Skip to main content

Ekstra Waspada Jika Anda Hamil Kembar

PERNAHKAH terbersit dalam benak Anda akan mengalami kelahiran bayi kembar? Tentunya Anda akan diselimuti perasaan bahagia, senang dan haru saat dokter menyatakan Anda tengah hamil bayi kembar.

Sebaliknya, ada perasaan cemas yang mulai menghantui pikiran Anda. Terkadang terpikir bagaimana saat melahirkannya? Apakah bayi Anda bisa dilahirkan dengan selamat? Bagaimana dengan kondisi bayi Anda jika dilahirkan secara bersamaan? Berapa besarnya biaya yang musti dipersiapkan baik untuk persalinan maupun perawatan setelah lahir? Juga bagaimana merawat bayi kembar Anda setelah lahir? Mungkin ada baiknya Anda dan pasangan mengetahui seluk beluk tentang kehamilan kembar, proses persalinannya serta bagaimana menyiapkan calon ibu dalam menghadapi kehamilan kembar.



Rutin Memeriksakan Kandungan

Dr Iskandar Mirza SpOG, Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSIA Graha Permata Ibu Depok yang juga bertugas di RS Tri Mitra Cibinong, Bogor memaparkan, kehamilan kembar sudah bisa diketahui sejak usia dua bulan kehamilan, dengan dua kantung kehamilan dalam rahimnya.

Selain dari besarnya perut, ibu hamil dengan kehamilan kembar, di perutnya akan tampak tiga bagian besar atau lebih. Pada kehamilan kembar akan teraba satu pantat, dengan dua kepala atau dua pantat dengan dua kepala. Sekurang-kurangnya dokter akan meraba tiga bagian besar itu.

"Kehamilan kembar lebih berisiko ketimbang kehamilan tunggal. Karenanya, ibu harus memeriksakan kehamilannya lebih rutin. Pada trimester pertama, pemeriksaan bisa sebulan sekali. Jika sudah memasuki usia kehamilan 30 minggu ke atas, ibu harus memeriksakan kendungannya seminggu sekali," dr Mirza menekankan.

Gizi dan Menu Seimbang

Dr Mirza menganjurkan agar ibu hamil kembar harus benar-benar memerhatikan zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsinya. Tentunya, dengan menu seimbang yang disesuaikan dengan kondisi ibu dan janinnya untuk membantu menurunkan komplikasi. Ibu memerlukan tambahan 300-500 kalori per hari.

Pantangan Ibu Hamil Kembar

Ibu hamil kembar juga membutuhkan lebih banyak waktu beristirahat, apalagi pada hamil tua di atas 30 minggu. Bahkan setelah hamil tua, ada beberapa pantangan seperti tidak boleh berhubungan suami istri lagi, tidak boleh bepergian jauh, bahkan melakukan aktivitas berlebihan. Kegiatan fisik bisa berisiko melahirkan bayi prematur. Ini karena terjadi peregangan berlebihan dari kandungannya.

"Bayangkan usia 8 bulan hamil kembar, berat dan besarnya kandungan itu sama dengan usia 9 bulan kehamilan tunggal. Rata-rata mereka bisa lebih cepat melahirkan. Jadi, ibu harus benar-benar menjaga kandungannya agar tidak lahir prematur."

Persiapan Mental

Selain itu, ibu hamil kembar juga harus menyiapkan mental dan fisiknya. "Bila perlu minta saran dan dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat yang mungkin punya pengalaman yang sama bagaimana mereka menjalani kehamilan kembar," imbuh ayah tiga anak ini.

Penanganan Persalinan Kembar

Pada prinsipnya setiap kehamilan kembar maupun tunggal, perlu dilihat terlebih dulu kondisi janinnya dengan pemeriksaan USG. "Kalau anak pertama letak kepala membujur atau posisi kepala berada di bawah, masih bisa dilahirkan normal meski posisi anak kedua sungsang. Sebaliknya, kalau anak pertama sungsang sedangkan anak kedua letak kepala di bawah sering terjadi interlocking (terkunci) seperti posisi 69. Kondisi seperti ini harus dilakukan tindakan atau cesar. Atau letak bahu anak pertama posisinya melintang, makanya harus dicesar," terang pria kelahiran Medan, 41 tahun silam ini.

Interlocking ini dimungkinkan pada kehamilan kembar janin tidak terlalu besar, sedangkan cairan ketuban lebih banyak dari biasanya. Akibatnya, sering terjadi perubahan posisi janin.

Lantas, bagaimana proses persalinannya? Dr Mirza kembali menjelaskan, jika posisi kepala sudah berada di panggul atau di bawah, ya kepalanya yang ditarik. Sebaliknya jika kakinya yang lebih dulu posisinya berada di panggul maka kakinya yang ditarik. Tetapi jika posisi janinnya melintang, maka janin diputar terlebih dulu agar kakinya bisa ditarik terlebih dulu saat proses persalinan.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.