Skip to main content

Yang Harus Dilakukan Apabila Janin Meninggal dalam Kandungan

KEHAMILAN! Ya, satu kata itu merupakan hal yang paling dinanti bagi pasangan istri-suami. Pelbagai larangan dan “kewajiban” bagi bumil akan dilontarkan orang-orang terdekat, agar janin dalam kandungan sehat dan lahir selamat. Namun, bagaimana jika tiba-tiba janin tidak bergerak dan perut tidak jua membesar seiring bertambahnya usia kehamilan? Ada apa gerangan?

WHO dan American College of Obstetricians and Gynecologist (2005) mengemukakan bahwa kematian janin dalam kandungan terjadi saat usia kehamilan 20 minggu - dengan berat badan 500 gram atau lebih. Dengan begitu, rahim tidak akan membesar lagi, pembesarannya akan berhenti sesuai dengan usia kehamilan saat janin meninggal.

Sedangkan keluarnya janin pada usia kehamilan kurang dari 22 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram disebut keguguran.

“Jadi, jika usia kandungan Moms lebih dari 20 minggu tapi dalam sehari tidak merasakan gerakan bayi, waspadalah! Karena, gerakan bayi yang normal minimal 10 kali dalam sehari. Waspadai juga tanda-tanda kritis pada bayi. Misal, sebelum bayi tidak bergerak sama sekali, biasanya timbul gerakan yang sangat hebat atau sebaliknya, gerakan semakin pelan atau lemah. Selain itu, kehamilan tak kunjung membesar, dan pertumbuhan kehamilan tidak sesuai bulannya,” jelas dr Batara Sirait SpOG dari RSIA Budhi Jaya, Jakarta.

Nah, bila terjadi hal-hal di atas sebaiknya segera periksa ke dokter. Dan biasanya, untuk memastikan apakah janin dalam kandungan sudah meninggal atau tidak, dokter akan menggunakan alat - Ultrasonic Doppler – untuk memeriksa denyut jantung janin.


Harus Segera Dikeluarkan...

Jika janin sudah dipastikan meninggal, kehamilan harus diakhiri! Caranya bervariasi, bergantung usia kehamilan dan besarnya rahim, seperti:


  • Kehamilan kurang dari 12 minggu akan dilakukan kuretase atau aspirasi vakum.
  • Kehamilan di atas 12 minggu akan diberikan obat untuk melunakkan dan membuka jalan lahir sehingga akan keluar spontan. Jika ada sisa jaringan yang tertinggal di rahim, akan dilanjutkan dengan kuretase.
  • Kehamilan di atas 20 minggu akan dilakukan tindakan induksi persalinan.
  • Untuk kasus plasenta previa, Moms yang pernah operasi cesar dua kali/lebih, atau posisi janin melintang, janin akan dikeluarkan melalui operasi cesar.


“Ingat, jangan biarkan janin yang meninggal berada dalam rahim selama dua minggu. Hal ini akan memengaruhi faktor-faktor pembekuan darah Moms. Dan akan berakibat fatal kala Moms melahirkan. Karena jika fibrinogen (zat pembekuan darah) rendah, maka perdarahan yang terjadi saat proses persalinan akan sulit berhenti,” saran dr Barata.




(Mom& Kiddie//tty)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Anonymous said…
Hai Dok Eva

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.