Skip to main content

Obat Biologik bagi Penderita AR

PENDERITA artritis reumatoid (AR) di Indonesia masih relatif rendah, namun penyakit ini harus diwaspadai. Pasalnya, AR berperan besar dalam menimbulkan kecacatan dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Namun, dengan obat-obatan yang ada, diharapkan aktivitas pasien dapat tetap terjaga.

Sejatinya, pengobatan ARyang utama adalah tercapainya remisi selama dan sedini mungkin sebelum terjadinya kerusakan struktural sendi. Bila kondisi ini berhasil didapatkan, berbagai gejala penyakit itu tidak dijumpai lagi. Ini juga dapat memperlambat progresivitas penyakit.



Ada dua macam obat bagi penderita AR,yakni yang hanya mengobati gejala saja, dan yang dapat memperlambat proses penyakit. Yang terakhir disebut adalah obat yang berada dalam golongan DMARD (disease modifying arthritis rheumatoid drug). Dengan tingkat kepatuhan yang tinggi, obat ini efektif pada 60% pasien di RSCM.

Seiring dengan pemahaman penyakit, kini telah diperkenalkan obat biologik terbaru bagi pasien yang tidak bisa teratasi dengan obat-obat konvensional. Pada AR diproduksi berbagai sitokin dan sel permukaan yang selanjutnya berperan dalam merangsang terjadinya peradangan dan kerusakan sendi. Agen biologik dibuat dengan cara biologi molekuler, untuk menghasilkan antisitokin dan antisel permukaan.

Agen biologik terbukti dapat menghentikan perjalanan penyakit AR, mencegah cacat, dan disabilitas. Salah satu sitokinyang telah dikenali adalah IL-6 (interleukin six). Obat terbaru yang mampu menghambat sitokin tersebut adalahTocilizumab.

Beberapa penelitian menunjukkan, terapi tunggal atau kombinasi dengan DMARD lain secara signifikan mengurangi akibat AR. Prof Dr Harry Isbagjo SpPD-KR memaparkan, agen biologik digunakan bila terjadi kegagalan dengan pengobatan DMARD konvensional.

DMARD memang dapat menunjukkan hasil yang signifikan pada pasien, tetapi tidak semua pasien dapat tersembuhkan dengan obat-obatan ini. Sisanya masih butuh IL-6.

“Tapi, bagi pasien yang mampu, bisa saja langsung meminta IL-6 tanpa harus meminum DMARD konvensional. Agen biologik bekerja lebih cepat dalam jangka waktu 2-4 minggu sudah bebas gejala, sedangkan DMARD harus menunggu 3 bulan baru gejalanya hilang,” kata Harry.

Agen biologik ini dapat dikombinasikan dengan salah satu dari DMARD. Namun, hanya satu obat dari DMARD karena ada efek samping yang cukup besar. Dengan begitu, IL-6 Inhibitor merupakan obat biologik terbaru dalam terapi AR yang menjawab kebutuhan medis yang belum terpenuhi dalam terapi AR.

Tocilizumab produksi Roche ini sekarang sedang menunggu persetujuan di Amerika Serikat, Eropa, dan Indonesia. Namun, di Jepang obat ini telah diluncurkan sebagai terapi untuk artritis.

Menurut Inge S Kusuma, Head of Pharma, Roche Indonesia, dalam waktu dekat akan dilakukan penelitian efektivitas Tocilizumab pada 40 pasien di Indonesia.



(SINDO//nsa)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat, ...

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...