Skip to main content

Kenali Gejala Anak Stres

LAYAKNYA orang dewasa yang mengalami stres, anak-anak juga mengalami gejala-gejala stres. Psikolog Medicare Clinic Anna Surti Ariani mengungkapkan perbedaan mendasar ketika orang dewasa dan anak ialah cara mengenali dan mengatasi stres.

"Kalau anak merasakan ada tekanan, dia tidak tahu hal itu apa dan tindakan apa yang harus dilakukan. Kalau orang dewasa, misalnya dia stres menghadapi deadline pekerjaan. Maka dia akan cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan itu sehingga menjadi stres positif," papar Nina.

Oleh karena itu, lanjutnya, orangtua perlu memperkenalkan anak terhadap berbagai emosi termasuk stres. Kemudian, ajarkan juga anak untuk mengatasi keadaan tersebut. Nina mencontohkan, ketika anak balita kalah bermain dengan temannya. Orangtua bisa mengatakan bahwa kalau anak kalah tidak usah sedih, coba lagi sampai menang.



Gejala yang dapat diamati oleh orangtua ketika anak mengalami stres, yaitu ketika anak lebih mudah tersinggung. Misalnya, orangtua menasihatinya sehabis bertengkar dengan si kakak, anak tiba-tiba protes, "Mama kok belain kakak terus" atau "Pasti selalu aku deh yang salah".

Orangtua sebaiknya jangan terburu menilai kalimat yang dilontarkan sebagai bentuk ketidaksopanan anak. Telaah dulu apa yang membuat anak menjadi sensitif.

Orangtua bisa meminta maaf dan menanyakan perasaan anak. Bisa saja akan langsung bercerita atau tidak, tapi dengan sikap itu orangtua tidak membuat suasana hatinya lebih buruk.

Gejala lain yang sering ditunjukkan anak ketika stres adalah kerap kali merasa tidak nyaman. Anak tidak suka ditanyai atau merasa terganggu jika didekati. Menunjukkan mimik kesal sambil memukul-mukul atau menghempaskan kakinya di lantai. Dalam kondisi itu, anak juga lebih agresif dibandingkan biasanya, sering protes atau tidak bisa diam.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.