Skip to main content

5 Langkah Cegah Pneumonia

“AH, si kecil hanya batuk-pilek biasa kok”. Walau terlihat sepele, rupanya batuk-pilek bisa sebagai ‘alarm’ bila si kecil terserang infeksi saluran pernapasan. Begitu pula dengan pneumonia yang tergolong dalam ISPA Bawah.

Dr. I. Boediman, Sp.A (K) mendefinisikan pneumonia sebagai radang akut pada jaringan paru (alveoli) akibat infeksi kuman yang menyebabkan gangguan pernapasan.

Penyebab utama pneumonia terdiri dari Streptococcus Pneumoniae (50 persen) dan Haemophillus influenza type B (Hib), dan sisanya, adalah virus dan penyebab lainnya. Dan bila pneumonia tidak ditangani segera akan menyebabkan kematian.

Napas Cepat dan Sulit Bernapas

“Biasanya, gejala awalnya adalah selesma (common cold), seperti demam, batuk dan pilek. Dapat pula disertai nyeri kepala dan hilang nafsu makan,” ujar Dr. Boediman, Sp.A (K), Staf Divisi Respirologi RSPUN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Lalu, sambungnya, pada tahap lanjutannya, akan timbul gejala lainnya, yakni:

Napas Cepat

Umumnya bergantung pada usia anak:
1. Kurang dari 2 bulan : ≥ 60 kali/menit
2. 2-12 bulan : ≥ 50 kali/menit
3. 12-5 tahun : ≥ 40 kali/menit

Kesulitan Bernapas

Saat sulit bernapas, anak akan bernapas cepat, hidungnya kembang kempis, dan pada kasus pneumonia berat, bayi akan terlihat adanya tarikan dinding dada. Lalu, pada kasus yang sangat berat, akan terjadi penurunan suhu tubuh, kejang, penurunan kesadaran, sesak napas yang keras dan kasar, tidak dapat makan, dan anak terlihat membiru.

Pengobatan

Untuk memastikan apakah si kecil menderita radang paru akibat bakteri atau virus, lakukanlah tes darah dan foto dengan sinar X.

Setelah itu, bila diketahui radang paru yang diderita anak Anda adalah bakteri, dokter akan segera memberikan obat antibiotik. Terapi obat ini berlanjut selama 7-10 hari.

Jika radang paru disebabkan virus, anak tidak minum antibiotik karena virus tidak bisa dimatikan dengan antibiotik.

5 Langkah Cegah Pneumonia!

“Mencegah lebih baik daripada mengobati” menjadi senjata ampuh memerangi kematian akibat pneumonia. Karena itu, dr. Darmawan B.S., Sp.A (K), Ketua Respirologi Unit Kerja Koodinasi (UKK) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagi tip berikut ini!

1. ASI Eksklusif
Untuk menjaga stamina si kecil dari pneumonia, kuncinya: Berikan ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama.

2. Gizi Cukup dan Seimbang
Untuk mendapatkan daya tahan tubuh, anak dapat memperolehnya melalui kecukupan gizi. Nah, beberapa di antaranya adalah asupan makro dan mikronutrin, utamanya, vitamin A dan zinc.

3. Lakukan Imunisasi
Imunisasi untuk memberikan perlindungan, pencegahan, sekaligus membangun kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit menular maupun penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan kecacatan tubuh. Bahkan kematian.

Misal, Imunisasi DPT dan Campak memberikan kekebalan terhadap penyakit yang meningkatkan risiko anak terkena pneumonia. Selanjutnya, Imunisasi Hib dan Pneumokokus memberikan kekebalan terhadap kuman penyebab pneumonia. Mengurangi kejadian pneumonia. Begitu pula Imunisasi influenza. Walau influenza ini bisa sembuh tanpa diobati, namun pneumonia yang ditularkan melalui udara bisa berisiko terhadap anak tertentu, seperti penderita asma, leukimia, thalassemia, dan jantung bawaan.

4. Lingkungan Bebas Asap
Jauhilah anak-anak dari pajanan asap, seperti asap rokok; asap dapur, utamanya asap dari pembakaran kayu; dan polusi udara. Lalu, perbaiki higenitas lingkungan, seperti mempertahankan ventilasi yang baik, menjaga kebersihan, dan menggunakan masker pelindung.

5. Etiket Batuk
Karena penularan Pneumonia melalui percikan batuk atau bersin (droplet), maka saat bersin atau batuk, upayakan tutuplah mulut. Mengapa? Karena percikan itu bisa mengenai orang lain hingga jarak 2 meter.

Selain itu, melalui kontak langsung, droplet yang mengandung kuman dapat menular kepada orang lain. Sehingga, cucilah tangan untuk meminimalisir penularan.




(Mom& Kiddie//ftr)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.