Skip to main content

Kekurangan Gizi Dapat Menyebabkan Katarak Muda

Katarak kini bukan lagi penyakit mata yang diderita orangtua. Karena,penyakit ini sudah menyerang pasien muda yang kekurangan gizi.

Selama ini, katarak banyak diderita mereka yang berusia tua. Karena itu, penyakit ini sering diremehkan kaum muda. Hal ini diperkuat berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Indonesia (Depkes) bahwa 1,5 juta orang Indonesia mengalami kebutaan karena katarak dan rata-rata diderita yang berusia 40-55 tahun.

Penderita rata-rata berasal dari ekonomi lemah sehingga banyak di antara mereka tidak tersentuh pelayanan kesehatan. Secara umum, katarak adalah penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata.Lensa mata yang normal biasanya terlihat transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah.

Walaupun sel-sel baru pada lensa akan selalu terbentuk, banyak faktor yang dapat menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram. Lensa mata yang keruh tersebut tidak bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak. Itu menyebabkan para penderita katarak semakin lama tidak bisa melihat, tergantung ketebalan kabut yang terdapat pada lensa mata.

Banyak hal bisa menyebabkan orang terkena katarak, selain faktor usia, juga paparan sinar ultraviolet dari matahari yang berlebihan dan kekurangan gizi yang mempercepat berkembangnya katarak.

"Katarak menjadi penyebab kebutaan nomor satu di dunia karena penyakit ini menyerang tanpa disadari oleh penderitanya. Katarak terjadi perlahan-lahan. Katarak baru terasa mengganggu setelah tiga sampai lima tahun menyerang lensa mata," kata dokter spesialis Mata dr Irawan Suwadi, SpM.

Ditambahkan Irawan, kebanyakan katarak terjadi karena proses degeneratif atau semakin bertambahnya usia seseorang. Bahkan, dari data statistik lebih dari 90 persen orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak. Sekiar 55 persen orang berusia 75-85 tahun daya penglihatannya berkurang akibat katarak." Namun sekarang katarak juga sudah ditemukan pada usia muda mulai 35-40 tahun.

"Hal itu kebanyakan disebabkan kekurangan gizi dan konsumsi rokok," tambah dia. Katarak, menurut Irawan, jika diperhatikan memiliki gejala yang mudah dirasakan. Misalnya mata terasa sering gatal,air mata mudah keluar, dan pada malam hari penglihatan sering sekali terganggu, misalnya silau ketika terkena sinar lampu.

"Setelah gejala itu,penderita katarak akan merasakan pada lensa matanya muncul selaput. Jika selaput itu menutup lensa keseluruhan, penderita akan kehilangan penglihatannya," terang dia. Sementara itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan Kepala Nutritional Epidemiology Program, di Amerika, Paul Jacgues, melaporkan bahwa unsur merah, biru, hijau, kuning, dan ultraviolet (UV) dapat langsung menembus lensa mata.

Dari semua unsur-unsur tadi, UV bisa merusak lensa, sedangkan sinar biru berpotensi merusak retina, yang tugasnya sebagai membran sensor pelapis mata, serta penerima gambar-gambar bentukan lensa. Bahkan, dalam penelitiannya, katarak juga dapat terjadi sebagai akibat dari hasil proses alami metabolisme, yang memicu terbentuknya radikal bebas.

"Jika tidak dinetralisasikan oleh antioksidan, oksidasi yang terlalu lama berpeluang merusak lipid, protein, dan komponen lensa mata lainnya.Akibatnya, lensa semakin keruh, dari sebelumnya transparan menjadi buram,"kata Paul. Untuk mencegahnya, yang harus dilakukan adalah dengan mengonsumsi nutrisi dan gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

"Antioksidan turut berperan dalam pencegahan katarak. Penelitian juga membuktikan, wanita dengan mengonsumsi vitamin C dan E, riboflavin, folat, betakaroten, lutein, dan zeaxanthin tertinggi, memiliki kecenderungan terkecil menderita katarak ketimbang wanita pengonsumsi nutrisi rendah," terang dia.

Masih berdasarkan penelitian tersebut, bisa dilihat, wanita yang mengonsumsi vitamin C dan E selama sedikitnya 10 tahun juga cenderung terhindar dari kekeruhan nuclear, ketimbang mereka yang tidak. Diindikasikan pula wanita yang banyak mengonsumsi karoten dan tidak merokok, lebih kecil menderita katarak.

Bagi penderita katarak, segera lakukan operasi.(sindo//lsi)

Sumber: OkeZone.Com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.