Skip to main content

Mengorok Tingkatkan Risiko Diabetes

Anda yang sedang hamil, ada baiknya memperhatikan kebiasaan tidur Anda. Mintalah pasangan untuk melihat apakah Anda mengorok atau tidak. Pasalnya, mengorok ini tidak hanya akan mengganggu tidur pasangan Anda, tetapi juga berkaitan dengan risiko Anda mengalami diabetes. Sebuah studi dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, di Amerika Serikat, menemukan, perempuan hamil yang tidur sambil mengorok, berisiko 4 kali lebih besar mengalami bentuk diabetes jangka pendek yang bisa mengganggu kesehatan ibu dan bayinya.

Studi ini, menurut peneliti, merupakan studi pertama yang menghubungkan mengorok dengan diabetes pada masa kehamilan (gestational diabetes). Penyakit ini merupakan diabetes yang bersifat sementara waktu dan bisa dialami ibu hamil yang sebelumnya belum mengidap penyakit tersebut.

Dalam studi ini, 189 perempuan diminta untuk melengkapi survei tidur antara 6 dan 20 minggu masa kehamilan dan survei yang sama pada trimester ketiga.

Hasil studi menunjukkan, mereka yang mengorok mempunyai kesempatan sebesar 14.3% mengalami gestational diabetes. Sedang mereka yang mengaku tidak pernah mengorok hanya memiliki risiko sebesar 3.%. Mengorok tetap menjadi faktor yang berkaitan dengan diabetes ini meskipun para peneliti telah memperhitungkan faktor lainnya seperti usia, ras, dan massa tubuh perempuan tersebut.

Sekitar 4% dari perempuan hamil tersebut mengalami gestational diabetes. Artinya gula darah mereka naik saat hamil. Menurut para peneliti, bayi-bayi yang lahir juga cenderung akan kelebihan berat badan, sehingga akan mempersulit proses kelahiran. Selain itu, bayi-bayi ini juga cenderung tetap kelebihan berta badan dan obesitas saat mereka tumbuh.

Gestational diabetes ini, terang peneliti, biasanya akan menghilang setelah masa kehamilan. Tetapi, perempuan yang mengalami ini cenderung berisiko lebih tinggi mengalami diabetes di kehidupan selanjutnya.

Menurut Pemimpin Studi Dr Francesca Facco, mengorok bisa memicu perubahan metabolisme."Gangguan tidur selama kehamilan bisa membawa pengaruh negatif pada sistem kardiovaskular dan metabolisme," ujar Facco, seperti dikutip situs dailymail.

Mengorok, Facco menjelaskan lebih jauh, merupakan pertanda buruknya aliran napas dan bisa mengganggu proses oksigenasi selama tidur. Hal ini bisa mengganggu proses-proses di dalam tubuh."Hal ini bisa mengaktifkan sistem saraf simpatik, sehingga tekanan darah akan meningkat pada malam hari."Tidak hanya itu, terang dia, hal ini juga bisa memicu terjadinya peradangan dan perubahan metabolik, meningkatkan risiko diabetes atau toleransi yang rendah terhadap gula.

"Jika mengorok mengganggu Anda saat sedang hamil, ada baiknya segera berkonsultasi dengan spesialis mengenai tidur," tegas Facco.

Sumber: mediaindonesia.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.