Skip to main content

Jaga Sikap Tubuh untuk Meminimalisasi Osteoporosis

DALAM pencegahan osteoporosis ini ternyata bisa dilakukan dengan memelihara sikap tubuh yang benar. Sikap tubuh ini sangat mempengaruhi timbulnya osteoporosis. "Sikap tubuh adalah posisi bergerak atau diam yang perlu diperhatikan agar tubuh dalam keadaan seimbang atau siap untuk menjalankan aktivitas," tutur Fisioterapi dari RS Jakarta, Emmy Rohadianti.

Dia menambahkan, sikap tubuh ini sangat dipengaruhi struktur anatomis dan gravitasi atau gaya berat. Sikap tubuh yang tidak benar bisa disebabkan karena terdapat struktur yang tidak normal, ketidakseimbangan otot, nyeri/ketegangan otot, kelainan neurologis, penyakit yang melemahkan, psikologis, dan kebiasaan sikap tubuh yang salah. "Dalam hal ini, apabila terdapat sikap tubuh yang tidak benar, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, maka akan menyebabkan sindrom nyeri dan bisa juga terjadi kerusakan jaringan yang menyebabkan terulur, robek, keseleo atau patah tulang," ucapnya.

Emmy menuturkan, cara memperbaiki sikap tubuh harus disesuaikan dengan penyebab dan masalahnya. Karena apabila sikap tubuh ini tidak diperbaiki, osteoporosis akan menghampiri. "Posisi tubuh yang abnormal akan menyebabkan tulang kita nyeri. Harus ada niat dalam memperbaiki sikap tubuh," tuturnya.



Sedangkan dokter spesialis dari RS Jakarta, Dr H SubagyoSpB- SpOTmengatakan, apabila sudah terdeteksi osteoporosis, tidak perlu panik. Hidup bersama osteoporosis bisa dilakukan dengan cara menjaga keamanan pribadi, yaitu dengan menjaga diri jangan sampai terjatuh. Menjaga keamanan dalam pekerjaan sehari- hari juga perlu diperhatikan yaitu di antaranya dengan jangan mengangkat barang berat, jangan membungkuk pada pinggang.

"Osteoporosis paling banyak menyerang bagian tulang belakang, panggul dan pergelangan tangan, maka berhati-hatilah pada bagian-bagian rawan tersebut," jelas dokter kelahiran 5 Mei ini.

Asupan vitamin D sangat dibutuhkan bagi penderita osteoporosis. Karena vitamin ini membantu penyerapan kalsium pada usus. Selain itu, juga mencukupi asupan kalsium. "Kalsium yang dibutuhkan pada wanita usia di atas 50 tahun yaitu 1250-1500 Mg/hari. Asupan kalsium ini sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya osteoporosis," tutur Subagyo.

Subagyo mengatakan, olahraga menjadi satu hal yang penting dalam mencegah dan mengobati osteoporosis. Olahraga cukup dilakukan dengan cara yang ringan dan sesuai kemampuan. "Banyak sekali manfaat dari olahraga ini. 40 persen pengobatan yang paling ampuh dari penyakit ini adalah olahraga," paparnya.

Selain itu, sambung dia, modifikasi rumah dan lingkungan juga turut mempengaruhi. Misalnya saja pada kamar mandi yang harus dipasangi antislip pada lantai agar tidak licin.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.