Skip to main content

Jantung Sehat dengan Donor Darah

BANYAK anggapan salah seputar donor darah, dari kecanduan hingga bisa menggemukkan badan. Padahal, kegiatan tersebut justru dapat membuat jantung bekerja optimal dan mendeteksi penyakit sejak dini.

Tidak semua orang mau membiarkan darah yang mengalir di tubuhnya berpindah untuk diproses dan ditransfusikan kepada orang yang membutuhkan. Masih jarang orang yang mengerti pentingnya mendonorkan darah.

Untuk mendonorkan darah kepada orang lain, dibutuhkan kerelaan. Pendonor juga harus memiliki tubuh yang sehat dan terbebas dari berbagai jenis penyakit.

Beberapa motif yang biasanya melatari orang mendonorkan darahnya antara lain misi sosial atau menolong keluarga. Dari motif-motif tersebut, pendonor terbaik adalah mereka yang menyumbangkan darahnya secara rutin dan berkesinambungan secara sukarela yaitu sekali dalam tiga bulan.



Keuntungan lain mendonorkan darah, jika dilakukan dengan rutin, antara lain membuat jantung bekerja lebih baik, karena darah yang dipompa adalah darah yang bersih. "Untuk kesehatan jantung memang efek yang ditimbulkan tidak langsung namun bertahap. Karena jika darah yang mengalir pada tubuh adalah darah yang sehat, jantung juga akan sehat secara otomatis," kata Kepala Unit Transfusi Darah Daerah Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta Dr Ismet Sanusi.

Manfaat lain yang dipetik oleh pendonor sukarela ialah mengetahui bahwa dirinya sehat. "Orang-orang yang darahnya bisa digunakan adalah mereka yang benar-benar sehat," terang Ismet.

Dia menuturkan, setiap kali menerima darah dari para pendonor, maka PMI melakukan proses pengolahan darah yang terdiri atas screening atau pemeriksaan darah dan konfirmasi golongan darah. Kemudian dilakukan uji saring darah yang berfungsi mengetahui kesehatan darah, apakah terbebas dari hepatitis B, hepatitis C, HIV/AIDS, dan sifilis.

Setelah proses uji saring selesai, dilakukan uji cocok serasi yaitu percobaan percampuran darah donor dengan darah pasien (cross matching).

"Darah di PMI dapat dijamin kesehatannya karena telah mengalami beberapa proses uji penyaringan. Pemeriksaan uji saring terhadap infeksi yang menular lewat transfusi darah dilakukan setelah darah diambil dari donor. Sehingga saat ditransfusikan, darah tersebut sudah bebas dari penyakit," katanya.

Bagi para pendonor yang darahnya tidak sehat, misalnya tercemar sifilis, hepatitis A atau hepatitis C, maka PMI akan mengirimkan sebuah surat yang menerangkan hasil penyaringan yang reaktif pada darah pendonor.

"Pendonor kita sarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, setelah surat keterangan sehat dari dokter keluar, baru pendonor tadi akan dipertimbangkan dengan syarat tertentu apakah boleh mendonorkan darah kembali," tambah Ismet.

Reaksi yang muncul ketika pendonor mendapatkan surat, sangat beragam, seperti berterima kasih karena bisa mengetahui deteksi dini penyakit yang terdapat pada tubuh, hingga ada pula pendonor yang marah-marah karena merasa divonis.

"Itulah bedanya Indonesia dengan Jepang. DiJepang, orang mendonorkan darah dengan sukarela karena ingin mengetahui kesehatan, mereka jadi sebagai sarana checkup kesehatan," ungkap Ismet lagi.

Sayangnya, lanjut Ismet, kesadaran seperti itu tidak ditemukan di Indonesia. Umumnya, donor darah di Indonesia adalah donor darah sukarela tanpa pamrih sehingga mereka tidak termotivasi hanya karena ingin mengetahui status kesehatannya.

Manfaat melakukan donor darah dirasakan oleh Kabid Administrasi PLH Humas PMI DKI Jakarta Drs Harry Harsono. Dia mulai mendonorkan darah sejak 1976 hingga sekarang. "Setiap kali habis mendonorkan darah, badan terasa lebih segar," kata Harry yang tercatat telah 108 kali mendonorkan darah.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.