Skip to main content

6 Mitos tentang Kesehatan Mata

APAKAH sewaktu kecil orang tua pernah menyuruh Anda untuk memakan
banyak wortel agar tak mesti mengenakan kacamata? Atau, Anda pernah
dimarahi karena menonton terlalu dekat dengan TV karena bisa membuat
mata buta? Saat kita beranjak dewasa nasihat itu tentu semakin tidak
logis dan kita pun berpikir apa sebenarnya alasan di balik nasihat
itu.

Berikut beberapa mitos mengenai mata yang akan membuka mata Anda dan
mungkin bertentangan dengan banyak pernyataan yang kerap Anda dengar
mengenai mata.

1. Mitos: Makan wortel akan membantu penglihatan
Sebenarnya, tak studi yang membuktikan bahwa penglihatan kita akan
meningkat bila memakan banyak wortel. Memang, wortel kaya akan vitamin
A, nutrisi yang dibutuhkan mata. Maka itu, kekurangan vitamin A tentu
akan mengurangi optimalisasi mata. Namun, Anda tak perlu sampai
mengonsumsi suplemen vitamin A karena tubuh Anda tak memerlukannya
terlalu banyak.

2. Mitos: Komputer membahayakan mata
Sebenarnya, mata lelah tidak melulu berhubungan dengan komputer, tapi
bagaimana cara Anda menggunakannya. Sebagian besar orang terkadang
bisa lupa mengedipkan dan mengistirahatkan mata saat bekerja di depan
komputer atau saat membaca. Karena itulah, terlalu lama melihat layar
monitor tanpa mengedip bisa membuat mata kering dan lelah. Namun
tenang, hal itu tak akan membuat mata sakit, tapi jangan lupa untuk
menistirahatkan mata sejenak saat bekerja.

3. Mitos: Membaca dengan cahaya redup merusak mata
Sebenarnya, membaca dengan cahaya temaram tak akan merusak mata, tapi
akan membuat mata menjadi letih. Maka itu, ada baiknya Anda tak mebuat
mata harus bekerja keras dengan membaca dengan cahaya yang cukup
terang.

4. Mitos: Bila mengenakan kacamata atau lensa kontak akan ketergantungan
Sebenarnya, memakai kacamata atau lensa kontak tak akan menyebabkan
ketergantungan atau menyebabkan kemampuan penglihatan melemah. Adapun
faktor yang akan mengurangi kemampuan mata kita yakni penuaan, cedera,
penyakit, atau faktor genetis.

5. Mitos: Menonton TV terlalu dekat bahayakan mata
Sebenarnya, seperti halnya terlalu lama menatap monitor komputer, Anda
bisa mengalami sakit kepala bila menonton TV terlalu dekat. Namun,
hingga kini belum ada bukti ilmiah bahwa jarak terlalu dekat dengan TV
merusak mata. Kalau Anda merasa kurang jelas saat menonton TV sehingga
harus memperpendek jarak pandang, itu mungkin pertanda mata Anda perlu
diperiksa lebih lanjut.

6. Mitos: Memakai kacamata orang merusak mata
Sebenarnya, memakai kacamata yang tidak sesuai dengan kebutuhan mata
kita seperti mengenakan kacamata orang lain tak akan merusak mata.
Namun, memang mengenakan kacamata dengan ukuran yang sesuai dengan
kebutuhan tentunya akanmemberikan Anda penglihatan yang optimal.
(Pri/OL-06)

Sumber:
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/11/25/3388/13/6-Mitos-tentang-Kesehatan-Mata

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.