Skip to main content

Terapi Alami untuk Atasi Stres

PADA umumnya, olahraga memberikan segudang manfaat. Tak hanya secara fisik, tapi jiwa pun merasakan ketenangan dan rasa rileks usai anggota tubuh aktif bergerak.

Namun, bukan berarti Anda harus berlari di atas alat treadmill selama berjam-jam atau ikut kelas high-impact aerobic untuk menurunkan tingkat stres yang tengah melanda. Mengapa tidak mencoba satu dari ketiga terapi alami yang berfungsi satu paket dengan olahraga lengkap. Baik pikiran maupun tubuh Anda akan lebih kuat mengatasi datangnya stres. Lantas, apa saja terapi alami tersebut? Berikut ini seperti diulas Health24.


Tai Chi

Tujuan dari pelaksanaan olahraga yang telah berusia 8000 tahun ini adalah menyelaraskan tubuh dan pikiran melalui meditasi dalam gerakan lambat dan anggun. Tai Chi berdasarkan filosofi Tao dari yin (dingin, gelap, energi negatif) dan yang (panas, cahaya, energi positif), dua jenis kutub energi yang diyakini ada dalam segala sesuatu di alam semesta.


Tujuan dari Tai Chi adalah menyeimbangkan energi. Dengan demikian, saat keseimbangan alami tubuh dan pikiran didapat, stres pun berkurang. Dengan berfokus pada gerakan yang dikendalikan, pikiran Anda teralihkan dari ketegangan atau stres yang sedang Anda dialami. Tai Chi merupakan latihan yang dianjurkan untuk mengatasi gangguan stres yang terkait dengan sakit kepala, sakit maag, bahkan untuk para penderita kanker di China.


Teknik Alexander

Terapi ini dikembangkan 100 tahun yang lalu oleh seorang aktor Australia bernama Frederick Alexander. Teknik Alexander akan mengajarkan Anda bagaimana menghadapi situasi sehari-hari secara fisik, termasuk bagaimana Anda duduk, berjalan, ataupun mengangkat sesuatu.

Tujuan terapi Alexander untuk me-recharge tubuh Anda, membuat Anda bernapas lebih baik, serta memilki ketenangan seperti yang Anda rasakan ketika masih kanak-kanak dulu. Dengan memerbaiki postur tubuh seseorang, teknik Alexander selanjutnya akan mampu menghilangkan gejala stres secara fisik, seperti nyeri punggung dan ketegangan otot di leher.


Pilates

Pilates dengan cepat mencapai tingkat popularitas yang sama seperti yoga. Pilates dirancang pada 1920 oleh Joseph Pilates sebagai cara untuk memulihkan luka-luka dan menjaga para penari tetap fit. Pilates menggabungkan sistem pegas dan katrol untuk memperpanjang otot dengan latihan peregangan di lantai.

Baik Tai Chi maupun pilates sama-sama berfokus pada teknik pernapasan. Pilates, seperti halnya teknik Alexander, juga secara dramatis memerbaiki postur tubuh dan me-recharge tubuh Anda. Anda akan merasa lebih sehat dan rileks. Selama latihan peregangan, energi dilepaskan untuk membantu menghilangkan stres dan ketegangan otot.



(ftr)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.