Skip to main content

Hipertensi - Pengendalian Kolesterol 05

Definisi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Yang dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, gangguan anak ginjal, dll.

Tekanan darah adalah menunjukkan keadaan di mana tekanan yang dikenakan oleh darah pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Tekanan darah dapat dilihat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya ditunjukkan dengan angka seperti berikut - 120 /80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi. Disebut dengan tekanan sistolik. Angka 80 menunjukkan tekanan ketika jantung sedang berelaksasi. Disebut dengan tekanan diastolik. Sikap yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah dalam keadaan duduk atau berbaring.


Gejala dan Tanda

Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala, yang dapat dilakukan pada waktu check-up kesehatan atau saat periksa ke dokter. Biasanya dokter akan memeriksa dua kali atau lebih  sebelum menentukan ada terkena tekanan darah tinggi atau tidak. Apabila pada kesempatan tersebut tekanan darah anda diatas 130/90 mmHg maka akan didiagnosa sebagai hypertensi (tekanan darah tinggi).

Tekanan darah tinggi (hipertensi) menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal..Tanpa melihat usia atau jenis kelamin ,semua orang bisa terkena penyakit jantung dan biasanya tanpa ada gejala-gejala sebelumnya.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.

Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.

Target kerusakan organ akibat Hipertensi antara lain:
  • Otak : menyebabkan stroke
  • Mata : menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan
  • Jantung : menyebabkan penyakit jantung koroner (termasuk infark jantung), gagal jantung
  • Ginjal : menyebabkan penyakit ginjal kronik, gagal ginjal terminal


Klasifikasi tekanan darah pada dewasa

Kategori
Tekanan darah sistolik
Tekanan darah diastolik
Normal
dibawah 120 mmhg
dibawah 80 mmhg
Prehipertensi
130-139 mmhg
80-89 mmhg
Hipertensi - stadium 1
140-159 mmhg
90-99 mmhg
Hipertensi - stadium 2
≥ 160 mmhg
≥ 100 mmhg
Sumber: The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7)

Pemeriksaan Laboratorium

Tujuan pemeriksaan laboratorium pada pasien hipertensi :
  • Untuk mencari kemungkinan penyebab Hipertensi sekunder
  • Untuk menilai apakah ada penyulit dan kerusakan organ target
  • Untuk memperkirakan prognosis
  • Untuk menentukan adanya faktor-faktor lain yang mempertinggi risiko penyakit jantung koroner dan stroke


Pemeriksaan laboratorium untuk hipertensi ada 2 macam yaitu :
  • Panel Evaluasi Awal Hipertensi : Pemeriksaan ini dilakukan segera setelah didiagnosis Hipertensi, dan sebelum memulai pengobatan
  • Panel Hidup Sehat dengan Hipertensi : Untuk memantau keberhasilan terapi


Tata Laksana

Langkah awal terpenting adalah agar menurunkan tekanan darah anda dengan mengikuti gaya hidup sehat seperti aktif berolahraga, mengatur diet atau pola makan seperti rendah garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok. dan mengkonsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter. Selain itu dianjurkan juga untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dengan panel evaluasi awal hipertensi atau panel hidup sehat dengan hipertensi.

Obat-obatan yang diberikan sesuai dengan klasifikasi yang ada diatas. Contoh obat-obatan yang dapat diberikan adalah:
  • Diuretik
  • Penghambat reseptor b
  • Penghambat EKA
  • Antagonis reseptor AII
  • Penghabat kalsium
  • Antagonis aldosteron


Secara umum obat-obatan diatas dapat diberikan ke semua stadium hipertensi dengan atau tanpa komplikasi. Dapat juga dikombinasikan antara obat satu dengan lainnya (misalnya; untuk hipertensi grade 2 diberikan diuretik dengan penghambat EKA atau penghambat reseptor AII atau penghambat kaslsium) kombinasi ini diberikan sesuai dengan tubuh penderita. Maka sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah minimal 1 kali sebulan untuk memonitor khasiat obat.





Sumber: www.klikdokter.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.