Skip to main content

Minuman Ringan Sebabkan Gangguan Ginjal

TAHUKAH Anda, kandungan gula dalam sebotol atau sekaleng minuman ringan dapat merusak ginjal. Kerusakan ginjal akan menyebabkan asam urat dan kerusakan fungsi ginjal.

Saat ini minuman ringan banyak sekali dan mudah didapatkan. Di swalayan, di pasar, di toko-toko kelontong, bahkan hingga ke pedagang eceran, aneka minuman ringan dari berbagai merek tersedia. Belum lagi banyaknya produsen yang memproduksi minuman ringan. Persaingan antar harga minuman. Semakin murah, ditambah strategi pemasaran dan promosi yang jitu dari masing-masing produsen. Belum lagi kualitas yang menurun akibat mementingkan kualitas.

Pada dasarnya, meski tidak mengandung alkohol, minuman ringan atau soft drink mengandung bahan pengawet. Minuman ringan memiliki dua jenis, yaitu minuman ringan berkarbonasi dan tanpa karbonasi. Minuman ringan berkarbonasi mengandung CO2. Keduanya memiliki ingredient yang hampir mirip. Sama-sama ada kandungan glukosa atau gula. Yang menjadi pertanyaan, apakah mengonsumsi minuman ringan aman bagi tubuh?

Sejauh ini peredaran minuman ringan masih diperbolehkan meski beberapa kali sempat diberitakan merugikan kesehatan. Di Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris dan Perancis, peredaran minuman ringan diawasi dengan sangat ketat. Bahkan, negara-negara maju tersebut melarang peredaran minuman ringan ini di lingkungan sekolah. Menurut dr Ralph Girson Gunarsa, SpPD dari Rumah Sakit Royal Taruma, grogol, Jakarta Barat mengatakan, ingredient yang paling berpengaruh dan dapat memicu gangguan kesehatan adalah gula. “Penelitian menunjukkan soft drink mengandung kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan masalah,” jelas dr Ralph.

Lebih lanjut dr Ralph mengatakan, asupan gula yang tinggi ke dalam tubuh memang akan memunculkan gangguan kesehatan. Selama ini mungkin gula lebih diketahui sebagai penyebab obesitas. “Tidak hanya obesitas, setelah diteliti gula berhubungan juga menyebabkan, metabolic sindrom, diabetes, cardiovascular dan penyakit ginjal. Keterkaitannya itu memang tidak langsung tapi pada akhirnya mengakibatkan masalah-masalah tersebut dalam kurun waktu yang lama,” katanya. Ginjal tidak serta merta akan merasakan efek negatif dari timbunan gula. Namun ada penyakit lain yang mendahului.

Kadar gula yang tinggi akan meningkatkan penyakit kardiometabolik dan yang paling sering adalah DM atau diabetes melitus. Gula pada minuman ringan juga menyebabkan gout atau asam urat. Asam urat yang berkepanjangan lama-lama akan merusak ginjal. “Soft drink meningkatkan asupan kalori. Kalau kalori meningkat akibatnya akan meningkatkan berat badan. Sebaiknya, kalsium dalam tubuh akan menurun,” kata Ralph.

Pada dasarnya tubuh tidak akan menerima gula dalam jumlah banyak. Bila kadar gula meningkat, ginjal akan menaikkan aktivitasnya guna mengeluarkan gula ke luar tubuh melalui urine. “Mau tidak mau ginjal harus mengeluarkan gula. Dan bila itu terjadi terus menerus ginjal akan bekerja secara ekstra. Gula akan dikeluarkan melalui air kencing,” kata dr Ralph.

Kemudian, kerusakan ginjal disebabkan oleh asam urat. Asam urat merupakan hasil produksi dari tubuh. Asam urat juga dikeluarkan melalui ginjal. Asam urat yang melalui ginjal ini bisa mengalami penumpukkan. “Asam urat bisa menumpuk dan akan membentuk batu ginjal,” jelas dr Ralph. Bila sudah terkena batu ginjal, kinerja ginjal tidak akan optimal.

Baik DM maupun asam urat, akan berujung pada kerusakan ginjal dan menurunkan fungsinya. Satu hal yang perlu diwaspadai, tambah dr Ralph, ketika ginjal rusak maka daya tahan tubuh lemah dan darah tidak normal. “Itulah nggak enaknya kalau sudah terkena penyakit ginjal. Gejala biasanya baru terasa kalau fungsi ginjal tinggal 20 persen. Kalau baru terjadi kerusakan kecil sering kali tidak terasa. Dan ini yang sering miss pada penderita ginjal,” ungkapnya.

Gejala umum yang sering dialami yaitu badan terasa sangat lemas, wajah menjadi pucat, badan demam dan seringkali merasa mual. “Pada kondisi yang benar sering kali ginjal beragam. Pada penyakit batu ginjal, tindakan pengobatan yang pertama adalah melihat lokasi batu ginjal tersebut. Apakah di bagian dalam atau pada ureter. Barulah kemudian ditentukan cara menghancurkan batu ginjal tersebut. Sementara jika menyangkut gangguan fungsi ginjal dalam menetralisir racun, tindakan medis yang dilakukan adalah cuci darah. Tindakan yang sama juga dilakukan kalau gangguan ginjal berkaitan dengan fungsinya untuk mengeluarkan cairan. Sedangkan pengobatan akan dilakukan bila gangguan terkait dengan fungsi ginjal sebagai penghasil hormon atau mereproduksi darah.


(Genie/Genie/tty)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.