Skip to main content

Pelihara Kucing Selagi Hamil, Bolehkah?

TOKSOPLASMA Gondii, adalah salah satu parasit yang terdapat pada kotoron anjing dan kucing. Parasit ini dapat menyebabkan penyakit toksoplasma. Jika ibu hamil terpapar dan menderita penyakit ini, akibatnya bisa fatal, keguguran atau bayi lahir cacat.

Begitu berbahayanya parasit yang satu ini membuat ibu hamil harus ekstrahati-hati dan tidak terpapar. Berbagai cara dapat dilakukan, di antaranya tidak memandikan, memberi makan hingga membersihkan kotorannya.

Jika tetap kekeuh ingin memelihara kucing, lalu melakukan tes TORCH, dan hasilnya negatif, tentu bisa berdampak pada ibu hamil dan janin. Apa saja? Dan, bisakah diobati?

"Selagi hamil, sebaiknya memang tidak memelihara kucing untuk sementara waktu. Kucing memang merupakan hewan yang bisa menularkan parasit toksoplasma gondii, penyebab penyakit toksoplasma.



Ibu hamil pelihara kucing bisa
menyebabkan keguguran
Parasit toksoplasma juga ditemukan pada hewan-hewan seperti anjing, tikus atau babi. Akan tetapi, di antara semua hewan tersebut, parasit toksoplasma hanya berkembang biak di tubuh kucing dan bisa ikut keluar bersama kotorannya, dalam bentuk telur," ungkap Dr Andrie Ronggani, SpOG dari RSIA Hermina Podomoro.

Hati-hati Tertular

"Walau Ibu sudah melakukan tes TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes) sebelum hamil dan hasilnya negatif, tetap waspada dengan kemungkinan tertular. Apalagi Ibu sangat dekat dengan kucing-kucing itu. Seseorang bisa tertular melalui makanan yang tercemar kotoran kucing yang mengandung telur parasit toksoplasma gondii tadi," papar Andrie.

Masih menurut Andrie, bisa juga akibat kontak langsung dengan kucing, mengelus dan lupa mencuci tangan setelahnya atau mencium bulu-bulu kucing di mana pada bulunya telah menempel telur parasit tadi.

"Apalagi, telur parasit itu tidak terlihat dan Ibu tidak tahu kapan stamina Ibu sedang menurun sehingga gampang terpapar," sambungnya.

Sebabkan Keguguran

Menurut Andrie, Bagi wanita yang memelihara kucing dan sedang merencanakan kehamilan atau sudah hamil, sebaiknya tidak memelihara kucing atau menjauhinya untuk sementara waktu. Pasalnya, bila bumil tertular toksoplasma, bisa berakibat buruk pada janin. Jika terkena pada awal trimester I dapat terjadi keguguran atau kematian janin, dan jika kehamilan berlanjut maka bisa menimbulkan kecacatan pada bayi dari tingkat sedang hingga berat.

Bagi bumil sendiri, gejala toksoplasma kadang tidak berdampak kecuali saat itu daya tahan tubuh sangat menurun karena parasit ini bersifat imunokompromais, sehingga bisa timbul rasa lelah, flu, nyeri kepala, atau demam.

Sayangnya, gejala itu ringan mirip influenza sehingga sering diabaikan. Untuk memastikan maka sebaiknya dilakukan cek darah TORCH di rumah sakit.

Pengobatan

Bila bumil terpapar toksoplasma, pengobatan dini yang tepat akan menurunkan secara signifikan kemungkinan janin terinfeksi. Dokter akan memberikan antiparasit dan antibiotik spiramicin untuk diminum selama minimal 3 bulan.

Tip Hindari Toksoplasma

Jika tidak ingin menitipkan kucing-kucing Ibu di tempat lain untuk sementara waktu, harap diperhatikan hal-hal berikut guna mencegah tertular:

1. Buatkan kandang di luar rumah dan rajin dibersihkan.
2. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sehabis bermain dengan hewan peliharaan.
3. Mintalah tolong untuk membersihkan kotoran kucing. Bila tidak, pakailah sarung tangan dan masker saat membersihkan kotorannya dan cuci tangan setelahnya.
4. Perhatikan kebersihan makanan, karena bulu-bulu hewan yang mengandung telur parasit yang terbang ke makanan susah terlihat.
5. Minum antiparasit dan antibiotik sesuai anjuran dokter.
6. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan.



(Mom& Kiddie//nsa)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.