Skip to main content

Pentingnya Konsumsi Probiotik untuk Bayi

Selama ini, probiotik dikenal sebagai sahabat tubuh orang dewasa dalam melawan serangan penyakit. Ternyata, probiotik juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Zat ini mampu mengurangi risiko alergi maupun penyakit infeksi, seperti diare. Probiotik seperti "bifidobacterium lactis" terbukti aman untuk bayi sehingga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Sejumlah penelitian yang digelar para pakar, secara klinis menunjukkan penggunaan beberapa jenis probiotik memberikan efek sedang untuk mengatasi eksim pada bayi. Penelitian ini menarik untuk mengetahui potensi pencegahan alergi dengan memengaruhi mikroflora saluran cerna melalui pemberian probiotik pada si kecil.

Probiotik adalah mikroorganisma nonpatogen yang bermanfaat positif untuk kesehatan konsumennya. Mantan Guru Besar Allergy Prevention and Paediatrics dari Karolinska Institutet Swedia, Prof Bengt Bjorksten MD, PhD mengungkapkan, penggunaan mikroorganisme yang bermanfaat bagi kesehatan telah digunakan sejak lama. Soal "keamanan" bagi bayi tidak usah dirisaukan lagi karena telah terbukti penggunaan probiotik sangat aman. Bahkan, pada bayi dan subjek yang daya tahannya agak lemah. "Jika kita ingin memberi bakteri tersebut ke bayi, kita harus memperhatikan kondisi bakteri yang akan dimasukkan ke dalam tubuh bayi. Bahkan jika kita perlu, kita harus yakin 100 persen," tegasnya.

Dia menuturkan, pada ibu yang melahirkan secara prematur, mereka memiliki kandungan air susu ibu (ASI) yang berbeda dengan ibu yang melahirkan melalui proses persalinan normal. Perbedaan itu terletak pada jumlah laktosa dalam ASI yang dihasilkan.

Bukti ASI mengandung probiotik merupakan indikasi pentingnya peranan probiotik sejak awal kelahiran. Bayi lahir normal yang diberi ASI akan makin sehat karena bakteri probiotik mendominasi 99 persen mikrobiota saluran cerna. Menyadari pentingnya manfaat probiotik sejak usia dini, maka beberapa tahun belakangan bakteri probiotik mulai diberikan kepada bayi dan balita. Tentu saja aspek keamanan harus diperhatikan.

Hanya preparat probiotik yang sudah diuji secara ekstensif dan telah terbukti aman sehingga diperkenankan boleh diberikan. Probiotik bifidobacterium lactis merupakan salah satu probiotik yang keamanannya telah terbukti dan mendapatkan status GRAS (Generally Regarded as Safe). Pemberian label oleh US-FDA tentunya setelah melalui analisa uji keamanan yang sangat ketat.

Mengenai manfaat probiotik untuk alergi, Bengt menyebutkan, probiotik telah diteliti untuk membantu mengurangi risiko munculnya penyakit alergi pada bayi. "Penyakit alergi itu sifatnya kompleks dan penyebabnya multifaktorial. Penelitian itu masih berada di tahap awal dan hasilnya cukup menggembirakan. Ada efek perlindungan signifikan dari probiotik untuk pencegahan timbulnya atopik dermatitis," ujarnya.
(sindo//tty)

Sumber: OkeZone.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.