Skip to main content

Tahu & Tempe Bisa Mengandung Kolesterol Jahat

KOLESTEROL merupakan salah satu komponen penting struktur membran sel, otak, dan saraf. Kolesterol adalah satu dari tiga jenis lemak dasar, selain trigliserida dan fosfolipid. Lemak sangat diperlukan oleh tubuh selain karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi untuk tubuh kita.

Disamping sebagai salah satu sumber energi, lemak-khususnya kolesterol sendiri merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Tetapi bila kolesterol dalam tubuh berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan kondisi yang disebut aterosklerosis, yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Kolesterol merupakan lemak yang tidak larut dalam darah. Karena itu, kolesterol butuh bantuan untuk dapat beredar dalam pembuluh darah. Kolesterol atau kadar lemak dalam darah umumnya berasal dari menu makanan yang dikonsumsi. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak, semakin besar peluangnya untuk menaikkan kadar kolesterol.




Tahu dan Tempe

Menurut dr Inayah Budiasti SMS SpGK, dari Hang Lekiu Medical Center, Jakarta, ada dua macam jenis kolesterol, yaitu kolesterol jahat dan kolesterol baik. Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya berlebihan di dalam darah akan diendapkan ke dinding pembuluh darah dan membentuk gumpalan yang dapat menyumbat pembuluh darah.

Sedangkan kolesterol baik adalah HDL (High Density Lipoprotein), yaitu kolesterol yang secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat dan mempunyai fungnsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Kolesterol baik (HDL) ini membantu proses metabolisme tubuh dan memiliki aktivitas anti-inflamasi. Inflamasi atau peradangan itu sendiri merupakan salah satu penyebab berbagai penyakit seperti diabetes hingga kanker.

Kolesterol LDL biasanya terkandung dalam makanan yang telah terkontaminasi. Kolesterol LDL ini bisa teroksidasi oleh radikal bebas pada saat pengolahan. “Tahu dan tempe adalah makanan yang tidak mengandung kolesterol. Tapi kalau diolah dengan minyak atau digoreng dengan minyak yang berulang, tahu dan tempe itu akan mengandung kolesterol. Ini yang dimaksud dengan cara pengolahan makanan yang salah sehingga menyebabkan kolesterol terkandung di dalamnya,” sambung dr Inayah.

Kolesterol juga terkandung dalam daging hewan mamalia memiliki kolesterol terkandung di dalamnya,” sambung dr Inayah.

Kolesterol juga terkandung dalam daging hewan mamalia yang sering kita konsumsi. Secara genetik, hewan mamalia memeiliki kolesterol jenuh yang sangat tinggi. Kolesterol juga ada di dalam alpukat dan jenis kacang-kacangan. “Semakin banyak kolesterol yang masuk ke tubuh, akan semakin banyak yang menempel di pembuluh darah dan mengakibatkan pembuluh darah menjadi kaku. Akibatnya, pembuluh darah menjadi tidak elestis sehingga menyebabkan peredaran darah tidak lancar,” ujarnya.

Endapan yang bertumpuk selama bertahun-tahun ini akan menyumbat pembuluh darah sehingga secara bertahap menyempit dan mengeras. Bila hal ini terjadi, kolesterol bisa menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner. Apabila penyumbatan terjadi pada pembuluh otak, bisa terjadi stroke.


Gejala-gejala

Meski tidak ada ciri-ciri khusus ataupun gejala yang khas, umumnya akan dirasakan rasa sakit pada bagian otot belakang kepala. “Kalau kolesterol meningkat, pasti aliran darah berkurang atau tidak lancar, sehingga oksigenisasinya juga tidak lancar. Sehingga badan kita merasa jadi kaku-kaku. Kebanyakan di pundak karena keseringannya duduk,” sambungnya.

Bila hal ini terjadi, Anda disarankan segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan awal. Rasa sakit yang ditimbulkan biasanya akan mengganggu aktivitas.

“Biasanya dokter akan memberikan obat penurun kolesterol,” katanya.

Kelebihan kolesterol umumnya diderita oleh orang berbadan gemuk. Namun tidak tertutup kemungkinan orang berbadan kurus juga terserang kolesterol tinggi. Apalagi mereka mengonsumsi makanan modern yang rendah serat namun tinggi lemaknya. “Junk food juga memiliki kolesterol yang sangat tinggi karena dimasak dengan gajih. Gajih sendiri sudah memiliki kolesterol yang tinggi dan 70 persen lemak jenuh,” terangnya.

Oleh sebab itu, semua orang, baik yang kurus maupun gemuk, baik yang belum pernah menderita kolesterol maupun yang sudah pernah mengalaminya, harus mengurangi gorengan atau makanan berminyak dan banyak konsumsi makanan berserat. “Sangat dianjurkan untuk melakukan diet rendah kolesterol dan olahraga yang teratur,” sarannya.



(Genie/Genie/tty)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.