Skip to main content

Bahaya Rokok Bagi Gusi

Selain penyakit-penyakit seperti kanker paru dan kanker ginjal, rokok berpotensi merusak gusi yang sehat. Bahkan, peluang mendapatkan penyakit periodontal (gusi) pada orang perokok berat disebabkan oleh merokok. Kehilangan gigi juga dapat diawali karena adanya penyakit gusi yang kronik atau dalam jangka waktu yang lama.

”Penelitian telah menemukan bahwa penggunaan tembakau bisa menjadi salah satu faktor resiko terbesar dalam pertumbuhan penyakit periodontal,” kata guru besar di Universitas Pengobatan Kedokteran Gigi Columbia, David A.Albert DDS MPH. Dr Albert.

Penyakit periodontal (gusi) merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri. Bakteri ini merusak jaringan yang lembut dan keras yaitu dari pulpa gigi sampai ke tulang rahang.

Bakteri awalnya tumbuh pada plak gigi yang tumbuh di sekeliling gusi atau dikenal dengan poket gusi sekitar gigi. Pada tahap awal dari penyakit ini, banyak orang mungkin sadar bahwa gusi berdarah ketika menyikat gigi dan pemakaian dental floss. Sebagai gangguan dari infeksi, gusi mulai bertambah buruk. Bakteriinibergerakdarigigi membentuk poket.

Kemudian poket yang berada diantara gigi dan gusi merusak bagian jaringan pendukung gigi. Pada akhirnya, gigi anda akan sakit atau bisa juga lepas. Perokok lebih banyak mengalami kerusakan tulang yang besar dan poket lebih dalam diantara gigi dan gusi dibandingkan bukan perokok.

Dalam penelitian, perokok mempunyai 3-5 kali lebih besar kesempatan mempunyai kerusakan pada gusi dibandingkan yang bukan perokok.

“Banyak hal bisa dilakukan untuk menjaga mulut, misalnya dengan mengonsumsi buah, rajin menggosok gigi dan tentu saja dengan hidup tanpa nikotin,” terang Albert.



(Koran SI/Koran SI/nsa)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.