Skip to main content

4 Trik Jitu Pulih dari Persalinan

PULIH dari persalinan memang membutuhkan waktu. Soal lama atau sebentarnya, semua tergantung dari kondisi si ibu. Sebab, sama seperti ketika hamil, perubahan fisik dan psikologi ibu hamil akan berlanjut hingga usai persalinan.

Misalnya berat badan yang tidak langsung susut, sakit ketika menyusui, selalu ingin buang air kecil (BAK) dan seakan-akan ingin selalu buang air besar (BAB) karena ada bekas luka sobekan saat persalinan. Belum lagi sakit bekas jahitan operasi cesar hingga mood yang tidak terkontrol.

Menurut dr Sofani Munzila SpOG, dari YPR Hospital ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memulihkan kondisi si ibu pasca persalinan. Apa saja?



1. Gendonglah bayi

Untuk bisa segera pulih, sebenarnya tidak sulit. Apalagi bagi yang menjalankan persalinan normal. Dalam hitungan 1x24 jam, secara fisik, ibu sudah bisa menjalankan aktivitas, walaupun bukan yang berat. Biasanya usai persalinan normal, ibu akan merasa letih luar biasa. Apalagi jika proses persalinannya lama.

Lantas, apa yang harus dilakukan? Menurut dr Sofani Munzila, SpOG, istirahat cukup bisa memulihkan keletihan pascapersalinan. Istirahat bukan berarti tidak boleh bergerak sama sekali. Justru, agar cepat sembuh, ibu disarankan untuk bergerak. Minimal, menggerakkan badan di tempat tidur, turun dari tempat tidur, berjalan di kamar. Bahkan menyusui, menggendong, serta memakaikan baju si kecil pun bisa menjadi terapi ringan yang langsung bisa dilakukan.

Berbeda dengan ibu yang melahirkan secara cesar. Umumnya, sehari setelah operasi cesar, ibu tidak boleh turun ranjang. Bahkan ada juga yang harus opname selama 3-4 hari di rumah sakit. Rasa sakit dan gatal pun akan dialami. Ini wajar, sebagai reaksi normal pada anestesi dan pembedahan.

Biasanya dalam waktu enam minggu, ibu sudah bisa menjalankan aktivitas normal. Walau rasa nyeri terkadang masih dirasakan hingga enam bulan, namun bisa diatasi sendiri. Berdiam diri malah akan memperlama proses pemulihan.

2. Kebersihan vagina percepat pemulihan

Menjaga kebersihan vagina ternyata dapat mempercepat pemulihan. Begitu pula dengan merawat bekas jahitan operasi.

Untuk yang melahirkan normal, upayakan agar daerah sekitar vagina selalu kering dan bersih. Gantilah pembalut khusus usai persalinan sesering mungkin. Biarkan luka jahitan pada vagina terkena udara terbuka beberapa saat setiap hari. Penyembuhan biasanya memerlukan waktu seminggu.

Sedangkan yang menjalani cesar, basuhlah luka dengan air hangat setiap kali mandi. Bila sudah kering, bersihkan dengan sabun antiseptik. Di pasaran juga tersedia plester khusus untuk menutup luka bekas operasi.

3. Perbanyak konsumsi protein

Ada anggapan yang menyebutkan bahwa setelah melahirkan, tidak boleh mengonsumsi protein yang banyak terdapat pada ikan, telur atau daging. Itu mitos keliru. Proses pemulihan usai persalinan harus didukung oleh nutrisi lengkap.

Jika selama hamil, ibu sangat memperhatikan kandungan gizinya, maka setelah persalinan pun tetap musti memperhatikan nutrisinya. Karena ibu masih menyusui dan membutuhkan makanan sarat protein.

Protein dapat membantu penyembuhan luka jahitan. Protein banyak terkandung di dalam ikan. Vitamin C dan B kompleks juga jangan tertinggal, karena akan membantu daya tahan ibu usai persalinan. Perbanyak makan sayuran hijau, seperti bayam dan kacang-kacangan.

Upayakan juga mengonsumsi makanan kaya serat, untuk membantu BAB. Ini tak kalah pentingnya karena BAB yang keras akan membuat bekas jahitan sulit pulih akibat acap mengejan.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.