Skip to main content

Mengenal Penyakit Kutil Kelamin pada Wanita

PENELITIAN terbaru menyatakan, kutil kelamin bisa dicegah. Namun penyakit ini masih patut diwaspadai dan jangan pernah disepelekan. Karena mereka yang menderita harus menanggung beban sakit, mental dan psikologi.

Berdasarkan Centers of Disease Control and Prevention (CDC) terdapat sekitar 6,2 juta kasus baru penyakit infeksi menular akibat virus Human Papillomavirus(HPV) setiap tahunnya, termasuk penyakit kutil kelamin. Mengutip data di Amerika Serikat, sampai di satu waktu, sebanyak 1 juta orang diperkirakan akan menderita kutil kelamin. Ini berarti, setiap menitnya terdapat 1 kasus baru.

Mungkin istilah kutil kelamin jarang sekali didengar di masyarakat awam, padahal penyakit ini bisa dikatakan cukup berbahaya. Hal tersebut ditunjukkan dari adanya fakta bahwa kasus kutil kelamin adalah penyakit kelamin menular yang paling banyak dilaporkan di seluruh dunia. Sekitar dua per tiga orang dari seluruh dunia yang melakukan kontak seksual dengan pasangan yang menderita kutil kelamin biasanya akan langsung tertular dalam waktu kurang lebih 3 bulan.

Dikatakan oleh Spesialis Dermatologi dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, dr Wresti Indriatmi B Mkes MD MEpid, bahwa kutil kelamin adalah benjolan-benjolan yang tumbuh pada alat kelamin manusia dalam berbagai variasi ukuran. Pada perempuan, kutil kelamin tumbuh pada area vulva dan cervix, serta di daerah sekitar anus dan vagina. Sementara pada laki-laki, kutil kelamin akan cenderung muncul pada penis atau skrotum. Pada kasus-kasus tertentu, kutil kelamin tumbuh pada sela-sela selangkangan.

“Kutil kelamin memiliki kesamaan dengan kutil yang terdapat di bagian lain tubuh dalam hal penyebabnya,” tutur dokter yang juga menjadi pengajar di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Departemen Kesehatan Kulit dan Kelamin.

Kutil kelamin adalah benjolan-benjolan yang tumbuh pada alat kelamin manusia dalam berbagai variasi ukuran yang dapat pula berkembang dalam kelompok sehingga menjadi kumpulan kutil yang jika diteliti tampak seperti bentuk kembang kol.

Diketahui bahwa kutil kelamin disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV). Virus ini merupakan virus yang sama dengan penyebab kanker serviks, namun berbeda dengan kanker serviks yang disebabkan oleh HPV tipe 16 & 18, maka kutil kelamin disebabkan oleh HPV tipe 6 & 11.

Seperti halnya kanker serviks yang disebabkan oleh HPV dan lebih dulu dikenal, infeksi HPV yang menyebabkan kutil kelamin ini juga dapat dicegah. Selain berupaya menghindari faktor-faktor risikonya, seperti kontak kulit antarorgan genital dan melakukan hubungan seksual dengan lebih dari 1 pasangan, kedua penyakit ini dapat ditangkal dengan bantuan proteksi vaksin HPV quadrivalent yang dapat melindungi tubuh dari ancaman empat tipe HPV sekaligus, yaitu tipe 16 & 18 sebagai penyebab kanker serviks dan tipe 6 & 11 sebagai penyebab kutil kelamin. Vaksin HPV quadrivalent diaplikasikan sebanyak 3 kali suntikan, di bulan 0, bulan ke-2, dan bulan ke-6.

Vaksin ini tidak hanya diperuntukkan bagi kaum perempuan, tetapi juga untuk kelompok laki-laki yang mempunyai risiko sama besar menderita kutil kelamin. Data terbaru menyebutkan, CDC’s Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) merekomendasikan 3 dosis seri vaksinasi bagi anak perempuan sejak usia 11 tahun hingga wanita dewasa usia 26 tahun.



(SINDO//tty)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

julidarma said…
Nice info bu dokter, thanks inforasinya

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.