Skip to main content

Lakukan Pengecekan Dini untuk Cegah Tiroid

GANGGUAN tiroid paling parah disebabkan oleh ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh. Sel yang berfungsi menghancurkan bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh justru berbalik menyerang kelenjar tiroid karena kelenjar itu tidak mampu lagi mengeluarkan hormon esensial bagi metabolisme tubuh.

Dibanding laki-laki, perempuan berkemungkinan 7 kali lebih besar menderita gangguan tiroid. Ini terlihat dari rambut wanita yang lebih cepat memutih (bahkan meskipun umurnya masih sangat muda). Karena sistem kekebalan tubuh memang dapat memengaruhi kondisi pigmentasi rambut.

Untuk mengetahui apakah seseorang alami penyakit tiroid, maka bisa dilakukan pengecekan dengan cara mudah seperti:



- Pergi ke depan kaca, pegang leher, telan ludah. Jika pada saat menelan ludah itu teraba di jari ada yang bergerak, berarti ada benjolan di dalam tiroid. Sederhana dan bisa dikerjakan semua orang, meskipun beberapa benjolan yang ukurannya sangat kecil dan posisinya di dalam tidak bisa diraba dengan pemeriksaan itu, dan harus di-screening dengan pemeriksaan USG.

- Orang-orang yang berisiko terkena tiroid harus memeriksakan diri ke dokter. Mereka yang berisiko antara lain mereka yang memiliki riwayat keluarga kelainan tiroid, terutama wanita.

- Penyakit ini bukan jenis langka. Namun demikian, dokter sering salah mendiagnosa. Ada yang bilang si pasien menderita migren atau bahkan tumor otak. Maka cara paling tepat menentukan seseorang mengidap penyakit graves (gangguan kelenjar tiroid) adalah dengan tes darah terhadap hormon yang merangsang tiroid (Thyroid stimulating hormone/TSH) secara teratur. Kelenjar pituitari yang terletak di bawah otak akan melepaskan TSH sebagai reaksi terhadap rendahnya kadar hormon tiroid dalam darah. Saat kelenjar bekerja dengan lambat, kadar TSH mencapai di atas batas normal tertinggi.


(Koran SI/Koran SI/ftr)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.