Skip to main content

5 Makanan Favorit si Einstein Cilik

Tiap orangtua ingin buah hatinya menjadi anak yang cerdas. Sederet upaya kini bisa Anda lakukan untuk mencetak anak cerdas layaknya sosok Einstein.

Berikut lima makanan yang akan membantu meningkatkan otak si kecil, seperti diulas Shine.

Salmon
Sebuah sumber protein dan asam lemak esensial yang baik, salmon memberikan otak dan sistem saraf pusat Anda pondasi pertahanan tubuh yang kuat. Yang harus Anda lakukan adalah memeras lemon di atas salmon fillet atau salmon grill untuk memberikan dorongan pada otak. Atau cobalah beli ikan salmon kalengan untuk mendapatkan manfaat yang sama, tapi dengan biaya lebih sedikit.

Ubi
Lain kali si kecil ingin mengonsumsi makanan manis, cobalah resep ini: iris kasar ubi jalar-potong, taburi dengan kayu manis, lalu panggang. Ubi sarat dengan antioksidan dan vitamin A, yang siap memuaskan keinginan mengonsumsi makanan manis, juga merangsang produksi neuron baru di otak.



Telur
Mulailah hari dengan omelet dan buah hati Anda tidak akan kesulitan mengingat enam Presiden Indonesia atau hitungan perkalian. Kuning telur merupakan sumber kolin yang sangat baik, yang mendukung peningkatan memori dan merupakan gizi penting bagi pertumbuhan otak anak-anak.

Blueberry dan stroberi
Buah jenis berry mudah ditemui anak-anak dalam bentuk smoothie, yoghurt, atau dimakan langsung. Buah-buahan ini superkaya akan antioksidan dan mampu meningkatkan koordinasi, kognisi, dan memori sehingga anak-anak Anda dapat melewati pelajaran matematika di kelasnya dengan fokus yang baik.

Kacang-kacangan
Apakah Anda suka yang berwarna merah, hijau, hitam, atau putih, kacang-kacangan merupakan sumber asam lemak omega-3 yang membantu menjaga pembuluh darah otak tetap di tingkat atas dan mendorong sel-sel saraf untuk berfungsi pada tingkat tinggi.



(ftr)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.