WASPADAILAH serangan kanker hati dalam tubuh Anda. Karena pada awalnya, kanker hati memang tanpa gejala apapun, bahkan seringkali orang menduga bahwa dirinya mengalami sakit maag. Lalu, apa saja yang harus diwaspadai?
Faktor risiko kanker hati di antaranya adalah virus hepatitis, aflatoksin, obesitas atau kegemukan, alkohol, diabetes, dan senyawa kimia vinil klorida. Aflatoksin merupakan salah satu contoh mitotoksin atau jamur beracun yang dihasilkan pada beras, jagung, gandum, serta biji-bijian lainnya, terutama kacang-kacangan yang tersimpan dalam kondisi yang kurang memenuhi syarat. Sedangkan vinil klorida biasanya terdapat pada plastik kemasan tertentu.
Pada awalnya kanker hati memang tanpa suatu gejala apapun, dan seringkali orang menduga bahwa dirinya mengalami sakit maag. Menurut dr Rudy, dalam fase lebih lanjut si penderita akan merasakan gejala ini, kita dapat melakukan screening ultrasonografi hati dan dan penanda tumor alfa-fetoprotein.
Penyebab utama penyakit ini diyakini adalah tidur yang terlalu malam dan bangun terlalu siang karena akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.
Selain itu, tidak buang air besar di pagi hari, pola makan yang terlalu berlebihan, tidak makan pagi, terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan, bahkan terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet seperti zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan, juga dapat menjadi penyebab terjadinya kerusakan hati. Mengkonsumsi masakan yang mentah juga menambah beban hati.
Risiko terjadinya kanker juga bervariasi berdasarkan tempat tinggal seseorang. Beberapa virus menyebabkan kanker pada manusia dan virus lainnya dicurigai sabagai penyebab kanker. Virus sitomegalo menyebabkan sarkoma kaposi. Virus hepatitis B bisa menyebabkan kanker hati, meskipun karsinogen atau promotornya tidak diketahui.
Penularan pada penyakit ini bisa melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah, dan gigitan manusia. Penggunaan alat-alat kebersihan seperti sikat gigi, gelas, piring makan secara bersama-sama juga bisa menjadi media penularan virus hepatitis B. Pada umumnya penularan tersebut terjangkit dengan cara pertukaran cairan tubuh, merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, dan orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.
"Secara umum penyakit hepatitis B bisa menyerang siapa pun dari semua golongan umur, tetapi umumnya yang terinfeksi adalah orang pada usia produktif," ungkap dr Rudy.
Penyakit hepatitis B yang telah kronis mengakibatkan kerusakan hati. Sifat kekronisan inilah yang telah membawa hati ke tahap sirosis hati akibat virus. Karena itu, hepatitis B adalah satu di antara penyakit menular yang sangat berbahaya. Virus ini menyerang hati dan mengakibatkan peradangan hati.
Selama ini dalam pengobatan penyakit kanker hati hanya ada dua cara yang bisa dilakukan, pertama dengan kemoterapi dan yang kedua dengan radioterapi. Selain itu, ada pula pengobatan yang dilakukan dengan operasi dan transplantasi hati. Namun sampai saat ini, transplantasi hati belum ada di Indonesia sehingga si pasien harus berobat ke luar negeri.
Pada stadium awal, kanker hati bisa diatasi dengan cara tindakan pembedahan untuk mengangkat sel kanker tersebut. Selain itu, si pasien menjalani kemoterapi. Namun pada stadium lanjut, pasien tidak bisa menjalani terapi ini karena sel kanker sudah menyebar.
Sumber: www.lifestyle.okezone.com
Kanker hati merupakan jenis kanker terbesar di dunia dan berada dalam urutan kelima. Kanker hati sendiri terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati yang sering terjadi adalah Hepatocellural Carcinoma (HCC) dan ini merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis yang paling sering, terutama pada virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Pada hepatitis D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B dan dapat memperparah keadaan penderita.
Tidur Terlalu Malam Bisa Menyebabkan Kanker Hati |
Faktor risiko kanker hati di antaranya adalah virus hepatitis, aflatoksin, obesitas atau kegemukan, alkohol, diabetes, dan senyawa kimia vinil klorida. Aflatoksin merupakan salah satu contoh mitotoksin atau jamur beracun yang dihasilkan pada beras, jagung, gandum, serta biji-bijian lainnya, terutama kacang-kacangan yang tersimpan dalam kondisi yang kurang memenuhi syarat. Sedangkan vinil klorida biasanya terdapat pada plastik kemasan tertentu.
Pada awalnya kanker hati memang tanpa suatu gejala apapun, dan seringkali orang menduga bahwa dirinya mengalami sakit maag. Menurut dr Rudy, dalam fase lebih lanjut si penderita akan merasakan gejala ini, kita dapat melakukan screening ultrasonografi hati dan dan penanda tumor alfa-fetoprotein.
Penyebab utama penyakit ini diyakini adalah tidur yang terlalu malam dan bangun terlalu siang karena akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.
Selain itu, tidak buang air besar di pagi hari, pola makan yang terlalu berlebihan, tidak makan pagi, terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan, bahkan terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet seperti zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan, juga dapat menjadi penyebab terjadinya kerusakan hati. Mengkonsumsi masakan yang mentah juga menambah beban hati.
Risiko terjadinya kanker juga bervariasi berdasarkan tempat tinggal seseorang. Beberapa virus menyebabkan kanker pada manusia dan virus lainnya dicurigai sabagai penyebab kanker. Virus sitomegalo menyebabkan sarkoma kaposi. Virus hepatitis B bisa menyebabkan kanker hati, meskipun karsinogen atau promotornya tidak diketahui.
Penularan pada penyakit ini bisa melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah, dan gigitan manusia. Penggunaan alat-alat kebersihan seperti sikat gigi, gelas, piring makan secara bersama-sama juga bisa menjadi media penularan virus hepatitis B. Pada umumnya penularan tersebut terjangkit dengan cara pertukaran cairan tubuh, merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, dan orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.
"Secara umum penyakit hepatitis B bisa menyerang siapa pun dari semua golongan umur, tetapi umumnya yang terinfeksi adalah orang pada usia produktif," ungkap dr Rudy.
Penyakit hepatitis B yang telah kronis mengakibatkan kerusakan hati. Sifat kekronisan inilah yang telah membawa hati ke tahap sirosis hati akibat virus. Karena itu, hepatitis B adalah satu di antara penyakit menular yang sangat berbahaya. Virus ini menyerang hati dan mengakibatkan peradangan hati.
Selama ini dalam pengobatan penyakit kanker hati hanya ada dua cara yang bisa dilakukan, pertama dengan kemoterapi dan yang kedua dengan radioterapi. Selain itu, ada pula pengobatan yang dilakukan dengan operasi dan transplantasi hati. Namun sampai saat ini, transplantasi hati belum ada di Indonesia sehingga si pasien harus berobat ke luar negeri.
Pada stadium awal, kanker hati bisa diatasi dengan cara tindakan pembedahan untuk mengangkat sel kanker tersebut. Selain itu, si pasien menjalani kemoterapi. Namun pada stadium lanjut, pasien tidak bisa menjalani terapi ini karena sel kanker sudah menyebar.
Sumber: www.lifestyle.okezone.com
Comments