ANDA menghindari kacang karena dianggap bisa menggemukkan? Anda dilarang makan kuning telur karena khawatir dengan kesehatan jantung? Pastikan Anda mendapat kebenaran seputar makanan yang dianggap buruk, tapi ternyata bermanfaat untuk kesehatan.
Beberapa makanan yang dianggap sehat ternyata punya reputasi buruk untuk kesehatan, begitu sebaliknya. Berikut, makanan “tidak sehat” yang sebaiknya Anda konsumsi, seperti dibahas Eating Well.
Selai kacang
Selai kacang dijauhi lantaran bisa menggemukkan badan. Kabar baiknya, selai kacang memang tinggi lemak, tetapi tidak berarti menggemukkan (menambah ataupun menurunkan berat badan, dan lemak tubuh, pada dasarnya lebih kepada menyeimbangkan kalori).
Plus, selai kacang menyediakan protein, folat, dan vitamin B yang penting untuk pengembangan sel baru yang sehat. Ini artinya, selai kacang merupakan sumber kalori yang terkonsentrasi, jadi Anda tidak perlu takut. Cukup satu atau dua sendok makan (90 kalori) selai kacang untuk kebutuhan kalori tubuh.
Kuning telur
Kuning telur merupakan sumber penting kolesterol diet yang terlarang bagi mereka yang peduli kesehatan jantung. Kebenarannya, para ahli medis menekankan bahwa lemak jenuh dan lemak trans adalah penyebab lebih besar dalam meningkatkan kolesterol darah dibandingkan kolesterol diet.
Plus, telur mengeyangkan. Dalam sebuah studi, orang-orang yang makan sarapan orak-arik telur dan roti bakar merasa lebih puas, dan makan lebih sedikit saat makan siang daripada ketika mereka makan bagel (sejenis roti) yang memiliki jumlah kalori sama. Kuning telur mengandung lutein dan zeaxanthin, senyawa yang menurut penelitian berhubungan dengan penurunan risiko degenerasi terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada orang berusia di atas 50 tahun.
Daging sapi
Daging sapi tinggi lemak jenuh dan kolesterol diet, sehingga orang-orang yang peduli tentang hati harus menghindarinya. Kenyataannya, sepotong daging sapi adalah sumber lemak rendah protein dan besi, sebuah mineral yang penting untuk mendapatkan oksigen dari paru ke seluruh sel-sel tubuh dan banyak wanita (usia subur) kurang mengasupnya.
Ada banyak potongan steak, misalnya filet mignon, sirloin, strip steak, flank steak, dan sebagainya. Jika Anda tidak dapat mengingat jenisnya, cukup pilih daging sapi yang berwarna merah pekat dengan porsi yang relatif kecil.
Cokelat
Cokelat memiliki banyak lemak, gula, dan rasa yang luar biasa, jadi pasti buruk untuk kesehatan Anda. Kabar baik, cokelat hitam mengandung flavanols, antioksidan yang memiliki efek pengencer darah, yang menguntungkan kesehatan jantung.
Baru-baru ini, peneliti di Swiss melaporkan bahwa makan cokelat hitam (1,4 ons) setiap hari selama dua minggu mengurangi hormon stres, termasuk kortisol, pada orang yang sangat depresi. Tetapi, pastikan menghitung kalorinya terlebih dahulu (1,4 ons cokelat hitam mengandung 235 kalori).
Kentang
Kentang tinggi glisemik indeks/GI (ukuran untuk seberapa cepat makanan berbeda meningkatkan gula darah Anda). Makanan dengan nilai GI tinggi cenderung menyebabkan meningkatkan gula darah—dan di dalam insulin, hormon yang membantu glukosa masuk ke sel—yang menjadi masalah bagi sebagian orang, terutama diabetasi.
Kabar baiknya, kentang merupakan sumber serat, kalium, dan vitamin C yang baik. Kecuali jika Anda memakan kentang secara utuh, maka nilai GI menjadi tidak berart. Sebuah kentang tinggi GI menjadi makanan rendah GI jika Anda menambahkan sedikit minyak zaitun, karena lemak di dalamnya membantu memperlambat penyerapan karbohidrat dari kentang.
(ftr)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com
Beberapa makanan yang dianggap sehat ternyata punya reputasi buruk untuk kesehatan, begitu sebaliknya. Berikut, makanan “tidak sehat” yang sebaiknya Anda konsumsi, seperti dibahas Eating Well.
Selai kacang
Selai kacang dijauhi lantaran bisa menggemukkan badan. Kabar baiknya, selai kacang memang tinggi lemak, tetapi tidak berarti menggemukkan (menambah ataupun menurunkan berat badan, dan lemak tubuh, pada dasarnya lebih kepada menyeimbangkan kalori).
Plus, selai kacang menyediakan protein, folat, dan vitamin B yang penting untuk pengembangan sel baru yang sehat. Ini artinya, selai kacang merupakan sumber kalori yang terkonsentrasi, jadi Anda tidak perlu takut. Cukup satu atau dua sendok makan (90 kalori) selai kacang untuk kebutuhan kalori tubuh.
Kuning telur
Kuning telur merupakan sumber penting kolesterol diet yang terlarang bagi mereka yang peduli kesehatan jantung. Kebenarannya, para ahli medis menekankan bahwa lemak jenuh dan lemak trans adalah penyebab lebih besar dalam meningkatkan kolesterol darah dibandingkan kolesterol diet.
Plus, telur mengeyangkan. Dalam sebuah studi, orang-orang yang makan sarapan orak-arik telur dan roti bakar merasa lebih puas, dan makan lebih sedikit saat makan siang daripada ketika mereka makan bagel (sejenis roti) yang memiliki jumlah kalori sama. Kuning telur mengandung lutein dan zeaxanthin, senyawa yang menurut penelitian berhubungan dengan penurunan risiko degenerasi terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada orang berusia di atas 50 tahun.
Daging sapi
Daging sapi tinggi lemak jenuh dan kolesterol diet, sehingga orang-orang yang peduli tentang hati harus menghindarinya. Kenyataannya, sepotong daging sapi adalah sumber lemak rendah protein dan besi, sebuah mineral yang penting untuk mendapatkan oksigen dari paru ke seluruh sel-sel tubuh dan banyak wanita (usia subur) kurang mengasupnya.
Ada banyak potongan steak, misalnya filet mignon, sirloin, strip steak, flank steak, dan sebagainya. Jika Anda tidak dapat mengingat jenisnya, cukup pilih daging sapi yang berwarna merah pekat dengan porsi yang relatif kecil.
Cokelat
Cokelat memiliki banyak lemak, gula, dan rasa yang luar biasa, jadi pasti buruk untuk kesehatan Anda. Kabar baik, cokelat hitam mengandung flavanols, antioksidan yang memiliki efek pengencer darah, yang menguntungkan kesehatan jantung.
Baru-baru ini, peneliti di Swiss melaporkan bahwa makan cokelat hitam (1,4 ons) setiap hari selama dua minggu mengurangi hormon stres, termasuk kortisol, pada orang yang sangat depresi. Tetapi, pastikan menghitung kalorinya terlebih dahulu (1,4 ons cokelat hitam mengandung 235 kalori).
Kentang
Kentang tinggi glisemik indeks/GI (ukuran untuk seberapa cepat makanan berbeda meningkatkan gula darah Anda). Makanan dengan nilai GI tinggi cenderung menyebabkan meningkatkan gula darah—dan di dalam insulin, hormon yang membantu glukosa masuk ke sel—yang menjadi masalah bagi sebagian orang, terutama diabetasi.
Kabar baiknya, kentang merupakan sumber serat, kalium, dan vitamin C yang baik. Kecuali jika Anda memakan kentang secara utuh, maka nilai GI menjadi tidak berart. Sebuah kentang tinggi GI menjadi makanan rendah GI jika Anda menambahkan sedikit minyak zaitun, karena lemak di dalamnya membantu memperlambat penyerapan karbohidrat dari kentang.
(ftr)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com
Comments