Skip to main content

Dua Syarat Keberhasilan Pengobatan Kanker

KANKER, satu kata yang menjadi momok banyak orang karena menyimpan tingkat kesembuhan tidak sampai 100 persen. Penyakit modern ini bisa sembuh dengan dua syarat.

Memang, kanker bukan suatu penyakit yang ringan, tapi juga bukan tanpa harapan sembuh. Syarat pertama dan utama bagi penanganan kanker adalah deteksi awal. Semakin dini dideteksi dan diketahui, maka semakin cepat diobati dan kemungkinan sembuh semakin besar.

“Keberhasilan pengobatan kanker sangat tergantung pada stadium di mana pasien mulai diobati. Pada stadium 1-2, kemungkinan sembuh adalah 80-90 persen, sedangkan untuk stadium 3-4, ya kebalikannya,” jelas Prof Dr Soehartati Gondhowiardja, spesialis onkologi radiasi pada diskusi klinis “Radioterapi untuk Kanker” di Departemen Radioterapi RSCM, Jakarta, Selasa (13/7/2010).



Syarat berikutnya adalah pengobatan kanker harus multidisiplin. Tak hanya kemoterapi atau bedah seperti diketahui (bahkan menjadi momok) kebanyakan penderita kanker, tapi juga meliputi radioterapi, patologi, radiologi, dan supporting therapy (rehabilitasi medik, gizi klinis, psikiater).

Sebagai contoh pengobatan kanker berupa radiasi. Radiasi dilakukan secara lokal dan sistemik yang berpengaruh pada efek samping yang ditimbulkan, termasuk pada selera makan. Untuk itulah, ahli gizi—salah satunya—turut ambil bagian dalam penanangan kanker.

“Efek samping bisa berupa mulut kering, mual, susah buang air besar, diare, dan sebagainya, tergantung pada obat yang diberikan. Untuk itu, sebelum menjalani kemoterapi, misalnya, pasien diberi informasi seputar efek samping, juga obat untuk mengurangi efek samping,” papar Dr Sri Wuriyanti, spesialis gizi klinik RSCM.

Cara mengatasi atau mengurangi keluhan, tambah Dr Sri, adalah memberikan pilihan makanan pengganti. Sebagai contoh, untuk masalah mulut kering, pasien disarankan untuk mengonsumsi susu atau jus buah.

“Agar tubuh tetap menyerap vitamin dan mineral dengan prinsip pemberiannya adalah volume sedikit, tapi sering. Kemudian, perhatikan pula komposisi gizi lengkap, mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan sebagainya dalam setiap asupan makanan,” jelas Dr Sri.

Alasan penting lainnya mengapa supporting therapy penting bagi pasien kanker adalah karena selain fisik, manusia memiliki banyak aspek dalam dirinya, meliputi sosial, emosional, budaya, spiritual, dan lainnya.

“Pasien mau tidak mau akan merasakan efek samping pengobatan, tapi tergantung pula pada bagaimana ia memandang penyakit. Kalau ada pasien yang diprediksikan bisa mencapai titik kesembuhan optimal, tapi karena tidak bersemangat, maka tingkat kesembuhannya akan berpengaruh. Itulah sebabnya kami (tim dokter RSCM) coba mendampingi di luar dari aspek kanker,” ungkap Dr Siti Annisa Nuhonni, spesialis rehabilitasi medik RSCM.

Sayangnya, ditegaskan Dr Siti, kebanyakan pasien datang sudah dengan kanker stadium lanjut sehingga supporting therapy juga perlu lebih waspada. “Kalau bayi lahir dipersiapkan, mengapa tidak disiapkan juga proses menuju kematian? Kami semua peduli pada pasien. Bagi kami, pasien adalah fokus kami,” tutur Dr Siti.

“Pengobatan multidisiplin bukan hanya untuk menyembuhkan kanker, tapi juga membuat quality of life penderitanya semakin baik. Kanker bisa diatasi, tapi bagaimana jika kedua tangan tidak bisa digerakkan atau selama pengobatan, gizinya terus menurun? Itulah pentingnya pengobatan multidisiplin. Namun, final decision is patient choice. Yang penting, kami komunikasikan informasi yang benar dan sampaikan pilihan pada pasien,” tukas Prof Soehartati yang juga Kepala Departemen Radioterapi RSCM ini.


(ftr)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat, ...

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...