Skip to main content

Tidur Terlalu Malam Bisa Menyebabkan Kanker Hati

WASPADAILAH serangan kanker hati dalam tubuh Anda. Karena pada awalnya, kanker hati memang tanpa gejala apapun, bahkan seringkali orang menduga bahwa dirinya mengalami sakit maag. Lalu, apa saja yang harus diwaspadai?

Kanker hati merupakan jenis kanker terbesar di dunia dan berada dalam urutan kelima. Kanker hati sendiri terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati yang sering terjadi adalah Hepatocellural Carcinoma (HCC) dan ini merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis yang paling sering, terutama pada virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Pada hepatitis D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B dan dapat memperparah keadaan penderita.
Tidur Terlalu Malam Bisa Menyebabkan Kanker Hati

Faktor risiko kanker hati di antaranya adalah virus hepatitis, aflatoksin, obesitas atau kegemukan, alkohol, diabetes, dan senyawa kimia vinil klorida. Aflatoksin merupakan salah satu contoh mitotoksin atau jamur beracun yang dihasilkan pada beras, jagung, gandum, serta biji-bijian lainnya, terutama kacang-kacangan yang tersimpan dalam kondisi yang kurang memenuhi syarat. Sedangkan vinil klorida biasanya terdapat pada plastik kemasan tertentu.



Pada awalnya kanker hati memang tanpa suatu gejala apapun, dan seringkali orang menduga bahwa dirinya mengalami sakit maag. Menurut dr Rudy, dalam fase lebih lanjut si penderita akan merasakan gejala ini, kita dapat melakukan screening ultrasonografi hati dan dan penanda tumor alfa-fetoprotein.

Penyebab utama penyakit ini diyakini adalah tidur yang terlalu malam dan bangun terlalu siang karena akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.

Selain itu, tidak buang air besar di pagi hari, pola makan yang terlalu berlebihan, tidak makan pagi, terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan, bahkan terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet seperti zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan, juga dapat menjadi penyebab terjadinya kerusakan hati. Mengkonsumsi masakan yang mentah juga menambah beban hati.

Risiko terjadinya kanker juga bervariasi berdasarkan tempat tinggal seseorang. Beberapa virus menyebabkan kanker pada manusia dan virus lainnya dicurigai sabagai penyebab kanker. Virus sitomegalo menyebabkan sarkoma kaposi. Virus hepatitis B bisa menyebabkan kanker hati, meskipun karsinogen atau promotornya tidak diketahui.

Penularan pada penyakit ini bisa melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah, dan gigitan manusia. Penggunaan alat-alat kebersihan seperti sikat gigi, gelas, piring makan secara bersama-sama juga bisa menjadi media penularan virus hepatitis B. Pada umumnya penularan tersebut terjangkit dengan cara pertukaran cairan tubuh, merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, dan orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.

"Secara umum penyakit hepatitis B bisa menyerang siapa pun dari semua golongan umur, tetapi umumnya yang terinfeksi adalah orang pada usia produktif," ungkap dr Rudy.

Penyakit hepatitis B yang telah kronis mengakibatkan kerusakan hati. Sifat kekronisan inilah yang telah membawa hati ke tahap sirosis hati akibat virus. Karena itu, hepatitis B adalah satu di antara penyakit menular yang sangat berbahaya. Virus ini menyerang hati dan mengakibatkan peradangan hati.

Selama ini dalam pengobatan penyakit kanker hati hanya ada dua cara yang bisa dilakukan, pertama dengan kemoterapi dan yang kedua dengan radioterapi. Selain itu, ada pula pengobatan yang dilakukan dengan operasi dan transplantasi hati. Namun sampai saat ini, transplantasi hati belum ada di Indonesia sehingga si pasien harus berobat ke luar negeri.

Pada stadium awal, kanker hati bisa diatasi dengan cara tindakan pembedahan untuk mengangkat sel kanker tersebut. Selain itu, si pasien menjalani kemoterapi. Namun pada stadium lanjut, pasien tidak bisa menjalani terapi ini karena sel kanker sudah menyebar.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.