Skip to main content

Awas Kutil Kelamin

HINGGA kini diketahui bahwa HPV merupakan 99 persen penyebab munculnya kanker serviks. Virus ini sangat mudah menular dan dapat menginfeksi siapa saja yang sudah aktif secara seksual, baik pria maupun wanita. Sulitnya lagi, tidak ada gejala ataupun tanda khusus saat kanker ini mulai hinggap. Tak heran, banyak wanita tidak menyadari kalau dirinya sudah terinfeksi HPV atau bahkan menularkannya.

"HPV merupakan virus umum. Lebih dari 75 persen wanita yang berhubungan intim pernah terinfeksi HPV. Jika Anda terinfeksi HPV, 80 persennya akan dibersihkan oleh sistem kekebalan tubuh, sedangkan 10 persen-20 persennya kemungkinan dapat menjadi infeksi menetap. Nah, saat daya tahan tubuh menurun, infeksi ini berisiko menjadi kanker serviks," papar spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Bunda Jakarta, dr Med MJ Josoprawiro SpOG(K).

Selain kanker serviks, HPV tipe tertentu juga dapat menyebabkan kutil kelamin (genital warts) atau disebut juga condiloma. Kutil ini banyak muncul pada wanita usia reproduksi, biasanya saat daya tahan tubuh menurun. Namun, semua orang, baik pria atau wanita maupun anak-anak dapat terkena.



Kutil kelamin dapat didiagnosis melalui pengamatan langsung secara visual dan dapat dihilangkan melalui pengobatan ataupun penanganan oleh profesional kesehatan. Kendalanya, penanganan ini dapat menghilangkan kutil, tapi tidak menghilangkan virus penyebabnya yang ada di dalam tubuh. Itulah sebabnya, umumnya kutil sering muncul kembali walaupun setelah perawatan.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.