Skip to main content

Teh Cegah Pembentukan Plak

MENIKMATI secangkir teh sambil duduk di beranda sore hari bisa menjadi kegiatan menyenangkan. Selain melepas penat setelah seharian beraktivitas, minum teh dapat memberi banyak manfaat bagi tubuh.

Salah seorang seniman Jakarta, Budianto, mengaku sebagai seorang penggemar teh. Setiap hari dia minum minimal satu cangkir. "Efeknya tubuh memang terasa lebih segar dan meminum teh membuat pikiran terasa lebih rileks di sore hari," katanya.

Berbagai manfaat minum teh sudah diakui di berbagai negara. Sebenarnya tradisi minum teh sudah dimulai di Tiongkok dan Jepang sejak 6000 tahun lalu. Kebiasaan tersebut kemudian dibawa oleh Pendeta Zen Buddha Yeisei. Hingga menyebar ke seluruh dunia.



Sebuah penelitian yang dilakukan Chicago College of Dentistry mengungkap, orang yang berkumur dengan teh beberapa kali sehari memiliki timbunan plak yang lebih sedikit, dibandingkan dengan mereka yang hanya berkumur dengan air putih biasa.

"Polyphenol yang ada dalam teh berkhasiat menekan bakteri yang memicu terjadinya timbunan plak," kata pemimpin peneliti dari Chicago College of Dentistry, Christine D Wu PhD.

Lebih lanjut ditambahkan Christine, meminum teh beberapa kali sehari dapat memberikan efek yang sama terhadap gigi dan menekan bakteri pada mulut.

Manfaat lain teh pada gigi adalah kandungan floro-nya. Pada kemasan pasta gigi ditulis fluoride. Semua teh mengandung floro. Jadi apa pun jenis teh yang dikonsumsi, baik itu dalam kondisi panas atau dingin memiliki bermanfaat bagus bagi gigi dan rongga mulut.

Hasil penelitian Departemen Obat untuk Kesehatan Jiwa Universitas Nasional Singapura menemukan, zat alami di dalam teh, atau dikenal dengan nama catechin, dianggap mampu melindungi sel-sel otak dari pembentukan protein yang merusak dan mampu menjaga kemampuan kognitif otak.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.