Skip to main content

Suka Mendengkur Bikin Kualitas Tidur Turun

BERBAGI tempat tidur dengan pasangan yang mendengkur pada malam hari, akan menurunkan kualitas tidur seseorang. Mereka akan tidur lebih pendek sebanyak 730 jam per tahun. Demikian berdasarkan sebuah studi yang diprakarsai oleh Lovetub.

Mitra dari seorang pria atau wanita yang memiliki kebiasaan mendengkur dan mendengus dalam tidur mereka harus tetap terjaga untuk waktu rata-rata dua jam per malam.

Kerugian ini muncul untuk 730 jam per tahun dan 35.770 jam selama masa kehidupan dewasa, yang berarti kita kehilangan hampir tiga setengah tahun tidur nyenyak. Demikian yang dinukil dari Genius Beauty, Senin (10/1/2011).

Hasil ini muncul dari jajak pendapat 3.000 perempuan yang tidur terganggu oleh pasangannya yang mendengkur. Sementara itu, hal yang melanda kebanyakan pria adalah, perempuan senang menguasai tempat tidur.

Sebanyak 40 persen dari pasangan yang disurvei mengeluh, bahwa pasangan mereka selalu berusaha untuk menguasai ranjang. Sedangkan 30 persen berbicara tentang gencarnya pasangan mereka berebut selimut.

Namun hampir semua dari mereka siap untuk bermasalah dengan tempat tidur demi mempertahankan kehidupan seks yang tepat. Di mana semua itu sangat berkaitan dengan berbagi tempat tidur.

Komentar dari Lovetub itu menekankan bahwa tidur di ranjang yang sama "tidak selamanya membuat hubungan jadi retak", karena tidur bersama dan berbagi "saat-saat intim" bisa menghilangkan ketidaknyamanan.



(nsa)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.