Skip to main content

Peran Penting Gigi Susu

BETAPA senang melihat gigi geligi si kecil muncul. Gigi susu terawat akan mencegah kelainan pada komposisi gigi.

Merawat gigi susu pada anak ternyata sama pentingnya dengan gigi tetap pada orang dewasa. Tidak benar jika ada anggapan, merawat gigi susu pada anak tidak penting.

Gigi bayi atau gigi susu akan tanggal dalam beberapa tahun. Alasan itu yang sering kali menjadi penyebab kurangnya kesadaran akan perawatan untuk gigi susu. Padahal, gigi susu justru membutuhkan perawatan khusus.

Profesordan Kepala Departemen Kedokteran Gigi Anak Universitas Toronto, Kanada, Dr Michael J Sigal mengemukakan pentingnya perawatan gigi bayi atau gigi susu. Pasalnya, gigi susu akan menahan ruang untuk gigi tetap.

Jika seorang anak kehilangan sebuah gigi akibat lubang gigi, infeksi atau kecelakaan, maka bisa memengaruhi kemampuan menggigit di kemudian hari. Akibatnya, anak membutuhkan perawatan gigi lebih banyak daripada yang seharusnya diperlukan.



"Gigi susu akan menjaga gigi tetap di tempatnya dan akan mendorong normalnya pertumbuhan serta perkembangan kemampuan menggigit seiring pertumbuhan wajah," ujar Dr Sigal.

Jika ada lubang pada gigi bayi, bisa menjadi masalah kesehatan yang serius jika tidak dirawat dengan benar. Gigi berlubang yang tidak dirawat akan menimbulkan rasa sakit, infeksi, bengkak bernanah pada gigi, dan demam.

Di Indonesia, gigi anakanak umumnya baru lengkap pada usia 3-3,5 tahun. Gigi geligi yang disebut gigi susu tersebut akan tanggal satu demi satu, untuk kemudian digantikan dengan gigi tetap. Jumlahnya sekitar 20 buah, yaitu sepuluh di atas dan sepuluh lagi di bawah.

Menurut spesialis gigi dari Hang Lekiu Medical Center, drg Marianna, gigi susu yang lengkap terdiri atas 8 gigi seri atas bawah, 4 gigi taring atas bawah,4 geraham kecil kanan atas bawah, serta 4 gigi geraham kecil kiri atas bawah.

"Perawatan gigi susu sebenarnya lebih mudah dibandingkan gigi tetap karena lebih sedikit serta lebih mudah untuk orangtua memantau makanan yang dikonsumsi anak," ujar drg Marianna.

Biasanya, gigi susu rahang bawah lebih dulu timbul daripada gigi susu rahang atas. Gigi susu bayi perempuan pada umumnya timbul lebih awal daripada gigi susu bayi laki-laki.

"Bakal gigi susu sebenarnya terbentuk ketika anak masih di dalam kandungan. Oleh karena itu, kekuatannya tergantung dari asupan gizi, terutama kalsium yang dikonsumsi ibu ketika hamil," paparnya.

Pergantian gigi susu ke gigi tetap pertama kali dimulai kurang lebih pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia kurang lebih 12 tahun.

Salah satu tanda gigi tetap akan tumbuh umumnya didahului oleh goyangnya gigi susu. Hal ini karena akar gigi susu jadi pendek akibat dorongan proses keluarnya gigi tetap (resorbsi). Pergantian tersebut memiliki pola tertentu, biasanya dimulai dari gigi seri tengah, depan, dan bawah.

"Terkadang orangtua kurang memperhatikan, ketika gigi geraham anaknya rusak disangka gigi susu, padahal gigi tetap. Oleh karena itu, perlu dicermati tanggalnya gigi susu yang sudah tergantikan oleh gigi tetap," papar drg Marianna.

Pencabutan gigi susu yang tidak tuntas atau terlalu keras bisa saja meninggalkan akar gigi atau menyebabkan kapalan pada gusi. Jika hal ini terjadi, maka gigi tetap akan menembus bagian gusi yang lebih lemah yang terletak di bagian belakang atau depan.

"Hal ini bisa menyebabkan gigi gingsul atau monyong ke depan. Tentu saja pertumbuhan gigi seperti ini dapat mengganggu fungsi maupun estetika gigi," sebut drg Marianna.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.