Skip to main content

Atasi Mata Lelah dengan Cara Sederhana

MENGATASI mata lelah (astenopia), tidak sulit karena bisa dilakukan dengan cara sederhana dan mudah.

Salah satu studi yang dilakukan Eye Disease Prevalence Research Group (2004) menyebutkan bahwa pada 2020 diperkirakan terdapat 55 juta jiwa yang menderita penyakit mata dan kebutaan di dunia. Dalam studi ini juga disebutkan bahwa penyakit mata dan kebutaan akan meningkat, terutama bagi mereka yang telah berumur di atas 65 tahun. Seseorang yang berumur 80 tahun ke atas yang merupakan 8 persen dari total penduduk mengalami kebutaan sebanyak 69 persen.

Gangguan kesehatan pada mata banyak macamnya. Namun, gangguan yang umum terjadi adalah penurunan fungsi penglihatan, termasuk mata lelah. Mata lelah memang sangat mengganggu aktivitas. Untuk itu, jika mulai merasakan lelah pada mata, segera lakukan tindakan.

Ahli kesehatan mata dari Klinik Mata Lelah Rumah Sakit Royal Progress Jakarta, dr Cosmos Mangunsong SpM, menuturkan, dengan terapi yang baik, kelelahan ini dapat hilang dan mata kembali segar. Namun, apabila menetap, maka akibat lanjutnya dapat menurunkan kemampuan fokus mata hingga harus dibantu dengan kacamata.



Cosmos menyebutkan, pada orang dewasa, rasa lelah ini dapat dikenali dan umumnya mereka datang menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan. Berbeda halnya dengan mata lelah yang dialami anak-anak. Pada anak-anak, kelelahan mata ini tidak dapat dikenali oleh anak tersebut hingga anak mengalami penurunan minat belajar dan bahkan penurunan prestasi di sekolah akibat tidak mampu melihat papan tulis.

“Waspadalah terhadap kelelahan mata sebelum berakibat fatal bagi kita maupun orang-orang di sekitar kita,” kata Cosmos.

Masih dikatakan Cosmos, apabila kelelahan mata terjadi saat di perjalanan, maka taruhannya adalah nyawa. Kelelahan mata di lingkungan kerja, taruhannya adalah karier. Bila terjadi di sekolah, taruhannya adalah prestasi belajar. Untuk itu, menjaga kebugaran mata adalah kewajiban kita, yaitu di antaranya dengan berkonsultasi ke dokter mata yang mendalami hal ini.

Bisa juga dengan melakukan relaksasi mata, menambah asupan makanan yang mengandung vitamin A, C, dan E sebagai antioksidan utama mata seperti yang banyak terkandung dalam buah dan sayur, serta pengobatan yang memadai sesuai instruksi dokter.

“Mata yang bugar dapat memperbaiki tajam penglihatan kita,” ucapnya.

Cosmos berpesan, mengatasi mata lelah bisa dilakukan dengan tiga langkah sederhana yang mudah diingat dan dapat disingkat menjadi ACE. A untuk ambil waktu yang teratur untuk relaksasi mata, C untuk cukupkan nutrisi alamiah mata, baik vitamin A,C,E yang organik maupun antioksidan, dan E untuk evaluasi faktor risiko dalam aktivitas kita sehari-hari dan jangan lupa untuk atasi faktor risiko tersebut.

“Tiga langkah mata sehat yang mudah dan sederhana untuk diterapkan. Semoga hidup Anda semakin berkualitas dengan mata yang bugar dan sehat,” paparnya.

Buruknya kesehatan mata mungkin tidak langsung membawa kematian untuk orang tersebut, tetapi akan menyebabkan kerugian untuk banyak orang. Untuk itu, janganlah meremehkan kesehatan mata. Seberapa banyak pun materi yang Anda punya, tidak akan berarti bila tidak dapat melihat indahnya dunia ini dengan baik.

(Koran SI/Koran SI/ftr)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.