakukan bisa melalui operasi arthroscopy, osteotomy, arthtoplasty, dan arthrodesis. "Selain operasi, terdapat cara penyembuhan lain yaitu dengan fisioterapi, atau program latihan lain, juga dengan dukungan psikososial, atau bahkan dengan cara yang sederhana, yaitu dengan cara mengonsumsi vitamin glukosomin, atau dengan olahraga yang tepat," ujar Dr Adji.
Spesialis orthopedic Dr Lukman Shebubakar mengatakan, dengan memakai sendi yang sesuai dengan umur akan menghindari penyakit osteoarhritis. "Untuk orang yang mengalami obesitas atau kegemukan, maka makanan yang dikonsumsi harus dijaga karena orang yang obesitas cenderung terkena penyakit ini," terangnya.
Sumber: www.lifestyle.okezone.com
Comments