AIR merupakan bagian penting bagi tubuh. Kekurangan cairan bisa menyebabkan dehidrasi. Tak hanya itu, kekurangan cairan ternyata juga berpengaruh pada mood seseorang.
Siapa bilang Anda butuh minum di saat haus. Justru saat Anda sudah merasa haus, sebenarnya tubuh sudah mengalami dehidrasi ringan. Disebutkan oleh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) DR dr Saptawati Bardosono MSc bahwa 1/3 dari kita menyalahartikan rasa haus dengan rasa lapar.
Mereka mengartikan bahwa rasa haus merupakan sinyal bahwa saat itulah mereka harus minum. Padahal yang benar adalah jangan pernah menunggu rasa haus untuk minum.
Tak dapat disangkal lagi, air merupakan zat gizi esensial bagi kehidupan. Semua sistem dalam tubuh bergantung pada air.Dijelaskan Saptawati, kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu saat air dalam tubuh tidak mencukupi untuk melakukan fungsi kerja tubuh secara normal.
Di mana dehidrasi ringan dapat menurunkan metabolisme tubuh sekitar 3 persen dan kekurangan cairan tubuh merupakan penyebab utama terjadinya kelelahan di siang hari.
“Dehidrasi ringan sekalipun akan menyebabkan gangguan pada sistem tubuh, termasuk pada tingkat kinerja, kognitif, dan mood,” paparnya.
Hasil studi terbaru pada 2010 yang disebutkan oleh pakar hidrasi dunia Lawrence E Amstrong PhD dan Harris R Lieberman PhD yang merupakan seorang pakar neuro-cognition dari Amerika Serikat bahwa dehidrasi dapat berdampak negatif pada tingkat kinerja, kognitif dan mood, serta menimbulkan gejala-gejala umum dehidrasi.
Studi ini terbagi atas dua bagian. Studi pertama melibatkan 26 pria dan 25 wanita dewasa sehat dengan cakupan usia sekitar 20–23 tahun.
Pada subjek penelitian dilakukan pemeriksaan dengan cara melakukan treadmill sebanyak 3x40 menit pada suhu 280 (suhu ruangan kerja) dan diminta untuk menyelesaikan tes kognitif. Hasil penelitian menunjukkan dehidrasi sebesar 1,5 persen pada pria menyebabkan sulit berkonsentrasi dan mengingat, lelah, dan tegang.
Sementara wanita lebih cepat terkena dampak negatif dehidrasi, yakni sebesar 1,3 persen dan menyebabkan lelah, mudah marah, bingung, mengantuk, hilang konsentrasi, pusing, dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Penelitian ini merupakan penelitian besar menggunakan teknologi canggih yang memeriksa dampak dehidrasi pada orang-orang biasa (bukan atlet) di suhu ruangan tempat kerja sehari-hari.
Sementara itu, studi kedua yang dilakukan terhadap 20 wanita dewasa sehat yang minum air sebanyak dua sampai tiga liter sehari. Mereka diminta untuk berpuasa minum air selama 23 jam dan melakukan tes kognitif. Hasil studi menunjukkan hal yang sama.
Dehidrasi sangat berdampak negatif pada konsentrasi, tingkat kecemasan, dan semangat beraktivitas. Dehidrasi secara signifikan menyebabkan kebingungan dan kelelahan di samping menunjukkan gejala-gejala umum dehidrasi, antara lain mengantuk, nyeri kepala, dan emosi yang cepat terganggu.
Bahkan didapatkan hasil adanya gangguan dalam menyelesaikan pekerjaan yang ringan dan sehari- hari dilakukan. Hal ini menegaskan efek dehidrasi terhadap kemampuan kognitif, konsentrasi, dan emosional.
“Penurunan sampai 2 persen status hidrasi dapat memengaruhi memori jangka pendek dan kemampuan untuk konsentrasi dan belajar,” ucapnya.
Masih dijelaskan Saptawati, komposisi genetis perempuan yang berbeda dengan laki-laki menjadi salah satu faktor yang memengaruhi wanita sehingga lebih rentan mengalami dehidrasi. Perempuan memiliki kadar lemak lebih besar dan kandungan air lebih rendah dalam tubuh.
“Jadi, untuk menghindari dehidrasi, maka cukupi asupan air dengan minum 8 sampai 10 gelas air per hari,” pesan Saptawati.
Perlu diingat bahwa kebutuhan air harus dicukupi, tidak kurang dan tidak berlebih. Dikatakan oleh ahli gizi klinik dari Universitas Indonesia, DR dr Luciana Sutanto SpGK bahwa kelebihan konsumsi air putih bisa menyebabkan tubuh bengkak, namun dampaknya tidak terlalu berbahaya untuk tubuh.
“Bengkak karena banyak minum hanya berimbas pada pembesaran jaringan tubuh. Pembesaran jaringan tubuh ini bergantung di mana kelebihan air terjadi,” ungkap dokter yang akrab disapa Lucia ini.
Lucia menjelaskan, "Bahaya yang ditimbulkan jika yang membengkak adalah jantung, namun hal tersebut hanya terjadi jika selsel jantungnya sudah bermasalah.”
Jadi, jika seketika mood dan konsentrasi hilang, maka cari tahu penyebabnya dan segera minum air putih. Sebab, bisa jadi Anda kekurangan cairan di dalam tubuh.
(SINDO//nsa)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com
Siapa bilang Anda butuh minum di saat haus. Justru saat Anda sudah merasa haus, sebenarnya tubuh sudah mengalami dehidrasi ringan. Disebutkan oleh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) DR dr Saptawati Bardosono MSc bahwa 1/3 dari kita menyalahartikan rasa haus dengan rasa lapar.
Mereka mengartikan bahwa rasa haus merupakan sinyal bahwa saat itulah mereka harus minum. Padahal yang benar adalah jangan pernah menunggu rasa haus untuk minum.
“Sekitar 70 persen tubuh manusia terdiri atas air sehingga air memegang peran penting dalam menjaga kesehatan. Jadi, kekurangan air bisa berbahaya untuk tubuh,” tuturnya dalam acara temu media bertema “Waspada Dampak Dehidrasi Ringan Terhadap Kinerja, Kognitif, dan Mood” yang diadakan oleh Danone Aqua di Hotel Le Meredien Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tak dapat disangkal lagi, air merupakan zat gizi esensial bagi kehidupan. Semua sistem dalam tubuh bergantung pada air.Dijelaskan Saptawati, kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu saat air dalam tubuh tidak mencukupi untuk melakukan fungsi kerja tubuh secara normal.
Di mana dehidrasi ringan dapat menurunkan metabolisme tubuh sekitar 3 persen dan kekurangan cairan tubuh merupakan penyebab utama terjadinya kelelahan di siang hari.
“Dehidrasi ringan sekalipun akan menyebabkan gangguan pada sistem tubuh, termasuk pada tingkat kinerja, kognitif, dan mood,” paparnya.
Hasil studi terbaru pada 2010 yang disebutkan oleh pakar hidrasi dunia Lawrence E Amstrong PhD dan Harris R Lieberman PhD yang merupakan seorang pakar neuro-cognition dari Amerika Serikat bahwa dehidrasi dapat berdampak negatif pada tingkat kinerja, kognitif dan mood, serta menimbulkan gejala-gejala umum dehidrasi.
Studi ini terbagi atas dua bagian. Studi pertama melibatkan 26 pria dan 25 wanita dewasa sehat dengan cakupan usia sekitar 20–23 tahun.
Pada subjek penelitian dilakukan pemeriksaan dengan cara melakukan treadmill sebanyak 3x40 menit pada suhu 280 (suhu ruangan kerja) dan diminta untuk menyelesaikan tes kognitif. Hasil penelitian menunjukkan dehidrasi sebesar 1,5 persen pada pria menyebabkan sulit berkonsentrasi dan mengingat, lelah, dan tegang.
Sementara wanita lebih cepat terkena dampak negatif dehidrasi, yakni sebesar 1,3 persen dan menyebabkan lelah, mudah marah, bingung, mengantuk, hilang konsentrasi, pusing, dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Penelitian ini merupakan penelitian besar menggunakan teknologi canggih yang memeriksa dampak dehidrasi pada orang-orang biasa (bukan atlet) di suhu ruangan tempat kerja sehari-hari.
Sementara itu, studi kedua yang dilakukan terhadap 20 wanita dewasa sehat yang minum air sebanyak dua sampai tiga liter sehari. Mereka diminta untuk berpuasa minum air selama 23 jam dan melakukan tes kognitif. Hasil studi menunjukkan hal yang sama.
Dehidrasi sangat berdampak negatif pada konsentrasi, tingkat kecemasan, dan semangat beraktivitas. Dehidrasi secara signifikan menyebabkan kebingungan dan kelelahan di samping menunjukkan gejala-gejala umum dehidrasi, antara lain mengantuk, nyeri kepala, dan emosi yang cepat terganggu.
Bahkan didapatkan hasil adanya gangguan dalam menyelesaikan pekerjaan yang ringan dan sehari- hari dilakukan. Hal ini menegaskan efek dehidrasi terhadap kemampuan kognitif, konsentrasi, dan emosional.
“Penurunan sampai 2 persen status hidrasi dapat memengaruhi memori jangka pendek dan kemampuan untuk konsentrasi dan belajar,” ucapnya.
Masih dijelaskan Saptawati, komposisi genetis perempuan yang berbeda dengan laki-laki menjadi salah satu faktor yang memengaruhi wanita sehingga lebih rentan mengalami dehidrasi. Perempuan memiliki kadar lemak lebih besar dan kandungan air lebih rendah dalam tubuh.
“Jadi, untuk menghindari dehidrasi, maka cukupi asupan air dengan minum 8 sampai 10 gelas air per hari,” pesan Saptawati.
Perlu diingat bahwa kebutuhan air harus dicukupi, tidak kurang dan tidak berlebih. Dikatakan oleh ahli gizi klinik dari Universitas Indonesia, DR dr Luciana Sutanto SpGK bahwa kelebihan konsumsi air putih bisa menyebabkan tubuh bengkak, namun dampaknya tidak terlalu berbahaya untuk tubuh.
“Bengkak karena banyak minum hanya berimbas pada pembesaran jaringan tubuh. Pembesaran jaringan tubuh ini bergantung di mana kelebihan air terjadi,” ungkap dokter yang akrab disapa Lucia ini.
Lucia menjelaskan, "Bahaya yang ditimbulkan jika yang membengkak adalah jantung, namun hal tersebut hanya terjadi jika selsel jantungnya sudah bermasalah.”
Jadi, jika seketika mood dan konsentrasi hilang, maka cari tahu penyebabnya dan segera minum air putih. Sebab, bisa jadi Anda kekurangan cairan di dalam tubuh.
(SINDO//nsa)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com
Comments