Skip to main content

Cara Menghilangkan Stres dengan Terapi Ikan

Relaksasi sekarang ini kian menjadi kebutuhan. Kebanyakan orang menggemarinya karena dapat membantu menghilangkan stres bahkan menurunkan tekanan darah.

Saat ini, salah satu relaksasi yang banyak digemari adalah Terapi Dr Fish. Meski baru dikenal di Indonesia, telah menjadi tradisi lama di sebagian negara, seperti China.

Terapi Dr Fish ini baru diperkenalkan selama tiga bulan di pusat relaksasi The Water Foot Reflexology, kompleks ruko Klampis Square, Surabaya. Metode yang digunakan adalah beberapa bagian tubuh Anda akan "dipatok" ikan. Intinya, terapi ini menggunakan ikan yang mirip mujair. Panjangnya tidak lebih dari 4 cm atau kira-kira sebesar jari kelingking orang dewasa. Garafura, demikian nama ikan yang hidup mulanya hidup di air laut kemudian dipindahkan dalam kolam air tawar.

Sedikitnya 1.000 ekor ikan garafura yang diceburkan ke kolam terapi berukuran 3x3 meter berlantai keramik biru itu. Bila dilihat dari atas kolam, ribuan ikan garafura yang berkelompok itu mirip dengan kumpulan ribuan lintah yang sedang melenggak-lenggok di tepi kolam.

Manajer The Water Foot Reflexology Fonny Herlina mengatakan, terdapat 12 jenis ikan garafura ini, tapi yang digunakan untuk menerapi pasiennya, biasanya jenis chinchin yang diimpor dari China.

Garafura, Fonnya menyebutkan, termasuk jenis ikan yang berkarakter agresif sehingga kaki-kaki yang nyemplung dalam kolam maksimal berkapasitas empat orang ini langsung diserbu dengan ikan. Jumlahnya sangat banyak, hingga tidak terhitung berapa ikan yang mematuk kaki Anda.

Saking banyaknya, mereka bergerombol dalam satu titik, ubin kolam di sudut itu sampai tidak tampak lagi, tertutup oleh tubuh hitam ikan yang sangat agresif itu. Mungkin gerombolan ikan tersebut sudah tidak sabar untuk mematuk kaki Anda sebagai santap siang mereka.

Dalam keagresifan mereka, tidak sampai dua detik, kaki yang dicelupkan ke kolam langsung diserbu dan dipatuki ribuan garafura yang rakus itu. Rasanya seperti tersengat arus listrik kecil atau kesemutan.

Nah, itu karena ribuan ikan sedang memakan kulit mati pada kaki. Seperti pada kaki yang kalus (kapalan) dan kutu air. Sehingga, jangan kaget jika Anda baru pertama kali mencobanya, melihat ribuan ikan yang melesat laksana lintah itu memang sedikit menakutkan. Namun, jangan segera buruburu melompat dari kolam. Pasrah saja. Begitu kulit dipatuki ribuan ikan, sensasi kenikmatan laksana dipijat pun mulai menjalar.

Kendati dipatuk ribuan garafura, tidak sedikit pun rasa sakit atau perih terasa di sekujur kulit. Yang ada hanya sensasi geli kala garafura mematuki sel kulit mati dan parasit yang menempel di sekujur tubuh. "Tidak sakit, yang penting harus tahan geli," kata wanita kelahiran Surabaya, 5 Juli 1981 itu.

Merendam kaki dalam kolam air yang telah berisi ikan memberi sensasi baru yang memadukan air dan gigitan ikannya. Namun, perlu diingat, terapi ini tidak boleh lebih dari 30 menit. Pasalnya, bila terlalu lama berendam di air, kulit akan melunak.

Patukan ikan juga merangsang terbukanya simpulsimpul syaraf dan peredaran darah. Imbasnya, badan menjadi rileks dan segar.

Sumber: http://lifestyle.okezone.com/read/2008/10/23/27/156656/27/hilangkan-stres-dengan-terapi-ikan

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.