PULIH dari persalinan memang membutuhkan waktu. Soal lama atau sebentarnya, semua tergantung dari kondisi si ibu. Sebab, sama seperti ketika hamil, perubahan fisik dan psikologi ibu hamil akan berlanjut hingga usai persalinan.
Misalnya berat badan yang tidak langsung susut, sakit ketika menyusui, selalu ingin buang air kecil (BAK) dan seakan-akan ingin selalu buang air besar (BAB) karena ada bekas luka sobekan saat persalinan. Belum lagi sakit bekas jahitan operasi cesar hingga mood yang tidak terkontrol.
Menurut dr Sofani Munzila SpOG, dari YPR Hospital ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memulihkan kondisi si ibu pasca persalinan. Apa saja?
1. Gendonglah bayi
Untuk bisa segera pulih, sebenarnya tidak sulit. Apalagi bagi yang menjalankan persalinan normal. Dalam hitungan 1x24 jam, secara fisik, ibu sudah bisa menjalankan aktivitas, walaupun bukan yang berat. Biasanya usai persalinan normal, ibu akan merasa letih luar biasa. Apalagi jika proses persalinannya lama.
Lantas, apa yang harus dilakukan? Menurut dr Sofani Munzila, SpOG, istirahat cukup bisa memulihkan keletihan pascapersalinan. Istirahat bukan berarti tidak boleh bergerak sama sekali. Justru, agar cepat sembuh, ibu disarankan untuk bergerak. Minimal, menggerakkan badan di tempat tidur, turun dari tempat tidur, berjalan di kamar. Bahkan menyusui, menggendong, serta memakaikan baju si kecil pun bisa menjadi terapi ringan yang langsung bisa dilakukan.
Berbeda dengan ibu yang melahirkan secara cesar. Umumnya, sehari setelah operasi cesar, ibu tidak boleh turun ranjang. Bahkan ada juga yang harus opname selama 3-4 hari di rumah sakit. Rasa sakit dan gatal pun akan dialami. Ini wajar, sebagai reaksi normal pada anestesi dan pembedahan.
Biasanya dalam waktu enam minggu, ibu sudah bisa menjalankan aktivitas normal. Walau rasa nyeri terkadang masih dirasakan hingga enam bulan, namun bisa diatasi sendiri. Berdiam diri malah akan memperlama proses pemulihan.
2. Kebersihan vagina percepat pemulihan
Menjaga kebersihan vagina ternyata dapat mempercepat pemulihan. Begitu pula dengan merawat bekas jahitan operasi.
Untuk yang melahirkan normal, upayakan agar daerah sekitar vagina selalu kering dan bersih. Gantilah pembalut khusus usai persalinan sesering mungkin. Biarkan luka jahitan pada vagina terkena udara terbuka beberapa saat setiap hari. Penyembuhan biasanya memerlukan waktu seminggu.
Sedangkan yang menjalani cesar, basuhlah luka dengan air hangat setiap kali mandi. Bila sudah kering, bersihkan dengan sabun antiseptik. Di pasaran juga tersedia plester khusus untuk menutup luka bekas operasi.
3. Perbanyak konsumsi protein
Ada anggapan yang menyebutkan bahwa setelah melahirkan, tidak boleh mengonsumsi protein yang banyak terdapat pada ikan, telur atau daging. Itu mitos keliru. Proses pemulihan usai persalinan harus didukung oleh nutrisi lengkap.
Jika selama hamil, ibu sangat memperhatikan kandungan gizinya, maka setelah persalinan pun tetap musti memperhatikan nutrisinya. Karena ibu masih menyusui dan membutuhkan makanan sarat protein.
Protein dapat membantu penyembuhan luka jahitan. Protein banyak terkandung di dalam ikan. Vitamin C dan B kompleks juga jangan tertinggal, karena akan membantu daya tahan ibu usai persalinan. Perbanyak makan sayuran hijau, seperti bayam dan kacang-kacangan.
Upayakan juga mengonsumsi makanan kaya serat, untuk membantu BAB. Ini tak kalah pentingnya karena BAB yang keras akan membuat bekas jahitan sulit pulih akibat acap mengejan.
Sumber: www.lifestyle.okezone.com
Misalnya berat badan yang tidak langsung susut, sakit ketika menyusui, selalu ingin buang air kecil (BAK) dan seakan-akan ingin selalu buang air besar (BAB) karena ada bekas luka sobekan saat persalinan. Belum lagi sakit bekas jahitan operasi cesar hingga mood yang tidak terkontrol.
Menurut dr Sofani Munzila SpOG, dari YPR Hospital ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memulihkan kondisi si ibu pasca persalinan. Apa saja?
1. Gendonglah bayi
Untuk bisa segera pulih, sebenarnya tidak sulit. Apalagi bagi yang menjalankan persalinan normal. Dalam hitungan 1x24 jam, secara fisik, ibu sudah bisa menjalankan aktivitas, walaupun bukan yang berat. Biasanya usai persalinan normal, ibu akan merasa letih luar biasa. Apalagi jika proses persalinannya lama.
Lantas, apa yang harus dilakukan? Menurut dr Sofani Munzila, SpOG, istirahat cukup bisa memulihkan keletihan pascapersalinan. Istirahat bukan berarti tidak boleh bergerak sama sekali. Justru, agar cepat sembuh, ibu disarankan untuk bergerak. Minimal, menggerakkan badan di tempat tidur, turun dari tempat tidur, berjalan di kamar. Bahkan menyusui, menggendong, serta memakaikan baju si kecil pun bisa menjadi terapi ringan yang langsung bisa dilakukan.
Berbeda dengan ibu yang melahirkan secara cesar. Umumnya, sehari setelah operasi cesar, ibu tidak boleh turun ranjang. Bahkan ada juga yang harus opname selama 3-4 hari di rumah sakit. Rasa sakit dan gatal pun akan dialami. Ini wajar, sebagai reaksi normal pada anestesi dan pembedahan.
Biasanya dalam waktu enam minggu, ibu sudah bisa menjalankan aktivitas normal. Walau rasa nyeri terkadang masih dirasakan hingga enam bulan, namun bisa diatasi sendiri. Berdiam diri malah akan memperlama proses pemulihan.
2. Kebersihan vagina percepat pemulihan
Menjaga kebersihan vagina ternyata dapat mempercepat pemulihan. Begitu pula dengan merawat bekas jahitan operasi.
Untuk yang melahirkan normal, upayakan agar daerah sekitar vagina selalu kering dan bersih. Gantilah pembalut khusus usai persalinan sesering mungkin. Biarkan luka jahitan pada vagina terkena udara terbuka beberapa saat setiap hari. Penyembuhan biasanya memerlukan waktu seminggu.
Sedangkan yang menjalani cesar, basuhlah luka dengan air hangat setiap kali mandi. Bila sudah kering, bersihkan dengan sabun antiseptik. Di pasaran juga tersedia plester khusus untuk menutup luka bekas operasi.
3. Perbanyak konsumsi protein
Ada anggapan yang menyebutkan bahwa setelah melahirkan, tidak boleh mengonsumsi protein yang banyak terdapat pada ikan, telur atau daging. Itu mitos keliru. Proses pemulihan usai persalinan harus didukung oleh nutrisi lengkap.
Jika selama hamil, ibu sangat memperhatikan kandungan gizinya, maka setelah persalinan pun tetap musti memperhatikan nutrisinya. Karena ibu masih menyusui dan membutuhkan makanan sarat protein.
Protein dapat membantu penyembuhan luka jahitan. Protein banyak terkandung di dalam ikan. Vitamin C dan B kompleks juga jangan tertinggal, karena akan membantu daya tahan ibu usai persalinan. Perbanyak makan sayuran hijau, seperti bayam dan kacang-kacangan.
Upayakan juga mengonsumsi makanan kaya serat, untuk membantu BAB. Ini tak kalah pentingnya karena BAB yang keras akan membuat bekas jahitan sulit pulih akibat acap mengejan.
Sumber: www.lifestyle.okezone.com
Comments