Skip to main content

Hindari Masalah Gigi dan Mulut

PERMASALAHAN gigi dan mulut tidak hanya sariawan, gigi bolong, atau bau mulut. Namun, ada delapan permasalahan gigi dan mulut yang sering terjadi. Untuk itu, jangan pernah anggap sepele permasalahan gigi dan mulut, karena permasalahan gigi dan mulut jika didiamkan akan menimbulkan dampak yang bahaya untuk kesehatan.

Jika berbicara mengenai permasalahan gigi dan mulut, ternyata tidak hanya melulu soal gigi sensitif, atau gigi bolong saja, tetapi banyak permasalahan lain yang sering timbul yang menyangkut kesehatan gigi dan mulut.

Professional Relationship Manager PT Unilever Indonesia Tbk drg Ratu Mirah Afifah menyebutkan, dalam penelitian mengenai permasalahan gigi dan mulut, bahwa telah ditemukan adanya delapan masalah utama gigi dan mulut yang dialami sebagian besar masyarakat di dunia.



Mirah menuturkan, delapan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang paling sering ditemukan ialah gigi berlubang, noda pada gigi, napas tidak segar, email gigi lemah, pembengkakan gusi, penumpukan plak, penumpukan tartar, dan permasalahan bakteri.

Dikatakan ahli kedokteran gigi pencegahan dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, drg Armasastra Bahar PhD bahwa faktor penyebab dari permasalahan gigi dan mulut sebagian besar karena kurangnya kesadaran masyarakat mengenai cara pemeliharaan gigi yang baik dan pencegahannya.

”Umumnya, masyarakat tahu penyebab masalah gigi dan mulut tersebut, namun mereka selalu menganggapnya tidak serius,” tandasnya dalam acara dalam acara peluncuran Pepsodent Complete 8, sekaligus Pepsodent Awards yang diadakan Pepsodent di Balai Kartini, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Gigi berlubang bisa disebabkan adanya plak yang menjadi tempat berkembang biak bakteri. Bakteri akan menghasilkan asam, hasil dari fermentasinya degan karbohidrat dan merusak email gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

Untuk noda pada gigi, umumnya disebabkan seringnya mengonsumsi makanan dan minuman yang berwarna seperti teh dan kopi. Masalah gigi dan mulut untuk email gigi lemah, disebabkan karena kekurangan mineral seperti kalsium dan fluoride yang dapat menyebabkan email gigi lemah.

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar manis dan asam tinggi juga dapat mengikis lapisan email pada gigi. Beberapa makanan yang mengandung asam tinggi di antaranya soda, kunyit, asam jawa, dan cuka.

”Makanan dan minuman manis, terlalu mengandung asam yang tinggi dan minuman berwarna, sangat berpengaruh pada kesehatan gigi,” tutur dokter yang meraih gelar doktor di Faculty of Dentistry, Kyushu University Preventive Dentistry Fukuoka, Jepang ini.

Tidak ada napas yang lebih buruk dibandingkan dengan napas tidak segar pada pagi hari, yang disebabkan sisa makanan yang membusuk di sela-sela gigi dan jutaan bakteri yang tumbuh di dalam mulut.

Namun, napas tidak segar atau bau mulut, juga bisa disebabkan adanya penyakit di rongga mulut. Pembengkakan gusi yang tidak segera diobati akan menyebabkan gigi tanggal dan dapat berujung pada penyakit jantung, paru-paru, dan diabetes.

Hal ini bisa disebabkan karena terkumpulnya bakteri di sela-sela gusi dan gigi yang dapat mengiritasi gusi sehingga gusi infeksi dan meradang.

Pada masalah penumpukan plak, apabila dibiarkan akan menyebabkan lubang pada gigi dan juga dapat menyebabkan radang gusi. Plak adalah semacam lapisan tipis pada permukaan gigi yang ditumbuhi bakteri, terbentuk air liur dan protein.

Berbeda dengan penumpukan plak, masalah penumpukan tartar, terjadi karena penumpukan plak secara berkepanjangan. Tartar adalah lapisan keras berwarna kuning dan pucat, yang mengotori gusi dan menjadi tempat berkembangnya bakteri.

Sekali terbentuk, tartar tidak bisa dihilangkan dengan sikat gigi. Dan yang terakhir adalah permasalahan bakteri, di mana hal-hal yang memicu pertumbuhan bakteri secara pesat adalah karena kurangnya perawatan pada gigi dan mulut untuk menjaga kebersihan.

”Masalah-masalah seputar gigi dan mulut seperti misalnya radang gusi, sangat banyak terjadi di masyarakat kita, namun sering kali orang tidak menyadari bahwa mereka alami radang gusi, karena penyakit ini memang tidak memberi rasa sakit pada penderita,” ucapnya.

Arma menyarankan, untuk mencegah terjadinya permasalahan gigi dan mulut, ada baiknya mengetahui apa saja penyebabnya dan mencegah terjadinya. Cara penanggulangan delapan masalah utama gigi dan mulut pun beragam.

Seperti pada gigi berlubang, yaitu dengan menggosok gigi secara teratur dua kali sehari selama dua menit. Konsumsi makanan bergizi seimbang terutama kalsium dan mineral juga bisa mencegah timbulnya permasalahan gigi dan mulut.

(Koran SI/Koran SI/nsa)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.