Skip to main content

Mengenal jantung dan stroke pada wanita

PENYAKIT jantung dan stroke merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Di usia menopause, wanita berisiko dua sampai tiga kali serangan jantung dan stroke. Mengapa?

Kematian akibat penyakit jantung dan stroke lebih banyak dialami wanita daripada pria. Perbandingan itu tampak pada survei American Heart Association's pada 2002. Sebanyak 38 persen wanita meninggal dalam tahun pertama setelah serangan jantung pertama dibandingkan pria hanya 25 persen.

Pada tahun yang sama, WHO juga melakukan survei dengan hasil tidak kalah mencengangkan. Di Negara negara berkembang 50 persen kematian wanita usia di atas 50 tahun karena penyakit jantung dan stroke. Risiko tersebut terkait dengan penurunan kadar hormon estrogen.



Spesialis Jantung RS Jantung Harapan Kita dr Amiliana Mardiani Soesanto SpJP mengatakan, hormon estrogen yang ada di dalam tubuh wanita mampu melindungi diri dari serangan penyakit jantung dan stroke.

"Hormon estrogen bersifat melindungi dengan membuat pembuluh darah lebih lebar sehingga mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke," ujar Mili, sapaan akrabnya di sela-sela acara "Go Red For Women", di Jakarta.

Dalam kehidupan wanita dipengaruhi tiga fase yaitu masa anak-anak, masa reproduksi, dan masa menopause. Saat masa reproduksi, kadar estrogen sangat tinggi sehingga mampu melindungi diri dari serangan jantung dan stroke.

Berbeda, ketika wanita memasuki masa menopause, kadarestrogendalam tubuhnya menurun, berarti pula pelindung di dalam tubuh berkurang. Menurut dia, pada wanita yang mengalami serangan pertama kali lebih berisiko pula untuk mengalami kematian. Semakin berbahaya penyakit jantung dan stroke pada wanita karena sering kali tidak menimbulkan gejala yang spesifik.

Pada umumnya, gejala serangan jantung adalah sakit di bagian dada. Adapun, pada wanita ditandai dengan rasa tidak nyaman pada lengan, bahu, punggung, leher, rahang, dan perut.

Terkadang, gejala yang ditimbulkan adalah napas pendek tanpa merasakan sakit di bagian dada. Walaupun tidak merasakan gejala, sebaiknya tetap rajin memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi badan.

Kesehatan jantung dan stroke berhubungan erat dengan pola gaya hidup yang keliru. Faktor risiko tersebut meliputi kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, kurang bergerak, diabetes melitus, dan riwayat keluarga.

Stres merupakan reaksi tubuh ketika berbagai stimulus mengganggu. Stimulus itu mengganggu keseimbangan fisik, mental atau emosional.

Psikolog Universitas Indonesia Dra Ratih Andjayani Ibrahim MM Psi mengungkapkan stres merupakan faktor eksternal yang bisa memengaruhi kesehatan jantung. Kesibukan pekerjaan tidak lantas mengabaikan pola dan gaya hidup sehat. Duta Go Red for Women Indonesia Susan Bachtiar menceritakan kehidupannya yang bebas dari rokok, makan sesuai golongan darah, istirahat cukup, berolahraga setiap pagi, tidak mengonsumsi alkohol dan menjaga pikiran agar tidak stres.

"Saya ingin hidup sehat untuk orang-orang yang saya cintai," kata model yang juga berprofesi sebagai pengajar.


(sindo//tty)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat, ...

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...